diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 Agustus 2013 Diperbaharui: 23 Maret 2015 Hits: 3840
- Perayaan23 Maret
- LahirTahun 1538
- Kota asalMayorga de Campos, Leon, Spain
- Wilayah karyaLima - Peru
- Wafat
- 23 Mei 1606 di Santa, Peru | Oleh sebab alamiah
- Beatifikasi2 July 1679 oleh Paus Innosensius XI
- Kanonisasi
- 10 Desember 1726 oleh Paus Benediktus XIII
Secara tidak diduga Professor Turibius diminta Gereja untuk menjadi Uskup Agung Lima, Peru. Ini terjadi karena Lima membutuhkan seorang uskup agung dan banyak orang dalam Gereja yakin bahwa Turibius memiliki kualitas untuk posisi itu. Turibius awalnya tentu saja sangat berkeberatan. Ia bukanlah seorang imam dan Peru terletak jauh di belahan benua Amerika Selatan. Turibius memohon dengan sangat agar ia dibebaskan dari kehormatan tersebut. Tetapi, ketika ia menyadari kondisi penduduk pribumi Peru yang amat mengenaskan, ia tak dapat menolak. Ia ingin menolong mereka dan membawa mereka kepada iman. Akhirnya, St. Turibius ditahbiskan dan berangkat ke Peru.
Sebagai seorang uskup agung, St Turibius mengunjungi segenap pelosok negeri. Ia melakukan perjalanan di atas bukit-bukit bersalju dengan kaki telanjang. Ia berjalan di atas pasir pantai yang panas. Ia melihat banyak hal selama kunjungan- kunjungannya. Orang-orang Spanyol terutama tentara-tentara dikenal berwatak bejat. Orang Indian dikenal bodoh; sedangkan imam-imamnya malas dan mempunyai banyak isteri. Hal ini menggerakkan dia untuk segera mengadakan pembaharuan total dalam keuskupannya. Terhadap orang-orang Spanyol yang bejat moralnya, ia tidak segan-segan menjatuhkan hukuman yang setimpal. Untuk orang-orang indian yang bodoh, ia berusaha mendirikan sekolah-sekolah. Untuk mendapatkan tenaga-tenaga imam bagi pelayanan umat, ia mendirikan sebuah seminari, yang dikenal sebagai seminari pertama di Amerika. Para imam dibinanya agar kembali sadar akan keluhuran panggilannya dan tugasnya sebagai pelayan umat.
Turibius dengan tekun mempelajari bahasa daerah dan adat istiadat setempat. Orang-orang Indian yang masih terbelakang mendapat perhatian yang khusus. Ia membela mereka dari segala tindak jahat orang Spanyol. Ia mendirikan gereja-gereja dan rumah-rumah sakit. Ia memulai sekolah pertama di Amerika Latin untuk pendidikan calon imam. Sekolah yang demikian dinamakan seminari. Ia belajar berbagai bahasa setempat yang berbeda-beda. Ia menghendaki umat dapat mendengarkan homili pada waktu Misa dan mengaku dosa dalam bahasa ibu mereka. Ia melindungi penduduk pribumi yang kerap kali diperlakukan dengan keji oleh para penjajah.
Usahanya untuk memperbaharui kehidupan imam umat sangat berhasil. Ia dibantu oleh rekannya santo Fransiskus Solanus. Selama 25 tahun memimpin gereja Peru sebagai uskup Agung, Turibius berhasil menghantar kembali orang-orang Spanyol kepada tata cara hidup Kristiani. Demikian juga orang- orang Indian.
Santo Turibius mencintai rakyat Peru. Ia menghabiskan sepanjang sisa hidupnya sebagai seorang imam dan uskup bagi mereka. Ia wafat pada tanggal 23 Maret 1606 dalam usia enampuluh delapan tahun. St, Turibius dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Benediktus XIII pada tahun 1726.
No comments:
Post a Comment