diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 05 Agustus 2013 Diperbaharui: 14 Maret 2020 Hits: 17426
- Perayaan01 April
- LahirTahun 1053
- Kota asalChateauneuf, Dauphiné, Perancis
- Wafat
- 1 April 1132 di Grenoble, Perancis | Oleh sebab alamiah
disemayamkan di Saint Mary’s Cathedral, Grenoble. Relikwinya dihancurkan oleh kaum Protestan Huguenots di abad ke-15 - Kanonisasi
- 22 April 1134 oleh paus Innosensius II
Sebagai seorang uskup, Hugo segera meluruskan kebiasaan-kebiasaan dosa sebagian orang dalam keuskupannya. Ia menetapkan rencana-rencana yang bijak, namun bukan itu saja yang ia lakukan. Guna memperoleh belas kasihan Tuhan bagi umatnya, St. Hugo berdoa dengan segenap hati. Ia melakukan mati raga yang keras. Dalam waktu singkat, banyak orang berbalik menjadi saleh dan taat. Hanya sebagian orang dari kaum bangsawan saja yang masih terus menentangnya.
Uskup Hugo masih berangan-angan menjadi seorang rahib. Itulah yang sungguh ia dambakan. Maka, ia mengundurkan diri sebagai Uskup Grenoble dan masuk biara. Pada akhirnya, ia merasakan damai. Namun demikian, bukanlah kehendak Tuhan bahwa St. Hugo menjadi seorang rahib. Setelah setahun lewat, Paus memerintahkannya untuk kembali ke Grenoble. St. Hugo taat. Ia tahu bahwa jauh lebih penting menyenangkan Tuhan daripada menyenangkan diri sendiri.
Selama empatpuluh tahun, bapa uskup hampir selalu sakit. Ia menderita sakit kepala hebat dan juga gangguan pencernaan. Namun demikian, ia memaksakan diri untuk tetap bekerja. Ia mencintai umatnya dan begitu banyak yang harus dilakukan bagi mereka. Hugo sering mengalami pencobaan dan godaan tapi ia selalu berdoa dengan tekun sehingga tidak jatuh dalam dosa.
Uskup Hugo juga berperan penting dalam pendirian Ordo Carthusian. Pada tahun 1084 bapa uskup mendapat sebuah penglihatan. Ia melihat Santo Bruno dan enam orang rahib berjalan di bawah tujuh bintang di langit yang bersinar terang. Ia kemudian menerima tujuh rahib kudus ini di keuskupannya dan menempatkan mereka di sebuah lokasi di dataran tinggi Alpine yang bersalju dan berbatu yang disebut Chartreuse. Di tempat inilah Santo Bruno dan enam rekannya mendirikan biara dan komunitas yang kelak berkembang menjadi sebuah ordo religious yang di sebut Ordo Carthusian
St. Hugo wafat pada tanggal 1 April 1132, dua bulan sebelum ulang tahunnya yang kedelapan puluh. Ia menjadi seorang uskup yang murah hati serta kudus selama lima puluh dua tahun.
No comments:
Post a Comment