Friday, October 31, 2025

Rama Domus Mengajar?


Kehadiran rombongan tamu di Domus Pacis Santo Petrus memang selalu terisi tanya jawab antara tamu dan para rama. Biasanya pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan suasana kehidupan Domus terutama kehidupan para rama sepuh. Tetapi, pada Oktober ini ada pertanyaan yang menyangkut praktek hidup Gereja yang tentu berlandaskan ajaran Gereja. Baru-baru saja para rama dihadapkan pada pertanyaan dua macam yang berasal dari umat Jatinom pada 25 Oktober 2025 dan dari Lingkungan Krapyak sehari kemudian. Keduanya dari Paroki Maria Assumpta Klaten. Dua hal yang ditanyakan adalah :

  1. Tentang Doa Roh. Dari membaca Yohanes 4 seorang peserta kunjungan bertanya "Karena Allah itu Roh, bagaimana kita bisa berdoa dalam roh" (bandingkan Yoh 4:23-24). Salah satu rama menjelaskan bahwa hubungan dengan Tuhan adalah hubungan rohani. Orang bisa saja pada suatu saat bingung akan doa. Dalam hal ini Santo Paulus berkata "sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita" (Rom 8:26). Salah satu rama mengatakan bahwa kalau tak hati-hati orang berdoa dilandasi pikiran mau apa. Doa pribadi terjadi di hati. Terpikir atau terasa atau ingin apapun katakan saja dalam hati. Baik buruk tidak soal asal diomongkan dalam hati. Dari sini sadar atau tidak sadar kita omong dengan Roh Kudus. Bukankah setiap orang sejatinya adalah bait Allah (bandingkan Rom 3:16).
  2. Tentang Praja dan Biarawan. Pertanyaan sebenarnya berkaitan apakah Domus hanya untuk rama praja. Tetapi kemudian melebar mengapa ada SY dan MSF. Para rama saling menyumbang jawaban. Ada yang bilang rama praja juga disebut rama diosesan yang berarti keuskupan. Rama praja adalah milik keuskupan dan di bawah wewenang uskup. Rama SY, MSF dan ordo/kongregasi lain adalah milik ordo atau kongregasinya dan di bawah kewenangan provinsial atau pimpinan ordo atau kongregasi. Salah satu rama mengatakan bahwa kepemimpinan Gereja umum adalah uskup. Uskuplah yang memerintah Gereja secara umum. Ordo dan kongregasi adalah tarekat-tarekat yang punya model khas masing-masing yang ikut memenuhi kebutuhan rohani umat umum. Kalau dibandingkan dengan hidup kenegaraan, rama praja itu bagaikan Korpri dan ordo/kongregasi adalah usaha-usaha swasta.

Sejarah perayaan All Saints Day/ Hari orang kudus 1 November

diambil dari https://katolisitas.org/hari-raya-orang-kudus-hari-arwah

Pada hari raya orang kudus (1 November) Gereja Katolik merayakan hari para orang kudus, baik mereka yang telah dikanonisasikan/diakui Gereja sebagai Santo/Santa, maupun para orang kudus lainnya yang tidak/belum dikenal. Gereja telah mulai menghormati para Santo/Santa dan martir sejak abad kedua. Hal ini terlihat dari catatan kemartiran St. Polycarpus di abad kedua sebagai berikut: “Para Prajurit lalu,…. menempatkan jenazahnya [Polycarpus] di tengah api. Selanjutnya, kami mengambil tulang- tulangnya, yang lebih berharga daripada permata yang paling indah dan lebih murni dari emas, dan menyimpannya di dalam tempat yang layak, sehingga setelah dikumpulkan, jika ada kesempatan, dengan suka cita dan kegembiraan, Tuhan akan memberikan kesempatan kepada kita untuk merayakan hari peringatan kemartirannya, baik untuk mengenang mereka yang telah menyelesaikan tugas mereka, maupun untuk pelatihan dan persiapan bagi mereka yang mengikuti jejak mereka.” (St. Polycarpus, Ch. XVIII, The body of Polycarp is burned, 156 AD). Para Bapa Gereja, antara lain St. Cyril dari Yerusalem (313-386) mengajarkan demikian tentang penghormatan kepada para orang kudus: “Kami menyebutkan mereka yang telah wafat: pertama-tama para patriarkh, nabi, martir, bahwa melalui doa-doa dan permohonan mereka, Tuhan akan menerima permohonan kita …. (Catechetical Lecture 23:9)

Pada awalnya kalender Santo/Santa dan Martir berbeda dari tempat yang satu ke tempat lainnya, dan gereja-gereja lokal menghormati orang-orang kudus dari daerahnya sendiri. Namun kemudian hari perayaan menjadi lebih universal. Referensi pertama untuk merayakan hari para orang kudus terjadi pada St. Efrem dari Syria. St. Yohanes Krisostomus (407) menetapkan hari perayaannya yaitu Minggu pertama setelah Pentakosta, yang masih diterapkan oleh Gereja-gereja Timur sampai sekarang. Gereja Barat, juga kemungkinan pada awalnya merayakan demikian, namun kemudian menggeserkannya ke tanggal 13 Mei, ketika Paus Bonifasius IV mengkonsekrasikan Pantheon di Roma kepada Santa Perawan Maria dan para martir pada tahun 610. Perayaan hari para orang kudus pada tanggal 1 November sekarang ini kemungkinan ditetapkan sejak zaman Paus Gregorius III (741) dan pertama kali dirayakan di Jerman. Maka hari perayaan ini tidak ada kaitannya dengan perayaan pagan Samhain yang dirayakan di Irlandia. Perayaan 1 November sebagai hari raya (day of obligation) ditetapkan tahun 835 pada jaman Paus Gregorius IV. Tentang oktaf perayaan (1-8 November) ditambahkan oleh Paus Sixtus IV (1471-1484) (C. Smith The New Catholic Encyclopedia 1967: s.v. “Feast of All Saints”, p. 318.)

Lamunan Hari Raya

Semua Orang Kudus

Sabtu, 1 November 2025

Matius 5:1-12a

1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12a Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kekayaan memang bisa menghadirkan kegembiraan. Ini bertentangan dengan kemiskinan yang menghadirkan penderitaan.
  • Tampaknya, orang baik akan bersyukur kepada Tuhan karena punya kekayaan. Dia bisa merasa terjamin untuk kehidupan diri dan keturunannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kekayaan sering dipandang menghadirkan kebahagiaan, tetapi kebahagiaan sejati ada pada orang yang sadar bahwa segala yang duniawi adalah hak Tuhan sehingga kalau dirinya ada kekayaan ada pula penghayatan dirinya hanya menumpang bagian milik umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sungguh merasakan kebahagiaan karena menghayati apapun yang dimiliki sejatinya selalu mengandung makna sosial.

Ah, bagaimanapun orang pasti menderita kalau dirundung kemiskinan.

