Saturday, August 20, 2022

Rm. Joko Sistiyanto dan Rm. Tri Wahyono


Dua ratus kursi plastik keluar semua dari gudang Domus Pacis St. Petrus. Delapanpuluh ditata untuk tambahan tempat duduk di Kapel, dan 120 buah di ruang besar. Karyawan melakukan itu pada pagi sesudah makan. Di ruang besar juga ada tambahan meja-meja untuk menata konsumsi. Itu terjadi pada Jumat 19 Agustus 2022. Hari itu ada even khusus di Domus. Tamu keluarga 2 orang romo masing-masing 25 orang. Ada 20 orang anggota kor Wilayah Kayen, Paroki Banteng. Para penyumbang snak harian yang berasal dari Paroki Banteng juga dihadirkan. Ketika makan siang Rm. Hartanta memberikan pengumuman di meja makan untuk para romo "Para romo, mangke sonten Misa wiwit jam gangsal sonten" (Para romo, nanti sore Misa dimulai pada jam 17.00). Ini berarti Misa diajukan 1 jam, karena biasanya jadual Misa Komunitas Domus adalah jam 18.00 atau 06.00 sore sekalipun dalam praktek biasa maju paling tidak 15 menit. 

Bagi 2 orang romo Domus tanggal 19 Agustus memang menjadi hari khusus. Rm. Agustinus Joko Sistiyanto dan Rm. Antonius Tri Wahyono menenerima Sakramen Tahbisan Imamat pada 19 Agustus 1987. Domus selalu merayakan Hari Ulang Tahun Imamat para romo sepuh yang menjadi penghuni. Pada tahun ini kedua romo itu berulang tahun imamat ke 35. Mereka berdua ditahbiskan bersama Rm. Willem Pau (bertugas di Kebondalem), Rm. Martoyoto (bertugas di Boyolali), dan Rm. Sudarmadi (bertugas di BSB Semarang). Kalau ketiga temannya masih aktif bertugas, Rm. Tri Wahyono dan Rm. Joko Sistiyanto memang sudah tinggal di Domus Pacis St. Petrus. Rm. Tri Wahyono sudah dilayani dalam segalanya di kamarnya termasuk makan dengan sonde. Beliau sudah jauh dari kemampuan berkomunikasi karena derita stroke hingga 3 kali. Sementara itu Rm. Joko Sistiyanto mengalami berbagai macam penyakit bahkan harus cuci darah seminggu 3 kali di RS Panti Rapih.

Pada jam 17.00 tepat Misa Domus Jumat 19 Agustus 2022 dimulai. Dari 12 orang romo Domus yang tidak diikutkan hanyalah Rm. Jaya dan Rm. Petrus Priyanto karena akan sulit sekali untuk membawa keluar kamar. Tetapi Rm. Tri Wahyono masih bisa didudukkan di kursi roda dengan perlengkapan guling yang diikatkan, Rm. Hartanta, Direktur Domus, memimpin Misa sore itu. Alunan kor dengan iringan model keroncong sungguh menghadirkan kesemarakan. Bu Titik Waluyanti, salah satu relawan harian, menjadi lektor. Rm. Joko tampil membacakan Injil dan menyampaikan homili. Hari itu Misa Domus disejajarkan dengan Misa Hari Minggu dan Hari Besar. Hal itu ditandai oleh kererlibatan beberapa romo bergantian mengucapkan Doa Syukur Agung : RM. Hartanta, Rm. Ria, Mgr. Blasius, Rm. Bambang, Rm. Suntara, Rm. Yadi, dan Rm. Joko. Untuk ini Rm. Hartanta sudah menyediakan buku copian yang dibagikan. Sebelum berkat penutup ada acara potong tumpeng oleh Rm. Joko yang dipandu oleh Rm. Bambang. Tumpeng itu diupayakan oleh Bu Titik Waluyanti yang juga mengupayakan tambahan minuman untuk konsumsi.

Suasana meriah makin terasa sesudah Misa. Semua tamu menuju ruang besar Domus. Bu Rini mengkoordinasi sajian nasi gudeg dan bakso untuk para tamu, para romo, dan karyawan Domus. Sambil menyantap menu semua bercengkerama dengan teman-temannya. Rm. Joko dan keluarga memang mendapatkan tempat khusus. Sedang Rm. Tri Wahyono diantar masuk ke kamarnya. Foto-fotoan dengan HP tentu juga banyak terjadi. Apalagi banyak tamu yang baru sekali itu masuk Domus Pacis St. Petrus. Ternyata beberapa macam mwnu juga menghadirkan keasyikan. Tampaknya kebanyakan menikmati semua sajian yang ada. Kalau Misa selesai dalam waktu 1 jam lebih sedikit, perjumpaan ramah tamah di ruang besar terjadi sekitar satu jam 45 menit. Memang, masih ada tamu yang meninggalkan Domus pada jam 20.00.

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...