Wednesday, January 22, 2025

Rm. Bambang Gembira


Pagi itu Domus Pacis sudah tampak sibuk. Itu amat kentara sesudah para rama selesai makan pagi Rabu 22 Januari 2025. Sebenarnya di kamar Rm. Bambang sudah terjadi kesibukan sejak jam 05.00. Mas Haryono, salah satu karyawan, memindahkan 200 tas yang berisi berbagai macam makanan dari kamar 104 ke kamar Rm. Bambang. Itu adalah sumbangan Ibu Ticka. Rm. Bambang membuat masing-masing 5 tas dalam satu ikatan. Sampai makan pagi tiba, Rm. Bambang belum menyelesaikan kesibukan membuat ikatan-ikatan itu. Selesai makan pagi Bu Rini dan Ibu Rachel datang dengan membawa amat banyak kemasan makanan, minuman, dan nasi. Dengan bantuan beberapa karyawa Bu Rini dan Bu Rachel, yang sudah menyiapkan banyak tas dengan gambar-gambar lucu, memasukkan masing-masing 1 macam dari bawaannya. Mereka menyiapkan 360 paket tas berisi makanan, minuman, dan nasi. 

Ternyata sebelum jam 08.00 di halaman Domus Pacis sudah terdengar mulai banyak anak datang bersama pengantarnya. Jam 08.00 iring-iringan anak-anak kecil murid TK bersama guru-gurunya serta para pengantar memasuki aula Domus. Kemudian berturut-turut menyusul rombongan-rombongan semacam. Ada 6 sekolah Taman Kanak-kanak dan 1 Kelompok Bermain datang di Domus : TK Indriasana III Mlati dari Paroki Warak, TK Indriasana Cepet dan TK Bina Kasih dari Paroki Pakem, TK Somoitan dan TK Ngembesan dari Paroki Somohitan, TK Indriasana Murangan dan KB Lintang Sumunar dari Paroki Medari. Setiap anak, guru, dan pengantar mendapatkan 1 tas yang berisi minuman, makanan, dan paket nasi berserta lauknya. Seratus sembilanpuluh satu anak dan 37 orang guru duduk pada gelaran karpet di lantai dan 85 orangtua termasuk pengantar lain duduk di kursi. Semua rama Domus berjubah dan duduk berjajar di bagian timur. Sedang para karyawan termasuk Bu Rini dan Bu Rachel serta tim penyelenggara berdiri dan bersiaga untuk hal-hal yang segera diperlukan. Tentu saja semua sambil menikmati welcome snack yang ada di pembagian tas untuk masing-masing.

Acarapun dimulai. Pak Seno dari Museum Misi Muntilan, Bu Yayik guru SMA van Lith dan Bu Asih pensiunan guru SMP tampil sebagai Tim Pemandu. Ketiganya dulu pernah bekerja sama dengan Rm. Bambang sebagai Tim Edukasi Karya Misioner (KKI) dan Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agung Semarang. Bahkan Rm. Nurwidi yang pernah menjadi Direktur Nasional KKI selama 2 periode juga ikut hadir. Para rama Domus tampil istimewa karena kesemuanya mengenakan jubah. Rm. Bambang merasakan pertemuan seperti tempo dulu ketika belum masuk rumah tua Domus. Sementara Tim Pemandu mendampingi proses pendampingan, Rm. Bambang biasa duduk siaga mengiringi nyanyian-nyanyian dengan keyboard. Hari itu, Rabu 22 Januari 2025, 191 anak yang masih balita mendapatkan proses pendampingan yang banyak diwarnai dengan lagu-lagu. Lagu Dalam Yesus Kita Bersaudara menjadi pembuka yang syairnya diubah-ubah sehingga sungguh menciptakan suasana riang gembira mengakrabkan. Dua pentas tarian dari 2 TK ikut mengisi proses. Sesudah itu lagu Panggilan Dini memasukkan anak-anak ke tema pokok Kenalan Dini Panggilan Katolik. Setelah itu anak-anak berserta gurunya dibagi dalam 3 kelompok. TK dari Paroki Warak mengikuti Bruder yang didatangkan oleh Bu Yayik. Kelompok dari Paroki Medari, Paroki Somohitan, Paroki Pakem dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok ikut Rm. Hartanta dan Rm. Nurwidi, dan yang lain ikut suster yang juga didatangkan oleh Bu Yayik. 

Di dalam kelompok masing-masing anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang suster, bruder, dan rama. Ada ciri-ciri sederhana yang dipahami menandakan apa itu suster, bruder, dan rama. Ciri-ciri berasal dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari anak-anak dan disimpulkan oleh anggota Tim Pemandu. Kesimpulan dikemas dengan lagu-lagu yang sudah dikenal oleh anak-anak. Sebelum pertemuan pleno semua yang hadir diberi kesempatan menyantap menu yang sudah diterima dalam tas yang sudah diterima ketika datang. Di dalam pertemuan pleno setiap kelompok tampil menampilkan hasil kelompoknya dalam nyanyian. Dua tarian, dari salah satu TK dan Kelompok Bermain, tampil menutup acara. Secara praktis acara itu menjadi Aksi Panggilan Jadi Suster, Bruder, Rama untuk anak-anak balita. Memang, bagi Domus itu menjadi cakrawala bagaimana seorang rama lansia bisa enak gembira bersama anak-anak kecil. Inilah mengapa dalam dekorasi ada kata-kata Pastoral Lansia Momong Cucu Domus Pacis Santo Petrus. Tampaknya acara itu memang menghadirkan kegembiraan khusus. Rm. Bambang mendapatkan beberapa kiriman lewat WA :

  • TK Indriasana III Mlati dari Paroki Warak mengirimkan 8 foto dan 2 video.
  • TK Indriasana Somoitan mengirim ucapan "Selamat malam Romo .. Terimakasih Romo untuk acara hari ini anak2 senang, bahagia. Semoga Romo2 Domus Pacis selalu diberi kesehatan, semangat, dan kebahagiaan, Maturnuwun. 
  • TK Bina Kasih dari Paroki Pakem mengirim sebuah video disertai narasi "Sugeng sonten Romo, saya kirimkan dokumentasi acara tadi pagi... Matur nuwun sanget kami diundang dan diberi kesempatan bersukacita bersama... Sehat selalu untuk Romo2 sepuh semuanya.. Selamat merayakan Imamat untuk romo Bambang, sehat dan selalu bersukacita dalam tugas perutusan".
  • TK Indriasana Cepet dari Paroki Pakem mengirim video dan juga ucapan "Romo..... Matur nuwun sanget untuk kegembiraan yang telah Romo bagi buat anak anak,orang tua,dan guru guru. Selalu sehat dan menginspirasi ya Mo Bang ..... Saya kirim di group gereja Pakem Romo vidio ini, dan umat juga antusias memberi ucapan HUT Imamat buat Romo Bambang.
Semua acara itu terjadi memang dalam rangka Ulang Tahun Imamat ke 44 Rm. Bambang. Itulah mengapa ada acara pemotongan kue tart yang dihadirkan oleh Bu Titik. Ketika meninggalkan Domus semua anak mendapatkan 1 tas berisi macam-macam makanan kecil.

No comments:

Post a Comment

Pengembangan Pendamping PIA

Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...