Thursday, October 30, 2025

Penyumbang Tambahan Honor Karyawan Oktober 2025

Pagi itu, Kamis 30 Oktober 2025, waktu makan pagi bersama para rama Domus Pacis Santo Petrus. Ternyata ada salah satu staf Seminari Kentungan, yaitu Rm. Cipto Suwarno SY, ikut gabung makan pagi. Dari omong-omong Rm. Cipto mengungkapkan kekagumannya akan situasi dan kondisi para rama Domus. Para rama begitu terjaga dan terlayani. "Mengapa para rama sepuh dan bahkan yang sudah ada dalam kondisi diwarnai penyakit ada yang tidak berminat tinggal di Domus?" tanya Rm. Cipto. Pertanyaan ini mendapatkan jawaban bagaikan sharing dari beberapa rama sepuh Domus yang ikut makan. Ada yang bilang "Tak sedikit ada yang menggambarkan di Domus akan terpisah dengan umat". Ada yang berkata "Ada yang membayangkan di Domus seperti di penjara". Ada yang sharing "Di Domus ada karyawan-karyawan yang selalu siaga". "Para rama sepuh sering tidak menyadari bahwa di pastoran paroki ataupun lembaga bisa dipandang merepoti. Mereka sudah sepuh atau lansia mendapatkan pelayanan disamakan dengan yang masih aktif dan bisa mengurus diri sendiri. Kamar hanya disapu dan dipel sekali sehari. Padahal kondisi rama sepuh mudah menghadirkan kekotoran. Suasana kamarnya bau dan kotor terdengar di luaran". 


Dari omong-omong itu Rm. Cipto tahu bahwa para rama Domus sungguh dilayani sesuai dengan kondisinya. Mereka bisa dimandikan sampai tiga atau empat kali dalam sehari. Ganti pakaianpun bisa terjadi beberapa kali. Apapun kondisinya baik ragawi maupun jiwani, ada yang siaga menemani bahkan mengurus. Kebersihan dan penjagaan dari kondisi sakit selalu ada. Itu semua karena di Domus karyawan-karyawan dalam bekerja terjaga komitmen dan energi raga-jiwa. Tentu saja ketenangan hidup karyawan berdasarkan honorarium yang diterima diperhatikan. Memang, anggaran Keuskupan hanya bisa menyediakan sesuai standard. Untuk menjaga ketenangan kerja karyawan, Domus Pacis mendapatkan anugrah ilahi sehingga bisa memberikan tunjangan-tunjangan termasuk lemburan. Anugrah ilahi ini dialami oleh Domus lewat kepedulian umat yang menyumbang dana uang. Untuk Domus Pacis Santo Petrus itu terjadi sejak pertengahan Juli 2021. Rm. Bambang selalu mencatat nama-nama penyumbang dan jumlah sumbangan keseluruhan untuk setiap bulan. Untuk bulan Oktober 2025 secara keseluruhan terkumpul sumbangan sebesar Rp. 15.400.000. Nama-nama penyumbang adalah sebagai berikut :

1. Ibu Dicky, 2. PUPIP Ungaran, 3. Ibu Christin, 4. Ibu Ida, 5. Ibu Niken, 6. Bapak Sudjono Keman, 7. Ibu Anna Maria (Ibu-ibu Bernardus Babadan), 8. Ibu Tantiana Windy, 9. Ibu Wartini, 10. Ibu Naryo, 11. Ibu Tri Nor Prasetyawan, 12. Ibu Kanaya, 13. Ibu Christine, 14. Ibu Dewi Anggraini, 15. Ibu Lili Herawati, 16. Ibu Malya, 17. Ibu Mamik, 18. Ibu Harno, 19. Ibu Yuliana Sutarni, 20. Ibu Lucy, 21. Ibu Mely, 22. Ibu Haryono, 23. Ibu Istijono, 24. Ibu Bernadet Suwarni, 25. Devosan Kerahiman Mungkid, 26. Ibu Endang W, 27. Ibu dr. Wara Aris Wakiman, 28. Bapak Suryadi, 29. Ibu ML Setiyani Indrawati, 30. Ibu Eny Bernadet, 31. Ibu drg Yuristianti.

Santo Alfonsus Rodriquez

diambil dari  https://www.mirifica.net/santo-alfonsus-rodriquez-31-oktober

ORANG kudus dari Spanyol ini dilahirkan pada tahun 1553. Ia mengambil alih usaha jual beli kain wol milik keluarganya ketika usianya duapuluh tiga tahun. Tiga tahun kemudian ia menikah. Tuhan mengaruniakan kepada Alfonsus dan Maria – isterinya, dua orang anak. Tetapi banyak penderitaan yang kemudian datang menimpa Alfonsus. Usahanya mengalami kesulitan, puterinya yang masih kecil meninggal dunia, disusul oleh isterinya. Sekarang, pengusaha ini mulai berpikir tentang apa yang kira-kira dirancangkan Tuhan baginya. Dari dulu Alfonsus adalah seorang Kristen yang saleh. Tetapi sekarang, ia berdoa, bermatiraga, dan menerima sakramen-sakramen lebih banyak dari sebelumnya.

Ketika usianya menjelang empatpuluh tahun, putera Alfonsus meninggal dunia juga. Bukannya membenamkan diri dalam kesedihan, tetapi Alfonsus semakin khusuk berdoa serta memohon karunia percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Segera kemudian Alfonsus mohon diijinkan bergabung dengan Serikat Yesus. Tetapi, ia diberitahu bahwa ia harus belajar terlebih dahulu. Jadi, ia kembali bersekolah. Anak-anak kecil menertawakan Alfonsus. Ia harus meminta-minta untuk makan, sebab ia telah memberikan seluruh uangnya kepada kaum miskin papa. Demikianlah, pada akhirnya Alfonsus diterima sebagai frater dan diberi tugas sebagai penjaga pintu di sebuah seminari Yesuit. “Frater yang itu bukanlah seorang manusia – ia seorang malaikat!” demikian kata superiornya mengenai Alfonsus bertahun-tahun kemudian. Para imam yang mengenalnya selama empat puluh tahun tidak pernah mendapatinya mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak baik. Kebaikan hatinya serta ketaatannya telah diketahui semua orang. Suatu kali, semua kursi dalam biara, bahkan juga kursi-kursi dari kamar tidur, dipergunakan untuk suatu Devosi Empat Puluh Jam. Karena suatu kesalahan, kursi Frater Alfonsus tidak dikembalikan kepadanya hingga tahun berikutnya. Namun demikian, ia tidak pernah mengeluh atau pun membicarakan masalah tersebut kepada siapa pun.

Selama masa hidupnya yang panjang, St. Alfonsus harus menaklukkan pencobaan-pencobaan yang berat. Selain itu, ia juga mengalami penderitaan jasmani yang menyakitkan. Bahkan pada saat ia terbaring mendekati ajalnya, ia harus melewatkan setengah jam lamanya bergumul dengan penderitaan yang luar biasa. Kemudian, sesaat sebelum wafat, ia dipenuhi dengan damai dan sukacita. Ia mencium Salibnya dan memandang teman-teman sebiaranya dengan penuh kasih. St. Alfonsus wafat pada tahun 1617 dengan nama Yesus di bibirnya.

