Wednesday, March 5, 2025

Persekutuan Doa Kasih Yesus Semarang

Pada Minggu 23 Februari 2025 Domus Pacis Santo Petrus mendapatkan kunjungan dari kelompok Persekutuan Doa Kasih Yesus, Semarang. Mereka datang berduabelas orang tetapi ada yang mengajak seorang anak kecil usia 3 tahun. Karena mereka datang sudah setengah jam lebih dari jam 10.00, kehadiran rombongan ini tak dapat lama. Maklum saja pada jam 11.15 para rama Domus sudah bersiap-siap untuk makan siang. Pertemuan singkat itu memang tetap terjadi cukup menyenangkan karena terisi hal-hal kecil yang menjadi tanya jawab. Tetapi tiba-tiba ada pertanyaan yang untuk para rama Domus cukup mengejutkan. Salah satu tamu bertanya "Para rama sebelum tinggal di Domus banyak aktif dalam karya dengan segala kesibukannya. Bagaimana para rama memproses perasaan sehingga bisa gembira tinggal di rumah lansia?" Tampaknya para rama memang kurang memikirkan soal memproses perasaan ketika ganti suasana situasi dan kondisi hidup. Jawabanpun hadir bermacam-macam. Ada yang omong tentang kekaguman akan bangunan Domus dan mekanisme kerja untuk melayani para rama. Ada yang bicara tentang acara makan dan snak. Ada yang omong tentang macam-macam perasaan tetapi bisa menerima keadaan yang selalu memperhatikan para rama. Ada yang bicara bahwa karyawan-karyawan selalu siaga. Ada yang omong tentang tamu-tamu. Ada yang biacara tentang hal-hal yang dilakukan secara personal di kamarnya. Terhadap semua jawaban itu Rm. Bambang menyimpulkan "Para rama berbicara tentang hal-hal yang biasa terjadi baik yang dialami secara pribadi maupun bersama. Itu adalah hal rutin. Barangkali, sadar atau tidak sadar, kemampuan menghayati yang rutin menjadikan orang mampu merasakan enak pergantian dan perkembangan situasi hidup".

No comments:

Post a Comment

Pengembangan Pendamping PIA

Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...