Selasa, 11 Maret 2025
Matius 6:7-15
7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 9 Karena itu berdoalah demikian : Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) 14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang disebut pintar berdoa karena pandai merangkai kata dan kalimat. Rangkaian kata dan kalimatnya bisa menyentuh hati umat.
- Tampaknya, orang disebut pintar berdoa karena dalam kata-katanya ada landasan pemahaman keagamaan. Kalau ditulis bisa diterbitkan untuk umum dengan penilaian baik dari segi ilmu ketuhanan dan dapat izin untuk disebarkan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun pintar menyusun kata dan kalimat dan dibenarkan secara teologis, orang baru sungguh mampu berdoa kalau punya hati pengampun pada kesalahan orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kesejatian pendoa adalah pengampun kesalahan orang.
Ah, asal pintar memimpin ibadat seseorang adalah pendoa baik.
Matur nuwun romo D.Bambang atas renungannya. Semoga melalui ketekunan dan proses belajar dengan sungguh- sungguh untuk bisa menjadi pendoa yang erat relasinya dengan Allah sendiri Sang Maha Pengampun
ReplyDelete