Sumber : yesaya.indocell.net

Lamunan Pekan Biasa XXX

Jumat, 31 Oktober 2025

Lukas 14:31-35

1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. 2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. 3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" 4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. 5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" 6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, dalam agama ada hari-hari yang dikuduskan. Bahkan ada yang disebut Hari Tuhan yang disebut Minggu, terjemahan kata Portugis Domingo.
  • Tampaknya, pada hari-hari yang dikuduskan orang akan mengarahkan hidup kepada Tuhan. Orang meninggalkan kesibukan duniawi hanya untuk Tuhan dengan doa dan ibadat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun pada hari-hari kudus orang beragama akan mengarahkan hidup untuk Tuhan, makin hati terbuka pada Tuhan orang yang sungguh beriman akan makin perhatian pada orang lain terutama yang papa dan menderita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati makin hidup terarah pada Allah makin manunusiawilah orang.

Ah, kalau lekat Tuhan orang akan menolak kepentingan duniawi.

Wednesday, October 29, 2025

Kepedulian Konsumsi Domus Oktober 2025

Kalau ada yang bilang bahwa para rama sepuh Domus Pacis Santo Petrus sudah jauh dari umat, itu memang ada benarnya. Para rama sepuh Domus sudah tidak memiliki tanggungjawab mengurus umat. Tambah lagi, Domus Pacis adalah rumah tua dan bukan pusat pastoral seperti pastoran paroki. Tetapi kalau dikatakan jauh dari umat, itu harus dikoreksi. Sekalipun sudah tidak berada di tengah hiruk pikuk kegiatan umat seperti paroki, tak sedikit umat yang hadir dalam kehidupan Domus Pacis dalam bentuk kepedulian. Ada yang menyumbang snak untuk pagi dan untuk sore. Ada juga yang menghadirkan kepedulian menyumbang uang agar para rama Domus bisa mengalami perayaan bersama umat dengan menyediakan santapan konsumsi. Sumbangan itu bisa dengan mengirimkan uang dan bisa pula dengan membeli kain batik sajian Rm. Bambang. Dengan sumbangan uang yang diterima, Domus Pacis bisa mengadakan hajatan untuk ulang tahun imamat, peringatan arwah rama yang pernah menghuni Domus Kentungan, dan beberapa even lain. Dengan hajatan itu rama Domus bisa menghadirkan keluarga dan umat undangan. Karena untuk hajatan tak ada anggaran dari Keuskupan, kepedulian umat untuk konsumsi hajatan sungguh jadi rahmat Tuhan yang membuat para rama Domus tak merasa tercerabut dari umat. Para umat yang menyumbang snak dan kirim sumbangan dana uang untuk Oktober 2025 adalah sebagai berikut :

  • Penyumbang Snak : 1. Ibu Roni, 2. Ibu Rachel, 3. Ibu Debby, 4. Ibu Kanti, 5. Atik, 6. Sdri. Lusia, 7. Ibu Endang Purwani, 8. Ibu Tutik, 9. Ibu Emma, 10. Ibu Titik Waluyanti, 11. Ibu Rini, 12. Kelompok Chatarina, 13. Ibu Andreas, 14. Ibu Joni, 15. Ibu Dety, 16. Ibu Novi, 17. Ibu Tita, 18. Ibu Angela, 19. Ibu Lucinda, 20. Ibu Yuni, 21. Ibu Hera, 22. Ibu Elly, 23. Ibu Rie Agung, 24. Ibu Daniek, 25. Ibu Septi.
  • Penyumbang Even Domus : 1. Ibu Ambar, 2. Ibu Nadya, 3. Keluarga Patuk (5 org), 4. Ibu Umi, 5. Ibu Ratmi, 6. Ibu Mardanu, 7. Bapak Blasius Chasto, 8. Ibu Sri Purwaningsih, 9. Ibu Agnes Trijoko, 10. Ibu Rini Wahyudi, 11. Ibu Nike, 12. Ibu Retha, 13. Apotek Jaya Sehat, 14. Ibu Sri Daruningsih, 15. Ibu Yinni Tjia, 16. Bapak Kusno Widjaya (Ibu Sarmi), 17. NN (4 orang), 18. Ibu Bernadet Bintari, 19. Keluarga Rm. Budyopranoto, 20. Ibu Dewi Sukmawati, 21. Ibu Coleta Tanti Sanvero.

Santo Marcellus

diambil dari https://www.mirifica.net/santo-marcellus-30-oktober

MARCELLUS adalah sorang perwira pasukan kekaisaran Romawi yang bertugas di  Tingis Afrika Utara  (sekarang bernama Tangier – Maroko).  Pada tahun 298 Marcellus menolak untuk berpartisipasi dalam upacara mempersembahkan korban untuk memuja kaisar dan dewa-dewa Romawi dalam perayaan ulang tahun Kaisar Maximianus.  Marcellus melemparkan ikat pinggang militer, seragam dan senjatanya lalu dengan lantang berkata : “Aku hanya akan mengabdi kepada Raja Abadi, Tuhanku Yesus Kristus”.

Seketika Ia langsung ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Dalam persidangan, Marcellus dengan berani memaklumkan dirinya sebagai seorang pengikut Kristus. Ia tetap menolak untuk mempersembahkan korban bagi dewa-dewa Romawi,  meskipun diancam dengan hukuman mati.  Keteguhan iman Santo Marcellus membuat Cassianus, Juru  tulis steno di pengadilan itu,  menolak untuk menuliskan jalannya persidangan dan melemparkan alat tulisnya. Di hadapan persidangan itu secara terbuka Cassianus menyatakan bahwa ia juga adalah seorang Kristen.

Santo Marcellus dan Santo Cassianus kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara dipenggal. Relikwi Santo Marcellus  kemudian dibawa dan disemayamkan di kota LeĂ³n, dimana ia diangkat menjadi menjadi santo pelindung kota tersebut.  Di kota ini namanya juga diabadikan di  The Plaza de San Marcello dan Gereja San Marcelo, sebuah gereja dari abad ke–10.

Sumber: Santo Narcissus : 29 Oktober

Lamunan Pekan Biasa XXX

Kamis, 30 Oktober 2025

Lukas 13:31-35

31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." 32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!" 

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya pejuang kebaikan umum selalu juga menghadapi kelompok yang berseberangan. Barangkali itu bukan kelompok penjahat, tetapi itu bisa menjadi kelompok yang merasa tersaingi popularitasnya.
  • Tampaknya, meski semua bergerak dalam kebaikan, tetapi persaingan tetap bisa membuat ancaman keselamatan. Kelompok yang amat bernafsu popularitas bisa bekerja sama dengan kelompok jahat yang terganggu oleh gerakan-gerakan kebaikan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun menjadi kelompok yang merasa lebih benar dan baik tetapi merasa terganggu bahkan merasa tersaingi pada sosok lain yang populer, kalau sosok populer terancam bahaya tetap saja dari pesaing ada yang tetap berada dalam kebaikan dan tak rela akan terjadinya ancaman itu. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang hidup dalam kebaikan akan yakin bahwa dalam yang berseberangan darinya tetap ada orang-orang baik yang bersimpati kepadanya.

