Sunday, October 12, 2025

Aku Tak Cacad di Alam Tidur

Kini omong tentang mimpi. Saya merasa bahwa sesudah masuk lansia dan tinggal di rumah tua Domus Pacis, rasa-rasanya saya jarang sekali mimpi. Sekitar jam 19.30 saya memang biasa sudah naik ranjang. Paling lambat sejam kemudian lupa keadaan dan sekitar jam 02.00-02.30 sudah terjaga. Pada jam antara 02.30 hingga 04.00 saya sudah berada di depan laptop. Apakah saya tidak pernah mimpi? Jelaslah, itu juga terjadi dalam diri saya. Yang paling terasa ketika sedang mengalami sakit dan terutama berada di rumah sakit karena opname. Tetapi dalam keadaan sakit saya hanya sekali atau dua kali mengalami mimpi yang sungguh terasa. Mimpi itu biasa selalu menghadapkan saya pada sebuah soal entah terjadi dalam sebuah diskusi entah karena terjadi dalam kesukaran tertentu. Pada hari Jumat 10 Oktober 2025 ketika sedang makan pagi saya berkata kepada Rm. Saptaka: "Saya mau tanya kepada Rama Saptaka. Ini berkaitan dengan pengalaman saya kalau tidur. Sesudah menjadi lansia, saya merasa amat sangat jarang sekali bermimpi. Saya sudah pakai kruk sejak tahun 2008. Sejak tahun 2013 saya sudah selalu berkursi roda. Tetapi anehnya kalau mimpi, walau amat sangat jarang, saya selalu biasa berjalan tidak sebagai orang cacad. Tidak pincang. Tidak pakai kruk. Tidak berkursi roda. Mengapa ya kalau mimpi saya jadi orang normal tidak cacad?" Ternyata sharing saya malah menjadikan suasana kelakar penuh tawa di antara para rama yang pagi itu makan bareng. Rm. Saptaka malah hanya berkata "Niku le sare selalu enak" (Itu berarti tidurnya selalu nyaman).

No comments:

Post a Comment

Rama Domus Mengajar?

Kehadiran rombongan tamu di Domus Pacis Santo Petrus memang selalu terisi tanya jawab antara tamu dan para rama. Biasanya pertanyaan-pertany...