"Wah, ini merusak urutan" seseorang berkata sambil tertawa kepada Rm. Bambang yang duduk di mobil di kursi depan. Terhadap orang itu Rm. Bambang menjawab "Salahmu kakimu tidak lumpuh dan kamu bukan rama" yang membuat tertawa dia dan beberapa perawat yang ada. Itu terjadi pada hari Kamis pagi 15 April 2021 ketika ketiga mobil dari Domus Pacis yang parkir didepan gereja Paroki Kalasan sudah diminta pindah didepan poliklinik RS Panti Rini Kalasan. Mobil granmax berisi Rm. Yadi dan Rm. Ria disertai para pendamping. Mobil zenia berisi Rm. Suntara, Rm. Jaya dan Rm. Priyanto didampingi oleh para karyawan. Sedang mobil inova membawa Rm. Harta, Rm. Tri Hartono dan Rm. Bambang juga dengan pendamping. Rm. Hartanta sibuk mengurus administrasi dan kontak dengan perawat dan dokter.
Pagi itu para rama lansia dari Domus Pacis memang mendapatkan jadual untuk vaksinasi yang kedua. Biasanya kalau rama-rama pergi selalu dengan 4 mobil karena ada beberapa kursi roda yang juga membutuhkan tempat khusus untuk diusung. Tetapi pagi itu tak satupun kursi roda dibawa. Pihak RS Panti Rini memutuskan untuk melayani para rama lansia Domus Pacis dengan tetap berada dalam mobil. Alat-alat cek kondisi seperti tensi dan suhu dibawa dari satu rama ke rama lain pada tiga mobil. Dokter berkeliling ke 8 rama untuk menanyakan beberapa hal medis. Kemudian perawat menyuntikkan vaksin ke masing-masing rama. Rm. Ria mendapatkan giliran terakhir mendapatkan suntikan vaksin, yaitu pada jam 08.25. Setengah jam kemudian pada jam 08.55, setelah harus menjalani proses menunggu 30 menit sesudah suntikan vaksin, para rama kembali ke Domus Pacis. Yang menyopiri ketiga mobil adalah Mas Hari, Bu Rini, dan Rm. Hartanta.
No comments:
Post a Comment