Selasa Oktaf Paskah
Selasa, 6 April 2021
Yohanes 20:11-18
20:11. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12
dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk
di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus
terbaring.
20:13
Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?"
Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu
di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat
Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15
Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau
cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata
kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku,
di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16
Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya
dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
20:17
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum
pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah
kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada
Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat merasa amat susah kalau kehilangan sosok yang amat dikasihi. Dia dapat mengalami kesusahan seperti itu menjadi derita penuh ratapan batin.
- Tampaknya, orang yang demikian akan memiliki pendengaran tajam sehingga begitu mendengar sekilas saja suara yang dirindukan akan langsung mengenalnya. Matanya juga akan memiliki penglihatan tajam untuk mengetahui yang dicarinya hanya dari bentuk profil tubuhnya tanpa harus melihat wajah.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun mengenal secara rinci orang yang dikasihi, kalau orang amat dikuasai kesusahan karena merasa kehilangan, dia dapat tidak mengenal yang dirindukan yang sudah ada di hadapannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan dikuasai oleh perasaan entah senang entah susah sehingga selalu bisa memiliki kejernihan tanggapan berhadapan dengan apapun.
Ah, ditinggal kekasih tentu saja mudah frustrasi.
No comments:
Post a Comment