Pada waktu para romo sedang asyik omong-omong dengan rombongan Paguyuban Misa Pagi Paroki Karangpanas, Semarang, ada rombongan yang terdiri dari beberapa orang tengok sana tengok sini. Rm. Bambang, yang berada di ruang besar menghadap ke barat bisa melihat mereka dengan menolehkan kepala ke kiri. Rombongan kecil ini masuk ruangan berjumpa dengan romo-romo sesudah rombongan Semarang yang berjumlah 41 orang meninggalkan Domus Pacis St. Petrus. Pada waktu rombongan ini masuk, Rm. Tri Hartono memberi kode untuk dibawa masuk kamar. Maklumlah kondisi fisik stroke 4 kali tampaknya membuat kecapekan sesudah ikut menjumpai rombongan Karangpanas.
Ternyata rombongan yang terdiri dari 13 orang ini adalah perwakilan dari Persekutuan Doa Kristiani yang para anggotanya terdiri dari umat Gereja Protestan dan Gereja Katolik yang berprofesi sebagai Notaris dan Pembuat Akta Tanah Yogyakarta. Begitu jumpa dengan romo-romo yang ada beberapa orang tamu langsung meriah berbicara. Ada yang teringat ketika menjadi anggota drumband di Sekolah Dasar yang dilatih oleh Rm. Joko Sistiyanto. Ada yang mendekat ke Rm. Bambang karena sejak di Domus Pacis Puren sudah kerap berkunjung. Beberapa lain adalah Notaris dan Pembuat Akta Tanah Kabupaten Sleman yang pernah berkunjung. Dari suasana seperti ini omong-omong santai personalpun terjadi. Rm. Hartanta juga menjelaskan tentang Domus Pacis St. Petrus tentu termasuk para romo penghuni dan para karyawannya. Rombongan kecil ini datang untuk berkepedulian pada para romo. Sebelum ke Domus mereka sudah ke Helen Keler, panti cacat ganda.
No comments:
Post a Comment