"Siang Romo. Nyuwun pirso. Romo2 sepuh. Lenggah ipun sakmenikho wonten pundi Romo? Bsk perwakilan Ibu2 Wk Ri. Bade sowan. 5 orang"(Selamat siang, rama. Mau tanya. Sekarang rama-rama tua tinggal dimana? Besok perwakilan ibu-ibu WKRI akan berkunjung. 5 orang). Itu adalah pesan WA dari Ibu Kustini dari Paroki Wedi untuk Rm. Bambang yang diterima pada Senin siang 29 Maret 2021 jam 13.33. Rm. Bambang menjawab "Taksih wonten Puren Pringwulung. Jam pinten buuuu?" (Masih di Puren, Pringwulung, bu. Akan datang jam berapa?) yang mendapat tanggapan dari Bu Kustini "Sekeconipun jm pinten Romo? Angkah e rencang2 jm 11 saking Wedi." (Sebaiknya jam berapa, rama? Kami merencanakan bersama teman-teman dari Wedi jam 11.00). Rm. Bambang akhirnya memberikan keterangan "Jam 12.00 nembe nedha siang. Yen pun rawuh nengga nggih? ha ha ha" (Pada jam 12.00 rama-rama mulai makan siang. Maka kalau sudah datang, mohon menunggu ya ha ha ha).
Itulah yang melatarbelakangi mengapa ketika makan siang Selasa 30 Maret 2021 Rm. Bambang meminta karyawan "Engko njaluk tulung siapke kursi lima nek ana tamu teka, ya" (Minta tolong. Nanti kalau ada tamu datang untuk disiapkan 5 buah kursi). Ternyata pada sekitar jam 12.45 Mas Fallah datang ke kamar Rm. Bambang dan berkata "Tamune pun sami dhateng, rama" (Rama, tamu-tamu sudah datang). Yang datang benar ada 5 orang ibu. Mereka mengenakan seragam yang katanya seragam Wanita Katolik RI Jawa Tengah. Lima ibu ini mewakili Wanita Katolik RI Ranting Wedi. Kedatangan mereka karena mendapatkan titipan dana dari tamu Wanita Katolik RI Jakarta untuk para rama Domus. Kebetulan Rm. Hartanta, direktur Domus yang baru saja pergi melayat, datang dan langsung dipanggil Rm. Bambang untuk bergabung. Rm. Bambang memperkenalkan ke ibu-ibu bahwa Rm. Hartanta adalah Direktur Domus Pacis. Maka ibu-ibu langsung memberikan dana yang dibawa ke Rama Direktur. Kepada ibu-ibu karyawan menghidangkan teh panas.
No comments:
Post a Comment