Saturday, April 10, 2021

Beato Antonius Neyrot

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 05 Agustus 2013 Diperbaharui: 11 April 2017 Hits: 4235

  • Perayaan
    10 April
  •  
  • Lahir
    Tahun 1425
  •  
  • Kota asal
    Rivoli, Turin, Italia
  •  
  • Wilayah karya
    Tunisia Afrika
  •  
  • Wafat
  •  
  • 10 April 1460 di Tunis, Tunisia | Martir
    Dirajam sampai mati
  •  
  • Beatifikasi
    22 February 1767 oleh Paus Klemens XIII
  •  
  • Kanonisasi

Beato Antonius Neyrot lahir pada tahun 1425, di Rivoli, Piedmont, Italia Utara. Ia menggabungkan diri dalam Ordo Dominikan di Florence, Italia yang saat itu dipimpin oleh seorang suci yang kelak bergelar Santo, yakni Santo Antoninus (Santo Antonius dari Florence). Santo Antoninus membawa pengaruh besar pada Antonius.

Antonius tengah berlayar dari Naples ke Sicilia ketika perompak menaklukkan kapalnya. Ia dibawa ke Tunisia dan dijual sebagai budak. Ia kemudian membeli kebebasannya dengan cara murtad, meninggalkan Gereja, menyangkal imannya akan Yesus Kristus, serta melupakan panggilan religiusnya sebagai seorang Biarawan Dominikan. Selama beberapa bulan ia hidup sebagai seorang muslim. Ia juga menikahi seorang wanita muslim.

Sementara itu, pemimpin biara Dominikan, St. Antoninus, wafat. Ketika mendengar peristiwa ini batin Antonius terguncang. Tampaknya suatu malam biarawan Dominikan yang murtad itu mendapatkan sebuah penglihatan. St. Antoninus menampakkan diri kepadanya. Percakapan di antara kedua orang ini menghantar pada perubahan radikal dalam diri Antonius. Ia sungguh menyesal telah murtad dan mengkhianati Tuhan. Ia menyadari bahwa dalam hati ia tidak pernah meninggalkan imannya kepada Yesus. Ia tahu bahwa ia tetaplah seorang Katolik. Dan ia masih seorang Biarawan Ordo Dominikan.

Antonius lalu memulangkan isterinya, lalu kembali mengenakan jubah Dominikan. Meski takut, ia pergi juga menghadap penguasa Tunisia. Melihat Antonius dengan jubah biarawan; khalayak ramai segera berkumpul dan sang Emir pun keluar. Di hadapan publik, Antonius mengakui bahwa ia telah melakukan suatu kesalahan besar. Ia adalah seorang Katolik. Ia percaya dan mengasihi Tuhan Yesus. Ia seorang Biarawan Dominikan dan ingin tetap demikian sepanjang hidupnya.

Awalnya Emir mencoba membujuk Antonius dengan menjanjikan ganjaran yang menggiurkan asalkan Antonius menarik kembali apa yang telah ia ucapkan. Tetapi Antonius menolak meski tahu bahwa ini berarti mati. Sang Emir menjadi amat murka. Ia lalu memerintahkan agar Antonius dirajam sampai mati.

Antonius berlutut dan mulai berdoa memohon pengampunan dan keberanian untuk menyerahkan nyawa demi Yesus. Kemudian ia merasakan batu-batu besar menimpuknya. Penduduk kota itu merajam Antonius namun ia terus berdoa memohon kekuatan agar tetap setia kepada Tuhan sampai kemudian ia jatuh tergeletak tak bernyawa. Antonius wafat sebagai martir  pada tahun 1460. Beberapa pedagang dari Genoa, Italia membawa jenazahnya kembali ke negeri asalnya.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...