Ah, musuh itu ya tetap musuh sehingga pasti membahayakan.

Tuesday, October 28, 2025

Rm. Yadi Opname Lagi

"Rama Yadi gerah napa ta, rama?" (Sebenarnya sakit apa yang diderita oleh Rm. Yadi?) tanya Rm. Bambang kepada Rm. Andika sesudah makan siang Senin 27 Oktober 2025. Pertanyaan itu berkaitan dengan peristiwa Rm. Yadi yang pada Minggu 26 Oktober 2025 dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih. Ambulans RS Panti Rapih membawa seorang dokter dan perawat menjemput Rm. Yadi. Rm. Yadi pada September 2025 tanggal 17 juga masuk dan opname di Panti Rapih. Kini, dengan dijemput ambulans, beliau opname lagi. Beliau di Ruang Lukas 214. Terhadap pertanyaan Rm. Bambang tentang penyakit apa yang diderita oleh Rm. Yadi, Rm. Andika Direktur Domus menjawab, "Tensinya rendah. Saturasi juga rendah. Beliau lemas". Beberapa saat kemudian Rm. Andika menambahkan "Asupan yang masuk memang kurang". Tiba-tiba Rm. Bambang berkata "Apakah itu karena makanan yang disiapkan selalu diblender lebih dahulu? Barangkali itu dirasa tidak enak. Sebenarnya Rm. Yadi masih bisa makan kerupuk. Bakmi juga masih bisa banyak menyantap. Kalau ada sajian enak ternyata beliau bisa menyantap dengan banyak dan lahap". Dari omong-omong kini tampaknya ada hal yang masuk dalam pikiran Rm. Andika. Tentu saja yang tahu dengan jelas kondisi Rm. Yadi adalah pihak rumah sakit. Omongan Rm. Andika dan Rm. Bambang bisa hanya menjadi rasa simpati sebagai saudara seimamat dan serumah dengan Rm. Yadi. Tetapi ada berita bahwa di RS Panti Rapih Rm. Yadi bisa makan bubur dengan lauk tersedia. Maka pada Rabu pagi 29 Oktober 2025 sesudah makan pagi Rm. Andika berkata "Besok santapan Rm. Yadi dicoba tak diblender".

Santo Narcissus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-narcissus-29-oktober-2

NARCISSUS hidup pada abad kedua dan awal abad ketiga. Ia sudah lanjut usia ketika ditahbiskan sebagai Uskup Yerusalem. Namun walau sudah uzur ternyata Narcissus adalah seorang uskup yang sungguh luar biasa. Semua orang mengagumi kebajikan-kebajikannya, terkecuali mereka yang memilih untuk hidup jahat.

Suatu hari tiga orang jahat bersekutu dan bersaksi dusta tentang uskup Narcissus dan mendakwanya melakukan suatu kejahatan yang mengerikan. Seorang dari mereka mengatakan, “Biar aku mati terbakar jika apa yang kukatakan tidak benar!” Yang kedua mengatakan, “Biar aku terjangkit kusta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Dan yang ketiga mengatakan, “Biar aku menjadi buta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Namun demikian, tiada seorang pun yang mempercayai dusta mereka. Orang banyak telah melihat sendiri kebajikan hidup Narcissus. Mereka tahu orang macam apa Narcissus itu.

Meski tak seorang pun percaya pada fitnah keji yang dilontarkan terhadapnya, Narcissus mempergunakannya sebagai alasan untuk pergi mengasingkan diri dan menjadi pertapa di padang gurun. Segenap kepercayaannya ada pada Tuhan, yang ia layani dengan penuh cinta. Dan Tuhan menunjukkan bahwa fitnah yang diceritakan orang-orang itu sama sekali tidak benar. Narcissus kembali menjadi Uskup Yerusalem, sehingga umatnya bersukacita.

Meski ia semakin bertambah tua, tampaknya ia semakin berkobar-kobar dari sebelumnya. Sesungguhnya, ia tampak lebih kuat dari sebelumnya pula, selama beberapa tahun sesudahnya. Lalu, ia menjadi terlalu lemah untuk melanjutkan karyanya. Ia memohon kepada Tuhan agar mengutus seorang uskup untuk membantunya. Tuhan kita mengirimkan kepadanya seorang kudus lain, Alexander dari Cappadocia. Dengan semangat kasih yang bernyala-nyala, mereka berdua memimpin keuskupan bersama. Narcissus berusia hingga 116 tahun lebih. Ia wafat pada tahun 215.

Sumber: katakombe.org

Lamunan Pekan Biasa XXX

Rabu, 29 Oktober 2025

Lukas 13:22-30

22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. 26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. 27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! 28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. 29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. 30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, di kalangan agamawan ada gambaran bahwa dengan berbakti pada Tuhan orang terjamin selamat dunia akhirat. Soal bakti berbakti agama memberi jaminan.
  • Tampaknya, dalam agama orang akan menemukan berbagai sarana dan fasiltas untuk mendekat ke Tuhan. Dengan taat pada agama, orang seakan memiliki tiket ke sorga.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dengan agama orang bisa yakin mendekat ke Tuhan jaminan selamat dunia akhirat, tetapi keselamatan sejati datang dari Tuhan dan dalam diri manusia harus ada perjuangan batin untuk menyangkal diri ambil jarak dengan dunia agar hati sungguh terbuka pada karya-Nya mendekati manusia. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selamat kalau terbuka pada hadirnya karya Tuhan yang menuntut untuk tak jadi milik dunia walau ada dalam dunia.

Ah, asal rajin jalani agama, sorga sudah di telapak tangan.

Monday, October 27, 2025

2 Tahun Wafat Rm. Aloysius Budyopranoto


Hajatan memang menjadi salah satu even yang diupayakan oleh Domus Pacis Santo Petrus. Hajatan terutama terjadi ketika ada salah satu rama domus berulang tahun tahbisan. Peringatan arwah rama-rama yang pernah menjadi penghuni Domus Pacis Santo Petrus juga menjadi salah satu even untuk hajatan. Dengan hajatan Domus berupaya menghadirkan keluarga atau sanak saudara rama yang jadi topik hajatan. Domus juga mengundang umat. Semua ini dikandung maksud agar para rama Domus terhindar dari rasa tercerabut dari umat karena tinggal di Domus. Dengan adanya hajatan para rama Domus tidak merasa terpisah dari umat dan tetap ada dalam topangan dan kepedulian umat dalam kondisi kerentanan akibat kelansiaan. 

