Thursday, March 27, 2025

Omongan Ngawurologis (4)

Ini adalah salah satu pertemuan kelompok orang-orang tua yang amat rajin menjalani agama. Bahkan para anggota kelompok tampaknya amat kecanduan Kitab Suci. Banyak ayat Kitab Suci dihafal. Oh, ya ..... Mereka adalah orang-orang Kristiani sehingga Kitab Sucinya juga biasa disebut Alkitab. Dalam pertemuan itu ada yang bilang “Benarkah Tuhan itu adalah kasih?” “Ooooo, itu paling jelas dinyatakan dalah Surat Yohanes yang Pertama” salah satu teman langsung menanggapi dan secepat kilat disergap teman lain “Betuuuul ..... Rumus Allah adalah kasih ada dalam pasal atau bab 4 ayat 8 dan 16”. Tentu saja semua tahu bahwa itu adalah keyakinan yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka juga menyadari mengapa hukum utama ikut Kristus adalah kasih. Kasih adalah segala-galanya dalam iman Kristiani. Bahkan keutamaan dasar ikut Tuhan Yesus yang paling utama adalah kasih. Dalam omong-omong ini salah satu mengatakan bahwa kasih itu tidak cemburu yang disambut teman lain “Itu dari satu Korintus bab 13 ayat 4, kan?”

“Sebentar, sebentar, sebentaaaaar ...... Kalau kasih itu tidak cemburu, maka kalau cemburu berarti bukan kasih?” sebuah pertanyaan terucap dari salah satu anggota. Terhadap pertanyaan itu ada yang langsung menjawab “Jelas, dong. Cemburu itu muncul karena sikap egoistis” yang ditimpali kata-kata lain anggota “Cemburu sedikit banyak mengungkapkan sikap negatif mencurigai yang dicemburui”. Sementara itu ada yang berpendapat bahwa kecemburuan justru menunjukkan besarnya kasih pada yang dikasihi. Sementara terjadi ribut saling omong tentang kecemburuan, salah satu anggota menggerakkan jari-jarinya ke HP yang dipegang. Tiba-tiba dia berkata “Kita harus tahu lebih dahulu apa artinya cemburu. Nih, aku menemukan dalam google”. Kemudian dibacakanlah tulisan yang diketemukannya dalam google “Cemburu adalah emosi yang bisa muncul ketika seseorang merasa terancam kehilangan kasih sayang dari orang yang dicintainya. Cemburu bisa terjadi dalam berbagai hubungan, seperti percintaan, pertemanan, dan hubungan keluarga”. 

Tiba-tiba salah satu menyeruak berkata “E, tiba-tiba aku teringat dua ayat dari Kitab Keluaran 20:5 dan Ulangan 4:24. Di situ dikatakan tentang Allah yang cemburu. Masakan Tuhan cemburuan? Masakan Tuhan negatif atau tak baik?” “Jangan-jangan ada firman atau sabda Kitab Suci yang bohong atau keliru, ya?” celemongan yang lain. Ternyata anggota hobi google berkata “Nih, ada penjelasan tentang cemburu dari https://katolisitas.org/jika-kasih-itu-tidak-cemburu-mengapa-allah-cemburu”. Dia kemudian membacakan tulisan itu :

“Istilah ‘cemburu’ yang kita pahami sekarang memang cenderung mengarah kepada arti negatif. Artinya sering dihubungkan dengan rasa iri, atau curiga terhadap pihak lain. Nampaknya inilah yang terjadi dalam jemaat sebagaimana ditulis oleh Rasul Paulus di dalam suratnya di Korintus (lih. 2Kor 12:20) dan Roma (lih. Rm 13:13). Rasul Paulus mengkhawatirkan adanya “perselisihan dan iri hati…./ quarelling and jealousy (RSV) dalam jemaat.

Namun dalam Kitab Suci, kata yang sama, dapat digunakan untuk menggambarkan arti yang baik. Kata ‘cemburu’ dalam bahasa Ibrani adalah qi’nah, atau dalam bahasa Yunani zelos, mempunyai akar kata ‘hangat/ panas’. Maka tergantung konteksnya, kata ‘cemburu’ ini dapat digunakan untuk menggambarkan baik suatu perasaan negatif, ataupun positif.”

No comments:

Post a Comment

Beato Luchesius

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  04 April 2016  Diperbaharui:  18 Juni 2017  Hits:  9298 Perayaan 28 April   Lahir Sekit...