Thursday, March 20, 2025

Persekutuan Doa Karismatik Katolik Kasih Yesus Sel 5 Semarang

Perjumpaan kelompok Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) Kasih Yesus Sel 5 dari Semarang dengan para rama Domus Pacis sungguh ramai penuh terbahak-bahaknya tawa. Itu terjadi pada Minggu 16 Maret 2025 ketika para rama Domus menerima romobongan tamu tersebut. Memang acara dimulai dengan Rm. Hartanta mengucapkan selamat datang dan memperkenalkan Domus Pacis termasuk para rama dan karyawannya. Dari tamu juga ada yang tampil memberikan sambutan. Rm. Hartanta menyerahkan acara selanjutnya kepada Rm. Bambang untuk memandu. Dari tamu ada yang mengangkat tangan dan berkata "Rama, apakah kami boleh nyanyi-nyanyi?". Rm. Bambang berkata "Silahkaaaaan ...." 


Seorang bapak berdiri pegang gitar dan berkata "Para rama, teman-teman akan menyanyikan lagu-lagu. Semoga kami bisa menghibur para rama. Tetapi maaf, mungkin ada lagu yang mungkin bisa merusak rama". Kata "merusak rama" membuat tawa muncul. Ternyata salah satu lagu adalah nyanyian yang kerap muncul dalam Pendampingan Iman Anak (PIA), yaitu nyanyian Kingkong Badannya Besar. Para tamu menyanyikan dengan gerak-gerak tubuh seperti anak-anak kalau nyanyi. Selesai tampilan nyanyian Rm. Bambang berkata "Saya amat geli melihat bapak itu (sambil menunjuk bapak berkulit keputihan gemuuk dan tak begitu tinggi dengan wajah imut). Duduk biasapun sudah lucuuuuu sekali". Para tamupun tertawa terbahak-bahak. Sesudah itu terjadi tanya jawab spontan. Tetapi setiap pertanyaan ternyata menghadirkan jawaban-jawaban dari para rama yang dalam gorengan Rm. Bambang jadi kelucuan yang selalu membuat ledakan tawa ngakak. Beberapa bisa dibaca di bawah ini :

  • Pertanyaan 1 : Rama-rama ini umur berapa?
  • Jawab : (Rama Bambang menujuk para rama satu per satu dan para rama menjawab bergantian) "86 .... 70 .... 44 .... 63 .... 85 ....) (Ketika sampai Mgr. Blasius terjadi dialog dengan Rm. Bambang) "Pinten umure?" ..... "Tujuhpuluh delapan" .... "Ampun ngawur. Pinteeeen?" ..... "Tujuhpuluh delapan". "Wah, uskup kok menipu. .... Delapanpuluh tujuh!!" (Tawapun berderai)
  • Pertanyaan 2 : Ketika masih aktif, para rama sepuh selalu sibuk melayani umat. Sekarang sesudah tua tinggal di Domus hanya dilayani. Bagaimana perasaannya?
  • Jawaban : (Semua rama sepuh) "Senang". (Kemudian Rm. Bambang berkata) "Saya agak bingung dengan pertanyaan itu. Apakah Anda semua tak memperhatikan para rama Anda yang tidak tinggal di Domus? Untuk makan sehari-hari, apakah mereka masak sendiri? Banyak hal untuk kebutuhan sehari-hari pada umumnya para rama mengalami ada dalam kepedulian umat. Bahkan untuk Misa, pada umumnya ada misdinar melayani. Dha ngerti ora ta, ya? Dan kini di Domus apa-apa bisa dilayani. Untuk buang air besar dan kecil bisa tinggal pencet bel panggil dan dilakukan di tempat tidur. Bahkan ada juga yang dengan enak duduk terus dalam Misa dan membiarkan air bawah keluar dan yang langsung bertindak karyawan membawa kembali ke kamar dan mengepel lantai. Kalau mau tanya harus berdasarkan data pengamatan doooooong. Tidak intelek!" (Cara dan mimik omongan Rm. Bambang membanjirkan tawa).
  • Pertanyaan 3 : Katanya, salah satu hal yang sering muncul di kalangan lansia adalah post power syndrome. Apakah para rama mengalami?
  • Jawab : (Kecuali Mgr. Blasius semua rama sepuh menjawab "Tidak". Mgr. Blasius menjawab "Kadang-kadang) (Kemudian Rm. Bambang maju mendekati para tamu dan berbicara dengan volome direndahkan) "Tak kasih tahu ya. Maaf saya omong tidak keras supaya rama lain tidak dengar (Walau omongan volume rendahnya tetap terdengar oleh semua termasuk para rama yang belum krisis pendengaran). Di sini para karyawan hanya mengalami kerja hari Senin. Mereka tidak pernah mengalami di-Selasai, di-Rabui, di Kamis-i, di-Jumati, di-Sabtui, dan dan di Minggui. Mereka biasa di-Seneni. (Para tamu tertawa karena tahu kata 'di-Seneni' dalam bahasa Jawa berarti dimarahi). Apakah itu bukan indikasi post power syndrome? Jelas tidak? ....." (Para tamu malah makin ngakak).

No comments:

Post a Comment

Semangat dan Dedikasi Petugas Trihari Suci Domus

Trihari Suci di Domus Pacis Santo Petrus ternyata membuat banyak umat ikut. Memang, yang paling banyak adalah Perayaan Misa Malam Paskah pad...