Tentu saja itu termasuk even pada Sabtu sore pada tanggal 25 Oktober 2025. Pada even itu Domus Pacis Santo Petrus memperingati 2 tahun wafat Rm. Aloysius Budyopranoto. Rm. Budyo memang hanya mengalami tinggal di Domus selama 2 hari. Dulu beliau memang sudah ada dalam kondisi sakit yang parah. Bapak Uskup Agung Semarang menerbitkan SK untuk Rm. Budyo, yang tinggal di Semarang, sebagai penghuni Domus. Begitu meninggalkan Semarang beliau langsung masuk Rumah Sakit Panti Rapih. Setelah beberapa hari di rumah sakit dan dipandang bisa rawat jalan, Rm. Budya langsung masuk Domus. Tetapi 2 hari kemudian kembali ke RS Panti Rapih hingga wafat. 

Meskipun hanya 2 hari tinggal Domus, Misa-misa peringatan dari 7 hari wafat tetap dilaksanakan. Dalam peringatan 2 tahun pada Sabtu 25 Oktober 2025 beberapa kemenakan dan keluarga dari Wedi dan Klaten hadir. Anggota Kor Wilayah Karanglo, Paroki Brayut, hadir dengan seragam baju krem mengiringi nyanyian Misa dengan semangat dan indahnya. Kelompok-kelompok umat dari Paroki Bintaran, Cebongan Paroki Warak, PUPIP Paroki Pakem, dan jaringan perorangan bersama keluarganya juga hadir. Kehadiran umat sungguh tampak penuh kesungguhan. Dari semua yang hadir, termasuk para rama dan karyawan Domus, sebenarnya terdaftar 185 orang. Namun 200 kursi yang ditata masih membutuhkan tambah. Untunglah Bu Rini, relawan Domus yang mengurus konsumsi, sungguh tanggap dan bisa mengatur strategi sajian dengan petugas catering sehingga tampak membuat gembira bagi semua yang ikut hadir. Rm. Andika Bhayangkara, Direktur Domus, menjadi pemimpin Misa. Kecuali Rm. Tri Wahyono dan Rm. Supriyanto yang sudah harus di kamar, kesepuluh rama sepuh Domus duduk di sekitar altar. Memang, yang duduk di kursi hanya Rm. Suhartana. Para rama lain ada di kursi roda masing-masing. Rm. Andika dalam homilinya mengatakan bahwa tema peringatan arwah 2 tahun adalah "Allah mengasihi". Kini dengan hadirnya banyak umat, itu juga menjadi tanda kasih bagi almarhum Rm. Budya.

Santo Simon dan Santo Yudas Tadeus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-simon-dan-santo-yudas-tadeus-28-oktober

KEDUA orang rasul Yesus ini kita rayakan pestanya pada hari yang sama. Santo Simon disebut “orang Zelot (setia)” karena ia amat taat kepada hukum Yahudi. Suatu ketika, Simon dipanggil oleh Yesus untuk menjadi rasul-Nya. Simon menyerahkan jiwanya serta mengerahkan tenaganya untuk mewartakan Injil. Bersama para rasul yang lain, Simon menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta. Kemudian, menurut tradisi, ia pergi ke Mesir untuk mewartakan iman. Selanjutnya, ia pergi ke Persia bersama dengan rasul Santo Yudas, dan keduanya wafat sebagai martir di sana.

Santo Yudas disebut juga Tadeus, artinya “si pemberani”. Yudas-lah yang mengajukan kepada Kristus pertanyaan yang terkenal pada Perjamuan Malam Terakhir. Santo Yudas bertanya, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Santo Yudas dikenal sebagai santo pelindung “perkara yang sulit atau hampir tidak ada harapannya.” Umat beriman mohon bantuan doanya ketika tampaknya hampir tidak ada harapan sama sekali atas persoalan mereka. Seringkali Tuhan menjawab doa-doa mereka oleh karena bantuan doa rasul yang terkasih ini.

Sumber : yesaya.indocell.net

Lamunan Pesta

Santo Simon dan Santo Yudas, Rasul

Selasa, 28 Oktober 2025

Lukas 6:12-16

12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada zaman kini untuk keperluannya sudah tersedia banyak tawaran. Banyak hal yang bisa memenuhi keperluan dan kebutuhan seseorang.
  • Tampaknya, berhadapan dengan banyak tawaran bagi keperluannya, bagaimanapun juga orang harus memilih. Bagi yang berpandangan luas dan banyak pengalaman, orang bisa memilih dengan landasan pertimbangan matang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki bekal pandangan dan ilmu mendalam serta luas pengalaman untuk membuat ketentuan pilihan secara matang dan bermutu, orang dalam menentukan pilihan akan mengalaskan diri pada hubungan dialog dengan Tuhan dalam relung hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati dalam menjalani berbagai tugas orang akan berpegang pada kemesraan hubungan dengan tuhan.

Ah, untuk menentukan pilihan orang harus mempertimbangan kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan kemungkinan tantangan yang ditimbulkan.

Ibu-ibu Paroki Simo

Ini termasuk peristiwa rombongan tamu yang datang pada pagi hari sesudah para rama selesai makan pagi. Bukankah pada umumnya rombongan tamu datang pada sekitar jam 09.00-10.00/10.30? Ternyata kini ada rombongan-rombongan tamu yang akan ikut Porta Santa ke Pringwulung atau Ganjuran atau Sendang Sono. Karena mantap ingin jumpa rama sepuh Domus sekalipun hanya sebentar, mereka menyempatkan mampir pada sekitar jam 07.30-08.00. Pada Selasa 21 Oktober 2025 juga ada rombongan tamu datang sebelum jam 08.00. Ini adalah rombongan paguyuban Ibu-ibu Paroki Simo.


Meskipun demikian kedatangan Ibu-ibu Paroki Simo tidak dalam rangka akan ikut Yubelium Porta Santa. Sesudah dari Domus mereka bilang akan kungkum di Magelang. Kata kungkum berasal dari bahasa Jawa yang berarti berendam dalam air. Ternyata mereka akan ke Pemandian Air Panas Umbul Banyu Rasa. Dari google itu berlokasi di Desakan, Sumberarum, Kec. Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56161. Delapan rama ikut menyambut para tamu, yaitu Rm. Yadi, Rm. Andika, Rm. Ria, Rm. Suhartana, Rm. Djaka Setyo, Rm. Jarot, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang. Suasana pertemuan seperti biasa amat diwarnai kata-kata kocak yang menimbulkan tawa keceriaan. Ada berbagai pertanyaan diajukan ke para rama. Tetapi tampaknya banyak ibu yang memiliki gambaran kehidupan seorang rama amat erat dengan Misa Kudus. Hal ini ditandai oleh pertanyaan-pertanyaan tentang para rama sepuh Domus berkaitan dengan Misa. Beberapa pokok dipaparkan di bawah ini :

  • Apakah para rama yang sudah purna tugas masih wajib Misa? Dari para rama ada yang menjawab bahwa secara pribadi merasa wajib. Pada umumnya menjawab setiap hari ikut Misa. Tetapi ada yang menunjukkan realita rama di Domus yang karena kondisinya yang harus di kamar terus membuat tidak pernah Misa. Menerima kiriman Komuni pun tidak.
  • Apakah para rama Domus masih memimpin Misa? Kini yang masih mendapatkan giliran memimpin Misa adalah Rm. Andika, Rm. Saptaka, Rm. Djoko Setyo, Rm. Jarot, dan Rm. Bambang. Yang lain, karena kondisinya, sudah tidak ikut giliran memimpin.
  • Apakah masih bisa diundang keluar untuk memimpin Misa? Yang jelas masih kerap memimpin Misa keluar, baik Misa Paroki maupun Misa Ujub Keluarga, adalah Rm. Andika, Direktur Domus. Rm. Jarot hanya kalau keluarga sendiri. Rm. Djoko dan Rm. Bambang masih bisa untuk Misa Ujub. Tetapi selain Rm. Andika, yang lain harus ada jemputan dan diantar pulang. Rm. Bambang menyatakan "Kalau jauh dan malam hingga pulang di atas jam 22.30, saya sudah keberatan".

