Saturday, October 23, 2021

Lamunan Pekan Biasa XXX

Minggu, 24 Oktober 2021

Markus 10:46-52

46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang juga bisa berbangga diri di hadapan Tuhan. Karena menjadi tokoh dari jajaran penting dalam agama, orang bisa merasa mendapatkan keistimewaan sebagai orang terpanggil menjadi sahabat Tuhan.
  • Tampaknya, status khusus dalam hidup beragama juga bisa membuat orang memiliki kebanggaan hidup di tengah umat. Dia dapat merasa banyak warga menghormatinya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki identitas sebagai orang khusus dengan segala pakaian dan tanda-tanda lain, di hadapan Tuhan dan di tengah umat beragama orang akan sungguh menghayati kesejatian hidup beriman kalau bisa menanggalkan segala identitas duniawinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kesejatian kemanusiaan setiap orang adalah sama di hadapan Tuhan.

Ah, atribut khusus itu penting untuk menunjukkan kekhususan seseorang.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...