Di antara para rama Domus Pacis St. Petrus, Rm. Bambang termasuk yang sering mendapatkan tamu. Yang jelas dalam 15 hari sebulan ada yang datang untuk mengantar snak pagi. Biasanya dia menemuinya Bu Titik karena sering harus mengambil gambar snak yang dibawanya untuk dikirim ke pemberi lewat WA disertai ucapan terima kasih. Tetapi tidak jarang pemberi snak datang sendiri dan biasanya ada pengantar. Mereka juga menyempatkan diri omong-omong dengan Rm. Bambang. Hal seperti ini juga terjadi pada sore hari ketika penyedia masakan makan malam datang. Mereka menjadi tamu-tamunya. Maklumlah, dalam hal snak dan masakan makan malam Rm. Bambang menjadi koordinator dengan 2 orang tim kerja, yaitu Bu Titik dan Bu Rini.
Kalau ada rombongan tamu untuk Domus, Rm. Hartanto sebagai Direktur Domus juga biasa seperti mewajibkan Rm. Bambang ikut menemuinya. Meskipun demikian saya juga termasuk yang sering mendapatkan tamu secara pribadi. Bahkan ketika sedang makan siang karyawan beberapa kali memberi tahu kalau ada tamu untuk Rm. Bambang. Pada umumnya mereka harus menungguh hingga kami para rama Domus selesai makan siang. Dalam hal tamu pribadi, tanpa mengesampingkan penghargaan dan penghormatan terhadapa para tamu pribadi lain, Rm. Bambang sungguh tersentuh pada tamu yang datang pada Senin 10 Januari 2022. Pada hari itu di siang hampir jam 14.00 ada seorang bapak bertamu. "Rama, punika kula saking paguyuban para tukang becak. Kawonten pandemi pancen damel penghasilan merosot. Pramila kula sakanca lajeng pados tambahan kanthi sadean kaos" (Rama, saya datang dari paguyuban para tukang becak. Keadaan pandemi membuat penghasilan kami merosot. Maka kami dan teman-teman mencari tambahan dengan menjual kaos). Bapak itu menunjukkan kampung asal di kota Jogja dan bilang pernah ikut misa yang dipimpin oleh Rm. Bambang. Ketika Bu Rini melihat kaos yang dibeli oleh Rm. Bambang, dia bertanya berapa harganya. Pada waktu disebutkan besaran rupiah, Bu Rini langsung menyebut bahwa itu kemahalan 5 kali lipat. Tapi Rm. Bambang langsung bilang "Kuwi nggo golek dana lan aku melu mbantu" (Itu adalah pencarian dana dan saya ikut bantu). Peristiwa yang mungkin amat kecil ini bagi Rm. Bambang sungguh menghadirkan kebahagiaan khusus. Ada tukang becak datang ke Domus dan mencari dia. Memang, dia hanya membeli sebuah. Yang jelas dalam hatinya Rm. Bambang merasa bahwa hadirnya bapak ini bagaikan datangnya Tuhan Yesus, karena dalam yang kecil dan kesulitan di situ Tuhan sendirilah yang ada.
No comments:
Post a Comment