Santa Perawan Maria Berdukacita
Rabu, 15 September 2021
Yohanes 19:25-27
25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. 26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" 27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, keluarga biasa dipandang sebagai landasan kehidupan. Keluarga adalah penopang orang dalam menghayati hidup di tengah dunia.
- Tampaknya, orang dapat goyah kalau kehilangan keluarga. Hidup sendiri kerap diibaratkan seperti sebatang kara.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun hidup tanpa orang tua dan saudara serta anak termasuk sanak saudara sedarah, kalau biasa menyerahkan hidup pada kuasa nurani, orang akan selalu menjumpai keluarga sejati karena ikatan hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati sekalipun sebatang kara tanpa bersanding dengan sanak saudara sedarah orang akan selalu tertopang oleh orang-orang yang menjadi keluarga karena sesama kelahiran surgawi.
Ah, orang akan kacau hidupnya kalau terkucil dari keluarga dan sanak saudara.
No comments:
Post a Comment