Wednesday, October 20, 2021

Rekoleksi


Ternyata keterbukaan menerima tamu di Domus Pacis St. Petrus telah membuat datangnya tamu bukan sekedar kunjungan biasa. Sebenarnya ini sudah direncanakan pada bulan Juli 2021. Tetapi suasana keketatan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 telah membuatnya tertunda tanpa batas waktu yang ditentukan. Untunglah pembatasan sosial makin longgar. Domus Pacis Petrus yang juga mengalami lock down 36 hari mulai dapat menerima tamu sejak 28 Agustus 2021. Memang kedatangan tamu harus diketahui dan diijinkan oleh Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis St. Petrus rumah tua para rama praja sepuh Keuskupan Agung Semarang. Mengingat perkembangan situasi yang membaik, recana di atas akhirnya disepakati untuk dilaksanakan pada hari Minggu 17 Oktober 2021 mulai jam 09.00.

Latar belakang itulah yang membuat Bu Rini, relawan Domus Pacis Petrus, sudah siaga di Domus sejak Minggu pagi 17 Oktober 2021 jam 08.00. Sehari sebelumnya kolam Domus dikuras untuk mengambil ikan nila yang sudah besar-besar. Mbak Sari dan Mas Hari serta Mbak Pariyah pada hari Minggu itu sibuk membuat sayuran dan beberapa tambahan lauk dan sayuran. Di ruang penerimaan tamu ada 3 buah meja untuk teh, air jeruk, dan 4 macam snak. Ketika Rm. Bambang sampai di ruang tamu, dia melihat Rm. Tata, Pastor Paroki Mlati, sudah tampak berdiri di ruang kantor direktur. Pada jam 08.50 beberapa orang dengan sepeda motor mulai berdatangan. Karyawan Domus meminta mereka membasuh tangan dengan sabun dengan air kran yang sudah tersedia di depan ruang tamu. Ada juga karyawan yang mengukur suhu para tamu. Mereka langsung diminta untuk menikmati teh dan snak. Rm. Hartanta ikut bergabung menyambut. Sambil menikmati snak dengan teh atau air jeruk mereka bercengkerama sambil bergurau.

Pada jam 09.30 semua masuk Kapel Domus. Rm. Bambang langsung duduk di belakang meja pendamping dan semua yang lain di bangku-bangku dan beberapa kursi. Rm. Hartanta membuka dengan selamat datang kepada para tamu, yang hari itu datang untuk mengikuti rekoleksi. Para tamu adalah anggota Dewan Paroki yang terdiri dari para pengurus harian dan ketua-ketua wilayah. Sesudah Rm. Hartanta memembuka, Rm. Tata memberikan sambutan singkat. Maka rekoleksipun, yang melibatkan 21 orang peserta termasuk Rm. Tata, dimulai didampingi oleh Rm. Bambang, Selama rekoleksi Rm. Bambang diminta untuk mendampingi pendalaman spiritualitas seorang anggota Dewan. Rm. Bambang menghadirkan teks tentang Gereja menurut dokumen Gaudium et Spes 1 dari Konsili Vatikan II. Dari sini jiwa Gerejawi menjadi landasan penghayatan rohani sebagai anggota jajaran kepemimpinan umat. Tentu saja bertolak dari masalah-masalah yang diungkapkan oleh para peserta Rm. Bambang mengajak menghadapinya dengan landasan rohani dalam Gereja. Rekoleksi ini diseling dengan makan siang pada jam 12.00 dan kemudian diteruskan dan ditiutup pada jam 14.20. Ketika pulang para peserta masih mendapatkan snak dalam dos yang bisa dibawa pulang.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...