Thursday, January 27, 2022

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Tomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 28 Januari 2021

Markus 4:26-34

26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? 31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. 32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." 33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, 34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang bisa mendapatkan tuntunan untuk menyadari tahapan perkembangan imannya dalam ilmu agama. Itu ada dalam teologi hidup rohani.
  • Tampaknya, kehidupan beriman juga menjadi materi ilmu jiwa atau psikologi. Ada ahli psikologi yang mengetengahkan tahap-tahap perkembangan iman dalam diri manusia.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun orang bisa memperoleh cakrawala tahapan beriman baik dari ilmu hidup rohani maupun dari ilmu jiwa, orang sadar bahwa kesejatian perkembangan iman tak bisa terdeteksi secara rinci ilmiah karena berada dalam proses alami di tengah penghayatan hidup rutin harian yang dijalani secara spontan dan biasa dalam kerutinan keterbukaan pada tuntunan nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengalami perkembangan hidup berimannya justru pada saat-saat tertentu yang terungkap dalam buah sikap dan terwujud dalam tindakan baik demi banyak orang.

Ah, asal rajin merenung orang tahu perkembangan imannya setiap hari.

No comments:

Post a Comment

Rm. Vikjen Menginap Domus

Pagi itu, ketika waktu makan Sabtu 14 September 2024, suasana makan sungguh terisi banyak tawa. "Alatnya benar atau salah?" tanya ...