Berbuat baik memang harus memiliki sasaran. Di Keuskupan Agung Semarang ada gerakan Gereja yang bahagia, menginspirasi, dan menyejahterakan. Perjuangan menyejahterakan tampaknya terutama tertuju ke kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD). Dalam hal ini tampaknya para rama Domus Pacis Santo Petrus termasuk menjadi sasaran. Dalam hal ini Rm. Bambang mencoba untuk memahami. Apakah karena Domus Pacis terisi para rama sepuh yang sudah tak punya posisi dalam Gereja? Apakah karena para rama sepuh Domus Pacis termasuk lemah karena kerentanan kelansiaan terutama fisik sudah tergerus oleh warna-warna penyakit sehingga dalam banyak hal butuh bantuan tenaga karyawan? Apakah karena untuk mengalami pemenuhan hidup seperti di masa karya seperti Paroki anggaran tak akan mencukupi sehingga butuh sumbangan untuk mengalami hadirnya keluarga dan umat seperti untuk mengadakan hajatan ulang tahun imamat masing-masing rama? Apakah karena sudah jauh dari derap kegiatan umat dengan berada di gedung Domus bahkan sekitar 90% berada di kamar masing-masing? Apakah karena mayoritas dalam mobilitas sudah harus ada yang membantu bahkan mayoritas sudah berkursi roda?
Kalau pertanyaan-pertanyaan itu ada yang terjawab "Ya" di kalangan umat, maka maklumlah kalau ada romobongan-rombongan umat yang datang di Domus. Ada yang memang hanya mau berkunjung khusus di Domus. Ada yang datang sekedar mampir karena perjalanannya dalam kerangka program lain. Tetapi, baik yang datang khusus hanya ke Domus maupun yang mampir, kesemuanya tampak dijiwai oleh semangat kepedulian sosial untuk ikut menghadirkan hal yang dirasa menyejahterakan para rama Domus. Sebagai contoh dapat diambil pengalaman yang terjadi pada Minggu 19 Oktober 2025. Pada hari itu ada 3 rombongan tamu di Domus : Kelompok Orangtua Panggilan Katedral Semarang, Perwakilan Wilayah Lukas Prambanan, dan Umat Lingkungan Santo Markus Demak Ijo Wilayah Puluhwatu Paroki Klaten. Kecuali yang dari Prambanan, kedua rombongan lain memiliki tujuan utama untuk ikut Yubelium Porta Santa dan datang di Domus untuk mampir jumpa para rama sepuh. Maka yang datang memang khusus untuk Domus Pacis adalah Wilayah Lukas Prambanan. Wilayah ini pada Sabtu 18 Oktober 2025 merayakan setahun sebagai Wilayah dalam Paroki. Wilayah ini berlindung pada orang kudus, yaitu Santo Lukas yang peringatannya pada tanggal 18 Oktober. Pada waktu perwakilan Wilayah datang, mereka diterima di ruang tamu Domus. Kebetulan saja yang datang berjumalh 10 orang. Kebetulan saja, ketika mereka datang, para rama sepuh baru menerima dan sedang tanya jawab dengan rombongan dari Semarang. Maka hanya Rm. Jarot yang menyambut dan menemui para tamu dari Prambanan. Bingkisan-bingkisan oleh-olehpun diterima.

No comments:
Post a Comment