Sunday, October 26, 2025

Beato Contardo Ferrini

 diambil dari https://www.mirifica.net/beato-contardo-ferrini-27-oktober

CONTARDO dilahirkan pada tahun 1859. Ayahnya seorang guru matematika dan fisika. Ayahnya ini sejak dini telah menanamkan pada putera kecilnya kecintaan untuk belajar. Sebagai seorang pemuda, Contardo fasih berbicara dalam banyak bahasa asing di samping bahasa ibunya, bahasa Italia. Ia amat cemerlang di setiap sekolah dan universitas tempat ia belajar. Kecintaannya untuk belajar dan kecintaannya pada iman Katoliknya membuat teman-teman menjulukinya “St. Aloysius” mereka. (St. Aloysius Gonzaga adalah seorang santo muda Yesuit yang dikenal karena kebajikan dan kemurahan hatinya.) Contardo-lah yang pertama-tama memulai kelompok-kelompok bagi teman-teman mahasiswa guna membantu mereka menjadi seorang Kristiani yang saleh.

Ketika usianya duapuluh satu tahun, kepadanya ditawarkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Universitas Berlin di Jerman. Sungguh berat baginya meninggalkan rumahnya di Italia, tetapi ia senang juga bertemu dengan orang-orang Katolik yang saleh di universitas. Ia menuliskan dalam sebuah buku kecil apa yang dirasakannya ketika untuk pertama kalinya ia menyambut Sakramen Rekonsiliasi di negeri asing. Sungguh menggetarkan hatinya menyadari bahwa Gereja Katolik sungguh sama di mana pun dan kemana pun orang pergi. Tahun berikutnya, Contardo berusaha memutuskan entahkah sebaiknya ia menjadi seorang imam atau seorang biarawan, atau hidup berkeluarga. Ia terus-menerus bertanya pada dirinya sendiri apa yang sebaiknya dilakukannya. Nyatalah kemudian bahwa ia mengucapkan ikrar untuk mempersembahkan dirinya hanya bagi Tuhan saja. Ia mengamalkan ikrarnya ini sebagai seorang awam; ia tidak pernah menjadi seorang imam ataupun bruder. Ia tetap mengajar dan menulis. Ia senantiasa berupaya untuk menjadi seorang Kristiani yang terlebih sempurna. Sementara menikmati olahraga favoritnya, mendaki gunung, ia akan berpikir tentang Tuhan, Pencipta segala keindahan yang ia lihat. Orang banyak melihat bahwa ada sesuatu yang berbeda pada diri Profesor Ferrini. Suatu ketika, sementara ia lewat dengan senyum hangatnya yang khas, seseorang berseru, “Orang itu adalah santo!”

Contardo Ferrini wafat karena demam tipus pada tanggal 17 Oktober 1902. Ia baru berusia empatpuluh tiga tahun. Ia dimaklumkan “beato” oleh Paus Pius XII pada tahun 1947.

Sumber : yesaya.indocell.net

Santa Ursula

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 27 September 2014 Diperbaharui: 23 Oktober 2020 Hits: 28058

  • Perayaan
    21 Oktober
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-4
  •  
  • Kota asal
    Dumnonia Inggris
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir - Dibunuh oleh tentara Hun kemungkinan pada saat Invasi bangsa Hun ke Galia - Perang "Battle of the Catalaunian Plains" di sekitar tahun 451
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation
    Nama Santa Ursula telah dihapus pada Kalender Umum (Calendarium Romanum) tahun 1969

Menurut legenda,  Santa ursula hidup pada abad  keempat. Ia adalah seorang bangsawan, puteri dari raja Dionotus dari Dumnonia di sebelah barat daya Inggris. Wajahnya sangat cantik jelita hingga membuat banyak pemuda tertarik padanya.

Suatu ketika seorang gubernur kafir yang sangat berkuasa bernama Conan Meriadoc dari Armorica meminang Ursula untuk dijadikan isterinya.  Pinangan ini ditolak Ursula dengan tegas karena ia telah berkaul untuk menjalani hidup suci.  Untuk menghindarkan diri dari Gubernur kafir ini, Ursula bersama dengan 11.000 orang dayang-dayang pengiringnya kemudian berlayar untuk berziarah ke daratan Eropa.  Jumlah 11.000 orang dayang-dayang yang tidak logis ini diduga akibat salah pengutipan angka 11M yang sebenarnya menunjukkan 11 Martir; tetapi penyalin menulisnya sebagai jumlah dalam angka Romawi (M = 1000).  

Setelah lama berlayar, mereka berlabuh disebuah kota pelabuhan yang tidak diketahui namanya (sumber yang ada hanya menyebutkan : Pelabuhan di Galia),  lalu melanjutkan perjalanan ziarah mereka melewati kota Cologne. Namun kota itu kemudian diserang dan dikuasai bangsa Hun. Santa Ursula bersama para dayangnya ditangkap oleh tentara Hun. Mereka dipaksa untuk menyangkal imannya dan hendak dijadikan sebagai budak seks. Dengan gigih Santa Ursula dan para pengiringnya mati-matian membela iman dan kesucian mereka.  Karena itu mereka lalu dianiaya dan disiksa sampai mati. Dari lukisan-lukisan tua tentang kemartiran mereka ini, digambarkan banyak perempuan yang tewas dengan berbagai cara yang mengerikan. Jenazah para martir kudus ini akhirnya dimakamkan oleh orang-orang Kristen yang ada di sana.

Nilai historis  dari kisah ini sangat lemah. Namun hal itu bukanlah yang terpenting. Kepahlawanannya dalam membela iman dan mempertahankan kesuciannya-lah yang  membuat Santa Ursula dihormati  Gereja sebagai orang kudus.  

Pada tahun 1155,  orang menemukan relikwinya di sebuah kuburan dari abad ke-4  di dekat gereja Cologne (sekarang Koln – Jerman).  Saat ini di tempat itu berdiri megah Basilika Santa Ursula Koln – Jerman. Relikwi Santa Ursula dan para pengiringnya disemayamkan dalam Basilika ini di sebuah ruangan yang disebut The Golden Chamber.

