Pada Rabu 10 Agustus 2022 ada WA masuk di HP Rm. Bambang "Sugeng sonten Rama... Mohon maaf, ternyata tgl 15 itu banyak yg sibuk persiapan 17-an. Apa masih mungkin kalau kita undur ke tgl 18 begitu?" Pengirimnya adalah Bapak Sungkono koordinator lansia di Paroki Pringgolayan. Beliau juga mengkoordinasi kelompok lansia pendalaman keagamaan yang bersama Rm. Bambang disebut Jagongan Iman. Setelah terhenti selama pandemi Covid-19 sejak Mei 2019, Pak Sungkono minta Rm. Bambang untuk datang ke Pringgolayan pada tanggal 15 Agustus 2022. Dengan pesan WA itu rencana harus ditunda karena kesibukan menyongsong Hari Raya Kemerdekaan RI ke 77. Sebenarnya Pak Sungkono minta diundur pada 18 Agustus. Tetapi Rm. Bambang memberi pertimbangan semingguan kemudian karena biasanya perayaan-perayaan Agustusan di tengah masyarakat bisa beberapa hari sesudah tanggal 17.
Aroma kemeriahan peringatan Kemerdekaan RI ke 77 memang tampak nyata. Pengibaran bendera sebulan penuh. Rm. Bambang melihat dalam grup-grup WA lomba-lomba yang diadakan masyarakat. Umbul-umbul dan bendera merah putih banyak terpasang di kanan-kiri jalan. Bahkan rumah para romo sepuh Domus Pacis Santo Petrus juga menampakkan kesemarakan peringatan Kemerdekaan RI yang pernah sepi karena pandemi. Mulai dengan 1 Agustus 2022 bendera merah-putih ditegakkan di 3 titik rumah. Umbul-umbul hiasan merah-putih menjadi hiasan rumah sejak tanggal 3. Bahkan ketika akan keluar pada 13 Agustus untuk ikut Misa peringatan arwah di sore hari, Rm. Bambang melihat ada karyawan-karyawan yang sibuk naik turun 2 buah tangga. Sehari kemudian dia melihat hiasan lampu hias yang dililit-lilitkan di 2 tiang besar dan tersambung dalam rangkaian menjadi tulisan HUT RI 77.
No comments:
Post a Comment