Tuesday, January 11, 2022

Rm. Tri Hartono

Ternyata ada beberapa umat dari Semarang yang kerap bertanya tentang Rm. Tri Hartono. Ada juga yang sering mengirim WA ke Rm. Bambang ingin tahu perkembangan Rm. Tri. Kepada yang terakhir bertanya Rm. Bambang hanya menjawab "Saya tidak nunggu maka tak tahu". Maklumlah, karena kondisi pandemi Covid-19 Rm. Bambang tak bisa pergi ke RS Panti Rapih untuk menengoknya. Apalagi dari tanggal 30 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022 pagi beliau dirawat di ICCU. Untuk masuk di ICCU pengunjung harus swab antigen lebih dahulu. Sejak 5 Januari 2022 Rm. Tri Hartono masuk Ruang Lukas 311 sebagai Unit Stroke RS Panti Rapih. Salah satu karyawan Domus Pacis St. Petrus bertugas menunggu dan sering bergantian dengan Mas Yohakim kemenakan Rm. Tri Hartono.

Pada Sabtu 8 Januari 2022 Rm. Hartanto memberi informasi kepada Rm. Bambang bahwa Rm. Tri Hartono akan kembali ke Domus pada Senin 10 Januari 2022. Tetapi pada Senin itu ternyata datang berita dari RS Panti Rapih bahwa kepulangan Rm. Tri ditunda. Rm. Tri Hartono, yang menderita kelemahan tubuh bagian kanan, harus dibiasakan untuk latihan mulut untuk bisa berbicara. Terapi wicara memang menjadi bagian pemulihan kesehatan. Ternyata baru pada Selasa sore 11 Januari 2022 beliau diantar ambulans RS Panti Rapih kembali ke Domus Pacis Puren. Kebetulan pada sore itu Bu Rini juga ada di Domus. Dia bersama Pak Tukiran, Mbak Tri, Mbak Sari, Mbak Pariyah, Mas Abas, Mas Siswanto, dan menyusul pula Mas Fallah menyambut di kamar beliau. Kata Bu Rini Mbak Tri menyuntik insulin. Maklumlah, Rm. Tri Hartono menderita diabetes dengan kadar gula cukup tinggi. Yang jelas Rm. Tri Hartono belum bisa berbicara dengan jelas. Ketika beliau berbicara menyampaikan sesuatu, tak ada satupun yang menangkap. Ada yang tanya "Ngersakke napa?" (Menginkan apa?). "Minum?" .... "Menulis?" dan beberapa lain, namun Rm. Tri hanya memberi tanda dengan telapak tangan yang menyatakan "Tidak". Akhirnya beliau menepuk-nepuk bibirnya dan keluarkan kata "Eeeelooo .... eeeloot". Ternyata Rm. Tri bermaksud melucu dengan kondisinya, dan semua yang di kamar itu bersautan "Oooo pelo, perot" sambil tertawa. Rm. Tri juga tertawa-tawa. Karyawanpun ada yang bilang "Mboten napa-napa, rama. Njing mesthi mantun" (Tak apa, rama. Besok pasti sembuh). Dalam hal ini Rm. Hartanta di pagi waktu makan memberi tahu Rm. Bambang bahwa Mas Abas akan diminta menjadi penjaga terutama di malam hari. Mas Abas memang pernah ikut kursus 3 bulan untuk mendampingi lansia termasuk yang sakit di Banyumanik yang diselenggarakan oleh Bruder-bruder CSA.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...