Sunday, January 5, 2025

Kunjungan Lingkungan Skolastika Paroki Kalasan

Pertanyaan-pertanyaan para tamu dalam kunjungan-kunjungan yang disambut oleh para rama Domus memang banyak yang mirip kalau tak boleh dikatakan sama. Rm. Bambang selalu berusaha untuk mengingat pokok-pokok pertanyaan yang muncul. Tetapi dia kerap menemukan pertanyaan khusus untuk rombongan tertentu dari rombongan-rombongan yang datang. Kalau dikatakan khusus karena pertanyaan tertentu belum pernah muncul dalam rombongan-rombongan tamu sebelumnya. Itu juga terjadi pada Sabtu 28 Desember 2024 ketika para rama Domus menerima rombongan umat Lingkungan Skolastika, Paroki Kalasan. Pertanyaan baru yang diterima oleh para rama adalah "Apakah halangan selama pendidikan di Seminari untuk menjadi rama?" Pertanyaan ini muncul karena dari peserta mengetahui bahwa dari setiap angkatan selalu banyak yang keluar atau dikeluarkan sehingga yang ditahbiskan hanya sebagian. Bahwa yang ditahbiskan tak banyak, hal itu dialami oleh semua rama yang ikut menyambut para tamu. Bahkan ada satu rama berkisah ketika masuk ada 80an anak. Tetapi yang menjadi imam hanya 2 orang. Pada umumnya para rama mengatakan biasanya yang menghalang adalah kurangnya kemampuan berkaitan dengan studi. Ada yang berceritera bahwa dalam pelajaran bahasa kalau tak mendapat nilai minim 7, seminaris akan diminta keluar. Sesudah para rama sepuh menyampaikan jawaban, Rm. Hartanta menjawab penghalang hingga masuk jenjang imamat ada 3 pokok. Rm. Bambang berpikir jawaban Rm. Hartanta seperti menyimpulkan jawab-jawaban sebelumnya. Rm. Hartanta menyampaikan berdasarkan semboyan yang ada dalam pendidikan Seminari Menengah Mertoyudan :

  • Sanctitas. Ini bahasa Latin yang berarti kesucian. Seminaris harus mengupayakan pengembangan hidup rohani. Yang tidak punya semangat dalam kegiatan rohani tak akan memiliki kemantapan hidup. Kegiatan rohani misanya doa, ibadat, Misa, devosi, renungan. Kemalasan menjalaninya paling tidak berakibat tidak kerasan hidup dalam asrama dan yang paling tampak akan mudah membuat masalah.
  • Sanitas. Ini berarti kesehatan. Calon imam harus menjaga kesehatan. Setidakbisa apapun dia akan ikut olah raga. Kesehatan dituntut karena harus bisa menjaga diri agar tak ceroboh misalnya dalam santap makanan untuk bebas dari penyakit.
  • Scientia. Artinya ilmu. Seorang calon imam harus mengembangkan daya intelektual dengan belajar dan belajar. Dengan mengembangkan pengetahuan calon imam akan berwawasan luas. Kemalasan belajar juga membuat terhalang karena akibatnya tak akan mendapatkan nilai akademis sesuai tuntutan Seminari.

No comments:

Post a Comment

Pengembangan Pendamping PIA

Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...