Santo Lukas, Penulis Injil
Sabtu, 18 Oktober 2025
Lukas 10:1-9
1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. 5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, sebenarnya orang tahu bahwa pekerjaan itu banyak sekali macamnya. Orang yang punya jiwa kerja tak akan memandang hanya menjadi karyawan institusional sebagai lapangan pekerjaan.
- Tampaknya, orang yang sungguh punya etos kerja akan memandang apapun bisa menjadi kesempatan kerja. Dia akan punya jiwa kewirausahaan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kreatif untuk menemukan peluang dan kreatif usaha sudah membuat orang bekerja, orang baru sungguh-sungguh menghayati kemanusiaannya kalau dalam bekerja bisa mendekatkan banyak orang menikmati hasil-hasil anugrah Tuhan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, dengan kerja apapun orang akan menjalaninya sebagai wujud pewartaan hubungan mesranya dengan nurani.
Ah, yang pokok dengan kerja ya cari uang.

No comments:
Post a Comment