Pada tanggal 25 November 1536 di Italia, Santa Angela Merici mendirikan sebuah biara susteran yang diserahkan dalam perlindungan Santa Ursula.  Biara ini disebut Ordo Santa Ursula (OSU) dan kini telah tersebar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Lamunan Pekan Biasa XXX

Senin, 27 Oktober 2025

Lukas 13:10-17

10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. 11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. 12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." 13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. 14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, dalam kebersamaan selalu ada aturan atau tatanan. Setiap anggota yang baik akan mentaatinya.
  • Tampaknya, yang tidak menjalani tatanan dalam kebersamaan akan masuk golongan salah. Di dalam hidup keagamaan yang tak taat tatanan bisa dipandang masuk golongan pendosa.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tatanan dalam agama harus ditaati oleh umat, orang akan sadar bahwa kesejatian tatanan adalah untuk kebaikan masing-masing warga sehingga demi kebaikan selalu ada kekecualian yang membuat orang tak memenuhi tuntutan tatanan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang tahu bahwa tatanan yang dibuat oleh manusia selalu ada kemungkinan orang mendapatkan dispensasi untuk tak memenuhinya.

Ah, apapun keadaannya setiap orang harus taat pada aturan di dalam lingkungan hidupnya.

Saturday, October 25, 2025

Lingkungan Demak Ijo Paroki Klaten

Ternyata hari itu, Minggu 19 Oktober 2025, ada 3 rombongan tamu berkunjung di Domus Pacis Santo Petrus. Sebelum para rama makan siang ada 2 rombongan, yaitu dari Semarang dan dari Prambanan. Sebenarnya Rm. Andika sebagai Direktur sudah memberi pengumuman bahwa tamu ketiga akan datang pada jam 13.00 atau 01.00 siang. Ternyata rombongan ketiga, sebelum ke Domus, ikut Yubelium Porta Santa di Pringwulung. Misa di Pringwulung terjadi pada jam 11.00. Sebelum Misa ada kesempatan untuk menerima Sakramen Tobat. Ternyata dari rombongan ini ada anggota-anggota yang belum bisa menerima Sakramen Tobat karena banyaknya yang mengaku dosa. Maka yang belum mengaku dari rombongan ini melakukan pengakuan sesudah Misa. Itulah sebabnya mengapa rombongan ini masuk Domus pada sekitar jam 14.00.


Itulah rombongan tamu dari Lingkungan Santo Markus Demak Ijo, Wilayah Puluhwatu Paroki Maria Assumpta Klaten. Kedatangan mereka, walau mampir, ada kesungguhan hati untuk berjumpa dengan para rama sepuh. Ternyata beberapa rama sepuh bisa menyambut, yaitu Rm. Ria, Rum. Jarot, Rm. Yadi, Rm. Djoko Setyo, dan Rm. Bambang. Memang, dari Domus Pacis mereka masih akan ke Cadi Hati Kudus Ganjuran untuk ikut Misa Yubileum Porta Santa. Misa akan terjadi pada jam 17.00 atau 05.00 sore. Meskipun demikian pertemuan bisa terisi dengan tanya jawab antara para tamu dan para rama sepuh. Pertanyaan-pertanyaan memang cukup ringan dan bisa dijawab secara ringan pula. Salah satu pertanyaan adalah "Apakah dalam keseharian ada acara kumpul omong-omong? Kalau ada apa yang diomongkan". Ternyata jawaban kumpul pakai omong-omong hanya terjadi pada waktu makan 3 kali sehari. Itupun tak pernah lewat 30 menit sekali makan. Ternyata ketika menjawab apa yang diomongkan, jawaban sungguh menimbulkan tawa ngakak. Misalnya, ada jawaban "Omong nek lawuh ora enak" yang sungguh membuat tawa. Apalagi ada yang menjawab "Kadang-kadang omong saru" yang sungguh membuat tawa ngakak.

Santo Paus Evaristus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-paus-evaristus-26-oktober

EVARISTUS adalah paus kita yang kelima. Ia memimpin Gereja sejak tahun ±98 hingga ±105.  Evaristus aslinya adalah seorang Yahudi dari Betlehem. Keluarganya tinggal di Yunani pada saat ia dilahirkan. Evaristus dibesarkan dan dididik dalam agama Yahudi yang ketat. Ayahnya sangat bangga akan kesalehan dan kecerdasan puteranya, hingga ia mengirimkan putranya untuk belajar pada guru-guru terbaik.

Setelah dewasa, Evaristus menjadi seorang Kristiani. Begitu besar cintanya pada iman barunya ini hingga ia memutuskan untuk menjadi seorang imam. Di Roma, di mana ia melakukan karya pelayanan, semua orang mengagumi serta mengasihinya.

Pada masa itu adalah masa-masa penganiayaan bagi Gereja. Fitnah-fitnah keji tersebar luas mengenai iman Kristen hingga orang-orang Romawi tidak perlu berpikir dua kali untuk membunuh umat Kristiani. Siapa saja yang menjadi Paus nyaris pasti akan ditangkap.

Saat  Paus Klemens I ditangkap dan dibuang ke Krimea, Evaristus kemudian menjalankan posisi kepausan, dan setelah Paus Klemens I mati dimartir; Ia dipilih menjadi paus pada tahun 97. Evaristus merasa sama sekali tak layak menjadi seorang paus, tetapi Yesus tahu yang terbaik.

Paus St. Evaristus menggembalakan Gereja selama kurang lebih delapan tahun. Semangatnya begitu berkobar-kobar hingga jumlah orang-orang yang percaya semakin hari semakin bertambah banyak.

Satu kebijakannya yang sangat penting  adalah saat Ia melanjutkan pembagian Kota Roma menjadi beberapa paroki dan untuk setiap paroki dipimpin oleh kardinal. Inilah awal dari Dewan Kardinal pada masa kini.  Ia juga membuat suatu dewan yang membantu tugasnya dan memberikan gagasan untuknya, sehingga mencegah perselisihan keputusan.

Ketika akhirnya ia ditangkap dan dipenjara karena imannya;  Ia  membuat para sipir penjara terkagum-kagum melihat sukacita pada wajahnya saat ia digiring ke penjara. St. Evaristus sangat berbahagia karena ia  telah  memperoleh hak istimewa untuk  menderita sengsara dan mati bagi Yesus.  Tiada hadiah yang lebih berharga yang dapat diberikan kepadaNYA selain dari kemartirannya. Paus St. Evaristus wafat pada tahun 107.

Sumber: katakombe,org

Lamunan Pekan Biasa XXX

Minggu, 26 Oktober 2025

Lukas 18:9-14

9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kalau memiliki prestasi orang memang dapat berbangga. Dia dapat menjalani tugas-tugas secara tuntas.
  • Tampaknya, orang juga dapat merasa bahagia karena prestasinya mengungguli yang dijalani orang lain. Dia menang bersaing.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalamanan batin, sekalipun berbangga ria bisa menjalani banyak hal baik mengatasi yang dijalani orang lain, kalau dalam hati tidak bisa menghargai orang lain, kebahagiaan sejati seseorang akan sirna darinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, sehebat apapun prestasi mampu mengungguli banyak orang lain, orang akan tetap menemukan hal yang dihargai dalam diri orang lain.

