Friday, January 21, 2022

Lamunan Pekan Biasa III

Minggu, 23 Januari 2022

Lukas 1:1-4; 4:14-21

1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

14 Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.

15 Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. 16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, untuk menjadi saksi iman orang membutuhkan pengetahuan keagamaan. Bahkan untuk sungguh mumpuni orang dituntut untuk mempelajari ilmu teologi.
  • Tampaknya, untuk menjadi saksi iman orang juga membutuhkan kelengkapan omong dimuka umum. Dia juga harus menyampaikan warta keagamaan kepada banyak orang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun berpengetahuan teologi dan trampil berbicara dimuka umum, kalau hidupnya tidak dikuasai oleh nurani, orang hanya akan dikenal sebagai ahli ceramah agama dan belum sungguh menjadi saksi iman. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati seorang tokoh agama akan pertama-tama menjaga diri agar tetap hidup dalam terang nurani.

Ah, saksi iman itu ya harus pinter ilmu keagamaan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...