Friday, January 21, 2022

Santo Vinsensius Pallotti

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 11 Maret 2017 Diperbaharui: 11 Maret 2017 Hits: 4326

  • Perayaan
    22 Januari
  •  
  • Lahir
    21 April 1795
  •  
  • Kota asal
    Roma, Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 22 Januari 1850 di Roma, Italia - Sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    24 Januari 1932 oleh Paus Pius XI (decree of heroic virtues)
  •  
  • Beatifikasi
    22 Januari 1950 oleh Paus Pius XII
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 20 Januari 1963 oleh paus Yohanes XXIII - Pada saat Konsili Vatikan II

Vinsensius Pallotti lahir di Roma pada 21 April 1795. Ayahnya adalah Pietro Pallotti bangsawan dari keluarga Pallotti di Norcia dan ibunya bernama Magdalena De Rossi juga berasal dari kalangan bangsawan de Rossi dari kota Roma.  Sebagai anak bangsawan, Vinsensius mendapat pendidikan dari sekolah-sekolah terbaik.  Ia belajar di sekolah menegah Santo Pantaleone, lalu melanjutkan ke Universitas Roma.

Latar belakang keluarga dan pendidikannya membuka kesempatan bagi Vinsensius untuk menjadi pejabat pemerintah. Namun ia mengejutkan keluarganya karena memutuskan untuk menjadi seorang imam. Ia masuk seminari untuk belajar teologi dan ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 16 Mei, 1820. Tak lama kemudian ia meraih gelar doktor dalam teologi.  Padre Pallotti digambarkan sebagai seorang bertubuh kecil, dengan mata biru besar yang menembus pandangan.

Vinsensius diberi jabatan sebagai asisten profesor di Universitas Sapienza namun ia menolak karena ingin mengabdikan dirinya untuk karya pastoral.  Pada tahun 1835, Vinsensius mendirikan The Society of the Catholic Apostolate (Latin: Societas Apostolatus Catholici, singkatan : S.A.C.), atau yang lebih dikenal sebagai Serikat Pallottines. Serikat ini adalah organisasi untuk para imam dan kaum awam, yang mengabdi pada tugas penyebaran iman dan peningkatan penghayatan nilai keadilan sosial.  

Bersama Serikat Pallotines, Vinsensius bekerja tanpa pamrih mendirikan klinik-klinik untuk merawat orang miskin, melayani para serdadu, dan mengelola rumah-rumah jompo. Para Pallottines juga membuka sekolah gratis untuk para pembuat sepatu, penjahit, kusir, tukang kayu, dan tukang kebun sehingga mereka bisa bekerja lebih baik dan bisa memasarkan hasil kerja mereka. Karya Vinsensius membuat ia dijuluki : Santo Filipus Neri yang Kedua.  

Selain mengabdi pada masyarakat miskin, Vinsensius juga banyak membantu aksi pengumpulan bantuan bagi para misionaris, seperti pakaian misa, buku-buku dan uang. Ia mengorganisir kelompok-kelompok penerbit Katolik untuk mengirimkan buku-buku kepada para misionaris di wilayah perutusan mereka.

Vincensius Pallotti tutup usia pada tanggal 22 Januari 1850 tanpa sempat melihat perkembangan dari Serikat yang didirikannya. Ia  dibeatifikasi pada tahun 1950 oleh Paus Pius XII dan dikanonisasi pada tahun 1963  pada Konsili Vatikan II oleh paus Yohanes XXIII.

Para Pallotines saat ini telah mengembangkan karya pengabdian mereka di seluruh dunia. Pada tahun 1890 misi pertama didirikan di tanah Afrika di wilayah koloni Jerman, Kamerun. Selain di Eropa dan Afrika, para Pallotines juga berkarya di Amerika serikat, Taiwan, Philipines dan Australia.

Situs resmi Society of the Catholic Apostolate : www.sac.info

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...