Monday, September 27, 2021

Paguyuban Kasih



Pada waktu makan pagi, Minggu 26 September 2021, Rm. Hartanta mengumumkan bahwa pada hari ini akan ada tamu dari Ibu-ibu Kasih. Rm. Bambang dan Rm. Yadi disebut akan bertugas menerimanya. Rama-rama yang lain diberi kebebasan untuk menemui atau tidak. Rm. Hartanta tidak dapat ikut menemui karena akan mendampingi pertemuan lektor di Paroki Pringwulung. Ternyata kelompok yang akan datang dikoordinasi oleh Bu Wulandari dari Gunung Sempu, Paroki Pugeran. Hal ini diketahui karena pada Sabtu malam 25 September 2021 jam 20.50 Rm. Bambang menerima pesan WA dan beliau "Sugeng dalu Romo, berapa jumlah Romo sepuh di Domus Pacis Kentungan?" Ketika Rm. Bambang selesai menjawab "12 orang", Bu Wulandari masih menulis "Rencana besok Minggu kami perwakilan kelompok KASIH akan sowan kesana".

"Tamune sida seka Sala?" (Tadi tamu jadi berasal dari Sala?) tanya Rm. Suntara ketika makan malam. Kalau Rm. Suntara mengira tamu berasal dari Sala, hal ini terjadi karena Rm. Bambang memperkirakan dari Sala ketika Rm. Hartanta memberi informasi di meja meja makan di hadapan Rm. Suntara, Rm. Yadi dan Rm. Bambang. Pada waktu itu Rm. Hartanta tidak tahu asal tamu yang akan datang. Karena beliau menyebut Ibu-ibu Kasih, Rm. Bambang teringat kelompok Persekutuan Doa Karismatik KASIH yang berbasis di Paroki Purbayan, Sala. Padahal sesudah datang, itu adalah Paguyuban Kasih yang anggotanya ada bapak-bapak dan ibu-ibu.  

Anggota Paguyuban Kasih tersebar di Indonesia seperti Jakarta dan Papua. Pada Minggu itu yang datang ada 4 orang, yaitu Pak Budi yang menunggu di mobil karena harus ikut pertemuan zoom, dan 3 orang ibu yang masuk di gedung Domus Pacis St. Petrus. Selain Rm. Bambang dan Rm. Yadi, rama-rama lain yang ikut menemui adalah Mgr. Blasius, Rm. Ria, Tm. Tri Hartono, dan Rm. Harto. Sambil minum teh dan camilan sukun, pisang godog, dan kacang godog, terjadi pertemuan dalam suasana akrab penuh canda. Ternyata peristiwa kunjungan ini disambungkan oleh Bu Wulandari dengan video call ke beberapa anggota lain. Kelompok ini datang membawa oleh-oleh 3 dos isi snak dan telor asin. Sumbangan dalam amplop juga diserahkan oleh Bu Wulandari yang diterima oleh Rm. Bambang.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...