Sunday, September 12, 2021

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

Senin, 13 September 2021

Lukas 7:1-10

1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. 2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. 4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, 5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." 6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" 10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada anggapan di kalangan kaum beragama bahwa iman diketemukan dalam agama. Untuk beriman orang harus beragama.
  • Tampaknya, ada anggapan bahwa agama menyediakan berbagai macam pedoman dan petunjuk untuk menjalani iman. Dengan serius menjalani ajaran dan tatanan dalam agama, orang sudah serius mempercayakan hidup kepada Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tekun menjalani agama, orang menyadari bahwa kesejatian iman adalah sikap hati terbuka terhadap kasih kepedulian Tuhan yang membuat orang selalu mampu merendahkan diri di hadapan banyak orang demi kebaikan yang papa. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan terlalu membanggakan diri hanya karena menjadi golongan agamawan karena tanpa hati tulus peduli pada yang papa dan menderita itu tak memiliki bobot iman.

Ah, asal taat menjalani aturan agama iman orang akan mendalam.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...