Sunday, September 26, 2021

Kue Apem

diambil dari https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/17

Rabu, 17 Juli 2019 09:30 WIB


kue apem (istimewa)

Kue apem adalah salah satu kue tradisional yang masih dipertahankan hingga saat ini dan masih sering disajikan di berbagai acara

  • Informasi


TRIBUNNEWSWIKI.COM-Kue apem adalah salah satu kue tradisional yang masih dipertahankan hingga saat ini dan masih sering disajikan di berbagai acara.

Kue apem lebih dikenal sebagai kue syukuran atau kue khas Jawa.

Kue apem seringkali ada mulai dari acara syukuran, menyambut bulan puasa hingga kematian.

Di Jawa Barat sendiri kue apem dimaknai sebagai kebersamaan dan tolak bala atau pengusir kesialan.

Kue apem akan dibagi-bagikan ke tetangga dan dimakan bersama. 

  • Asal Usul


Kue apem diyakini bermula dari Ki Ageng Gribig, yaitu keturunan Prabu Brawijaya yang kembali dari perjalanan ke tanah suci dengan membawa kue apem.

Kue apem kemudian dibagi-bagikan ke masyarakat ini kemudian menjadi budaya dan sesuatu kebiasaan di saat syukuran.

Kata apem sendiri diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu "afuan" atau "afuwwun" yang berarti pengampunan.

Orang Jawa menyederhanakan penyebutannya sebagai "Apem" sehingga dalam filosofi Jawa, kue apem merupakan simbol pengampunan atau mohon ampun dari berbagai kesalahan.

Berkaitan dengan penggunaan makna tersebut, masyarakat Jawa biasanya membuat apem saat menjelang bulan puasa atau Ramadan, dan disebut tradisi megengan.

Megengan berasal dari bahasa Jawa 'megeng' yang berarti menahan diri, bisa diartikan sebagai puasa itu sendiri.

Kue apem dibuat untuk dibawa ke surau, musala, atau masjid.

Setelah berdoa bersama, kue apem dibagi kepada para tetangga atau mereka yang kurang beruntung.

Sehingga bisa dikatakan, kue ini juga sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap rezeki yang sudah kita dapatkan. 

  • Resep


Bahan bahan yang dibutuhkan:

  1. 1000 gram tepung beras
  2. 250 gram tepung terigu
  3. 500 gram gula
  4. 500 gram tape singkong
  5.  1 bungkus fermipan
  6. 1.5 liter santan hangat
  7.  Daun padan wangi secukupnya
  • Cara Membuat


  1. Rebus santan dan daun pandan hingga mendidih, angkat lalu biarkan hingga hangat.
  2. Haluskan gula pasir dan tape singkong, uleni hingga tercampur merata.
  3. Campur tepung beras, tepung terigu dan fermipan tuang sedikit santan hangat ke dalam adonan.
  4. Uleni semua adonan hingga merata.
  5. Biarkan adonan hingga adonan mengembang, kurang lebih selama 1 jam.
  6. Panaskan cetakan, bisa di cetak di cetakan apem atau cetakan martabak mini, terlebih dulu di olesi dengan margarin.
  7. Tuang adonan dalam cetakan, masak hingga matang.
  8. Ulangi sampai semua adonan habis.

(Tribunnewswiki.com/WieneWardhani)

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...