Sederhana tapi Nyeees

Pada Rabu 8 September 2021 jam 13.11 ada WA dari Ibu Stephani Harsono masuk dalam HP Rm. Bambang. Beliau berkata "Sugeng siang Rm Bambang.Mboten saged nderek mahargya ambal warsa imamat Mgr Blasius, dalem taksih wonten Smg,nuwun sewu dalem kintun tart ~ (otw).Mugi Mgr Blassius tansah kasinungan rahmat kesehatan, yuswa panjang.Amin. Berkah Dalem" (Selamat siang Rm. Bambang. Saya tidak bisa ikut menyambut ulang tahun imamat Mgr. Blasius. Saya masih berada di Semarang. Maaf, saya mengirim tart, kini dalam perjalanan. Semoga Mgr. Blasius selalu berada dalam rahmat kesehatan dan berusia panjang. Amin. Berkah Dalem).

Itulah kue tart yang muncul sesudah Misa Komunitas para penghuni Domus Pacis St. Petrus, Kentungan. Mas Haryono, salah satu karyawan Domus, meletakkan kue itu di atas troli dan didorong masuk kapel. Rm. Hartanta memberi pengantar dan meminta anggota keluarga termuda dari Mgr. Blasius melayani pemotongan. Sementara itu Bu Rini diminta maju untuk mengangkat tart yang ada dengan beberapa lilin menyala dan didekatkan ke Mgr. Blasius agar ditiup. Tepuk tangan para peserta misa cukup menghadirkan kemeriahan. Sore itu Misa Komunitas Domus secara khusus untuk memperingati ulang tahun imamat Mgr. Blasius ke 60. Pandemi memang membuat peringatan menjadi sederhana. Keluarga yang diundang hanya 4 orang terdiri dari kemenakan dan anaknya yang dalam silsilah menjadi cucu Mgr. Blasius. Sesudah misa menu gudeg menjadi sajian istimewa di samping jatah makan malam hari. Mgr. Blasius menyantap hidangan malam dalam satu meja bersama keempat orang dari keluarga. Hari itu ada banyak snak tersaji di Domus sebagai ucapan ikut bahagia dari beberapa umat. Karena cukup banyak, Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus mengirimkan juga ke Seminari Tinggi, tetatangga terdekat berhimpitan bangunan tempat tinggal.