diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 15 Agustus 2013 Diperbaharui: 15 Desember 2016 Hits: 6199
- Perayaan26 Oktober
- LahirHidup pada Abad ke-2
- Kota asalYerusalem
- Wilayah karyaIsrael, Roma
- Wafat
- Tahun 107 di Roma Italy | Martir
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Setelah dewasa, Evaristus menjadi seorang Kristiani. Begitu besar cintanya pada iman barunya ini hingga ia memutuskan untuk menjadi seorang imam. Di Roma, dimana ia melakukan karya pelayanan, semua orang mengagumi serta mengasihinya.
Pada masa itu adalah masa-masa penganiayaan bagi Gereja. Fitnah-fitnah keji tersebar luas mengenai iman Kristen hingga orang-orang Romawi tidak perlu berpikir dua kali untuk membunuh umat Kristiani. Siapa saja yang menjadi Paus nyaris pasti akan ditangkap.
Saat Paus Klemens I ditangkap dan dibuang ke Krimea, Evaristus kemudian menjalankan posisi kepausan, dan setelah Paus Klemens I mati dimartir; Ia dipilih menjadi paus pada tahun 97. Evaristus merasa sama sekali tak layak menjadi seorang paus, tetapi Yesus tahu yang terbaik.
Paus St Evaristus menggembalakan Gereja selama kurang lebih delapan tahun. Semangatnya begitu berkobar-kobar hingga jumlah orang-orang yang percaya semakin hari semakin bertambah banyak.
Satu kebijakannya yang sangat penting adalah saat Ia melanjutkan pembagian Kota Roma menjadi beberapa paroki dan untuk setiap paroki dipimpin oleh kardinal. Inilah awal dari Dewan Kardinal pada masa kini. Ia juga membuat suatu dewan yang membantu tugasnya dan memberikan gagasan untuknya, sehingga mencegah perselisihan keputusan.
Ketika akhirnya ia ditangkap dan dipenjara karena imannya; Ia membuat para sipir penjara terkagum-kagum melihat sukacita pada wajahnya saat ia digiring ke penjara. St Evaristus sangat berbahagia karena ia telah memperoleh hak istimewa untuk menderita sengsara dan mati bagi Yesus. Tiada hadiah yang lebih berharga yang dapat diberikan kepadaNYA selain dari kemartirannya. Paus St Evaristus wafat pada tahun 107.
No comments:
Post a Comment