Ah, kalau menang bersaing hidupnya akan selalu jaya.

Friday, October 24, 2025

Tentang Jujur

Pada Kamis tanggal 23 Oktober 2025 ada dua orang suster bertamu ke Rm. Andika, Direktur Domus Pacis. Ternyata Rm. Andika membawa juga tamu itu ke saya. Dalam omong-omong saya bercerita bahwa salah satu usaha Domus adalah menjaga rasa para rama sepuh agar tak merasa tercerabut dari umat. Untuk itu hajatan-hajatan pun diadakan untuk menghadirkan umat. Yang paling banyak terjadi adalah even ulang tahun imamat untuk masing-masing rama. Peringatan arwah untuk rama-rama yang pernah tinggal di Domus Pacis Santo Petrus juga masuk dalam even hajatan. Bahkan ulang tahun pemberkatan rumah dan Perayaan Malam Paskah/Natal juga menjadi ajang hajatan. Untuk even-even seperti itu tak ada anggaran dari Keuskupan. Padahal Domus Pacis Santo Petrus bukan Paroki yang dalam Misa ada kolekte. Dalam hal ini saya mendapatkan dana dari warga yang memberikan kepedulian dan dari penjualan kain batik. Terhadap kisah ini salah satu suster bertanya “Apakah dana tak pernah kurang?” Saya secara spontan menjawab “Asal tetap jujur tidak mencuri sekalipun sedikit, Allah selalu menghadirkan lebih sehingga selalu ada saldo”. 

Tentang Jujur Dalam Kitab Suci

Omongan sekilas dengan suster itu membuat saya dalam merenung di dini hari berikutnya terwarnai oleh kata JUJUR dalam kaitan dengan uang. Ketika saya ingin tahu kata jujur dalam Kitab Suci, dari google saya menemukan bahwa dalam Kitab Suci Katolik terdapat 31.171 ayat. Kata “Jujur” secara keseluruhan ada dalam 16 ayat atau 0,051% dari keseluruhan ayat Kitab Suci. Dari 16 ayat itu 13 ayat ada di dalam Perjanjian Lama atau 0,056% dari 23.214 ayat. Kemudian dari 7.957 ayat dalam Perjanjian Baru yang berbicara tentang “Jujur” ada 3 ayat atau 0,038%. Secara lengkap bunyi ayat-ayat itu adalah sebagai berikut :

Dalam Perjanjian Lama

1.     Amsal 23:16 “Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.”

2.     Amsal 11:11 “Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.”

3.     Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.”

4.     Amsal 12:6 "Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang."

5.     Amsal 14:11 "Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar."

6.     Amsal 15:19 “Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.”

7.     Ayub 8:6 “Kalau engkau bersih dan jujur , maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.”

8.     Mazmur 25:21 “Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.”

9.     Mazmur 37:37 "Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan."

10. Mazmur 64:11 "Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah."

11. Mazmur 140:14 "Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu."

12. Ayub 8:6 “Kalau engkau bersih dan jujur , maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.

13. 1 Raja-Raja 3:6 “Lalu Salomo berkata: “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.”

Dalam Perjanjian Baru

1.     Kolose 4:1 “Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.”

2.     Roma 2:2 “Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.”

3.     Lukas 16:11 “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?”

Dari 13 ayat Perjanjian Lama dan 3 ayat Perjanjian Baru, saya terkesan pada ayat Perjanjian Baru yang berbunyi “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” (Luk 16:11). Hanya dalam ayat inilah kata “Jujur” dikaitkan dengan Mamon yang katanya berarti harta duniawi. Kalau omong harta, uang tentu termasuk di dalamnya. Keterkesanan ini bertolak dari pertanyaan suster tentang apakah dana untuk hajatan Domus cukup dan saya secara spontan mengaitkan dengan kejujuran. Dari sini saya tersentak oleh kenyataan bahwa di dalam Kitab Suci kejujuran berkaitan dengan uang hanya terdapat dalam 1 ayat atau 0,003% dari keseluruhan Kitab Suci dan 0,013% dari Perjanjian Baru.

Memang Kecil

Dari Kitab Suci saya menyadari bahwa omongan tentang “Jujur” sungguh kecil persentasenya. Apalagi kalau dikaitkan dengan harta termasuk uang, persentase menjadi amat kecil. Apakah itu kurang penting dalam hidup beriman? Ternyata di hadapan Tuhan Yesus yang kecil tetapi baik, benar, dan luhur memiliki dampak besar. Ketika omong tentang talenta Tuhan berkata “hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar” (Mat 25:21.23). Ketika berbicara tentang yang kecil tetapi iman, Tuhan berkata “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah” (Mat 17:20).

Saya menyadari bahwa kejujuran amat berkaitan dengan hati bahkan merupakan seruan yang bergema dalam relung hati. Entah bagaimana pikiran saya terarah ke hati sebagai organ tubuh. Kalau hati dikaitkan dengan realitas tubuh seseorang, itu adalah organ yang secara biologis berbobot sekitar 2-3% dibandingkan dengan berat badan pemiliknya. Yang harus diketahui adalah kalau ada penyakit berkaitan dengan organ hati. Dari google saya membaca “Ekses penyakit hati mencakup berbagai gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat, seperti kelelahan ekstrem, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, nyeri perut kanan atas, dan pembengkakan pada perut atau kaki. Gejala yang lebih parah meliputi kulit dan mata menguning (jaundice), urine gelap, feses pucat, mudah memar, hingga gangguan mental, penurunan kesadaran, dan perdarahan saluran pencernaan”.

Begitu sentralnya fungsi biologis hati dalam tubuh manusia, saya sampai ke kesadaran rohani bahwa hati adalah istana atau bait Allah. Kitab Suci mengatakan bahwa setiap orang adalah bait Allah (bandingkan 1Kor 3:16). Seminim apapun suara muncul dari relung hati, kalau ditaati dan diwujudkan dalam perilaku, orang akan mengalami karunia karya ilahi. Kejujuran adalah suara dan perintah relung hati. Yang tidak taat akan berperilaku jahat. Saya membandingkan dengan tindakan korupsi. Bagaimanapun juga itu berasal dari ketidakjujuran. Seorang koruptor akan banyak berada dalam kegelapan karena harus menggelapkan dan menyimpan harta bukan haknya dalam kegelapan untuk menghindarkannya dari penglihatan orang lain. Di hadapan yang tak jujur, orang baik dan pejuang baik bisa dipandang sebagai sosok berbahaya untuk tingkah lakunya. Kalau jujur, orang beriman yakin berada dalam penyelenggaraan ilahi. Apa yang dilakukan bisa menjadi tanda dan sarana Allah menghadirkan kebaikan umum.

 

Domus Pacis, 24 Oktober 2025

Santa Katarina dari Alexandria

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  10 Agustus 2013  Diperbaharui:  18 November 2019  Hits:  25029 Perayaan 25 November   L...