Ini dalah tentang snak yang kini menjadi sajian di Domus Pacis St. Petrus, Kentungan. Kalau tadinya hanya para rama yang mendapatkan sehari 2 kali, kini para karyawan juga ikut menikmati. Mengingat anggaran keuangan yang terbatas, sajiannya juga menjadi sederhana berujud jajan pasar murah. Ternyata hal ini menarik perhatian Bu Titik dan Bu Rini. Keduanya adalah relawan yang sejak 10 orang rama sepuh tinggal di Domus Pacis Puren setia menyertai kehidupan Domus. Atas inisiatif sendiri Bu Titik dan Bu Rini memberi informasi ke beberapa temannya. Dari sini muncul beberapa warga Katolik yang secara spontan mengadakan sajian snak. Pihak Domus memang hanya dapat berterima kasih. Meskipun demikian pihak Domus tetap menggunakan anggarannya untuk sajian snak. Dengan demikian ada hari-hari yang berisi sumbangan dan ada hari-hari yang ditanggung oleh keuangan yang dipegang oleh Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis St. Petrus. Gambar di bawah menunjukkan hadirnya relawan penyumbang snak. Hari yang berwarna kuning dari jaringan Bu Titik dan yang merah yang dimasukkan dalam urusan Bu Rini. Kalau dalam warna merah ada tulisan warna kuning, itu berarti urusan Bu Titik.
Hingga tulisan ini diturunkan para warga Katolik yang menjadi relawan pengadaan snak adalah sebagai berikut :
- Ibu Titik (Sleman)
- Ibu Endang Utami (Yogyakarta)
- Ibu Wiwik Haris (Jakarta)
- Ibu Retno Wiwik (Yogyakarta)
- Ibu Ratmi Madi (Sleman)
- Ibu Maryati (Sleman)
- Ibu Santi (Sleman)
- Ibu Naryo (Sleman)
- Ibu Pieter (Bantul)
- Ibu Ima Dewi (Yogyakarta)
- Ibu Rini (Sleman)
- Ibu Joni (Magelang)
- Ibu Wiwit Fajar (Sleman)
- Ibu Tutik (Sleman)
- Ibu Arie (Sleman)
- Ibu Sinta (Magelang)
- Ibu Riyanto (Sleman)
- Sdri. Lusi Donoroto (Sleman)
- N.n. (Sleman)
- Ibu Stephani Harsono (Sleman)
- Ibu Kadam (Sleman).
No comments:
Post a Comment