Friday, October 24, 2025

Tentang Jujur

Pada Kamis tanggal 23 Oktober 2025 ada dua orang suster bertamu ke Rm. Andika, Direktur Domus Pacis. Ternyata Rm. Andika membawa juga tamu itu ke saya. Dalam omong-omong saya bercerita bahwa salah satu usaha Domus adalah menjaga rasa para rama sepuh agar tak merasa tercerabut dari umat. Untuk itu hajatan-hajatan pun diadakan untuk menghadirkan umat. Yang paling banyak terjadi adalah even ulang tahun imamat untuk masing-masing rama. Peringatan arwah untuk rama-rama yang pernah tinggal di Domus Pacis Santo Petrus juga masuk dalam even hajatan. Bahkan ulang tahun pemberkatan rumah dan Perayaan Malam Paskah/Natal juga menjadi ajang hajatan. Untuk even-even seperti itu tak ada anggaran dari Keuskupan. Padahal Domus Pacis Santo Petrus bukan Paroki yang dalam Misa ada kolekte. Dalam hal ini saya mendapatkan dana dari warga yang memberikan kepedulian dan dari penjualan kain batik. Terhadap kisah ini salah satu suster bertanya “Apakah dana tak pernah kurang?” Saya secara spontan menjawab “Asal tetap jujur tidak mencuri sekalipun sedikit, Allah selalu menghadirkan lebih sehingga selalu ada saldo”. 

Tentang Jujur Dalam Kitab Suci

Omongan sekilas dengan suster itu membuat saya dalam merenung di dini hari berikutnya terwarnai oleh kata JUJUR dalam kaitan dengan uang. Ketika saya ingin tahu kata jujur dalam Kitab Suci, dari google saya menemukan bahwa dalam Kitab Suci Katolik terdapat 31.171 ayat. Kata “Jujur” secara keseluruhan ada dalam 16 ayat atau 0,051% dari keseluruhan ayat Kitab Suci. Dari 16 ayat itu 13 ayat ada di dalam Perjanjian Lama atau 0,056% dari 23.214 ayat. Kemudian dari 7.957 ayat dalam Perjanjian Baru yang berbicara tentang “Jujur” ada 3 ayat atau 0,038%. Secara lengkap bunyi ayat-ayat itu adalah sebagai berikut :

Dalam Perjanjian Lama

1.     Amsal 23:16 “Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.”

2.     Amsal 11:11 “Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.”

3.     Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.”

4.     Amsal 12:6 "Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang."

5.     Amsal 14:11 "Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar."

6.     Amsal 15:19 “Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.”

7.     Ayub 8:6 “Kalau engkau bersih dan jujur , maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.”

8.     Mazmur 25:21 “Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.”

9.     Mazmur 37:37 "Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan."

10. Mazmur 64:11 "Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah."

11. Mazmur 140:14 "Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu."

12. Ayub 8:6 “Kalau engkau bersih dan jujur , maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.

13. 1 Raja-Raja 3:6 “Lalu Salomo berkata: “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.”

Dalam Perjanjian Baru

1.     Kolose 4:1 “Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.”

2.     Roma 2:2 “Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.”

3.     Lukas 16:11 “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?”

Dari 13 ayat Perjanjian Lama dan 3 ayat Perjanjian Baru, saya terkesan pada ayat Perjanjian Baru yang berbunyi “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” (Luk 16:11). Hanya dalam ayat inilah kata “Jujur” dikaitkan dengan Mamon yang katanya berarti harta duniawi. Kalau omong harta, uang tentu termasuk di dalamnya. Keterkesanan ini bertolak dari pertanyaan suster tentang apakah dana untuk hajatan Domus cukup dan saya secara spontan mengaitkan dengan kejujuran. Dari sini saya tersentak oleh kenyataan bahwa di dalam Kitab Suci kejujuran berkaitan dengan uang hanya terdapat dalam 1 ayat atau 0,003% dari keseluruhan Kitab Suci dan 0,013% dari Perjanjian Baru.

Memang Kecil

Dari Kitab Suci saya menyadari bahwa omongan tentang “Jujur” sungguh kecil persentasenya. Apalagi kalau dikaitkan dengan harta termasuk uang, persentase menjadi amat kecil. Apakah itu kurang penting dalam hidup beriman? Ternyata di hadapan Tuhan Yesus yang kecil tetapi baik, benar, dan luhur memiliki dampak besar. Ketika omong tentang talenta Tuhan berkata “hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar” (Mat 25:21.23). Ketika berbicara tentang yang kecil tetapi iman, Tuhan berkata “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah” (Mat 17:20).

Saya menyadari bahwa kejujuran amat berkaitan dengan hati bahkan merupakan seruan yang bergema dalam relung hati. Entah bagaimana pikiran saya terarah ke hati sebagai organ tubuh. Kalau hati dikaitkan dengan realitas tubuh seseorang, itu adalah organ yang secara biologis berbobot sekitar 2-3% dibandingkan dengan berat badan pemiliknya. Yang harus diketahui adalah kalau ada penyakit berkaitan dengan organ hati. Dari google saya membaca “Ekses penyakit hati mencakup berbagai gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat, seperti kelelahan ekstrem, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, nyeri perut kanan atas, dan pembengkakan pada perut atau kaki. Gejala yang lebih parah meliputi kulit dan mata menguning (jaundice), urine gelap, feses pucat, mudah memar, hingga gangguan mental, penurunan kesadaran, dan perdarahan saluran pencernaan”.

Begitu sentralnya fungsi biologis hati dalam tubuh manusia, saya sampai ke kesadaran rohani bahwa hati adalah istana atau bait Allah. Kitab Suci mengatakan bahwa setiap orang adalah bait Allah (bandingkan 1Kor 3:16). Seminim apapun suara muncul dari relung hati, kalau ditaati dan diwujudkan dalam perilaku, orang akan mengalami karunia karya ilahi. Kejujuran adalah suara dan perintah relung hati. Yang tidak taat akan berperilaku jahat. Saya membandingkan dengan tindakan korupsi. Bagaimanapun juga itu berasal dari ketidakjujuran. Seorang koruptor akan banyak berada dalam kegelapan karena harus menggelapkan dan menyimpan harta bukan haknya dalam kegelapan untuk menghindarkannya dari penglihatan orang lain. Di hadapan yang tak jujur, orang baik dan pejuang baik bisa dipandang sebagai sosok berbahaya untuk tingkah lakunya. Kalau jujur, orang beriman yakin berada dalam penyelenggaraan ilahi. Apa yang dilakukan bisa menjadi tanda dan sarana Allah menghadirkan kebaikan umum.

 

Domus Pacis, 24 Oktober 2025

No comments:

Post a Comment

Sejarah perayaan All Saints Day/ Hari orang kudus 1 November

diambil dari https://katolisitas.org/hari-raya-orang-kudus-hari-arwah Pada hari raya orang kudus (1 November) Gereja Katolik merayakan hari ...