Minggu, 10 Oktober 2021
Markus 10:17-27
17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di era global segalanya biasa diperhitungkan dengan uang. Dan di era milenial anak, remaja, kaum muda yang masih sekolah tak sedikit mencari uang lewat alat komunikasi digital.
- Tampaknya, orang dan lembaga bisa merasa aman kalau sudah punya uang untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhannya. Bahkan keamanan terasa terjamin kalau memiliki dana abadi di bank.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun amat besar simpanannya bahkan bisa menjadi dana abadi, kalau pikiran perasaan dan kehendak orang penuh dengan soal uang, kesungguhan rasa aman dan hahagia sulit menghampirinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa dalam hidup memang butuh uang tetapi akan menempatkannya sebagai sahabat dan bukan penguasa yang menentukan hidup.
Ah, asal kaya apapun mudah teraih.
No comments:
Post a Comment