Sunday, April 11, 2021

Belajar Mengisi Aktivitas Dini Hari di Masa Lansia (Sebuah Sharing)

Kini aku berada di usia 70 tahun menuju 71. Satu hal yang kusadari adalah secara praktis kehilangan kegiatan fisik sejak masuk rumah tua 10 tahun lalu. Dengan kondisi difabel yang dalam mobilitas dibantu dengan kursi roda, kegiatanku lebih banyak duduk dan juga berbaring di tempat tidur di kala mau tiduran. Keadaan seperti ini membuat tubuhku amat jarang sekali mengalami rasa capek. Dari sini aku mengalami sebagaimana terjadi pada lansia pada umumnya, yaitu pada dinihari sudah terbangun dari tidur. Ketika bangun badan sudah terasa segar. Memang, kalau mengalami kecapekan aku bisa bangun selewat jam 03.00. Tetapi itu jarang sekali.

Kalau pada umumnya aku sudah terbangun pada sekitar jam 01.00, ini berarti aku harus menunggu selama 5 jam untuk mandi dan kemudian membaca koran. Nah, entah bagaimana ternyata aku menjadi sibuk justru di saat-saat seperti ini. Tidak jarang begitu terbangun tanganku meraih rosario. Aku bisa terlena dalam bayang-bayang peristiwa yang telah terjadi, berita-berita aktual, keinginan-keinginanku, orang-orang yang minta didoakan. Keterlenaan berosario bisa berlangsung antara 60-90 menit karena saya tidak terpancang pada model peristiwa-peristiwa yang ada dalam tradisi doa rosario. Setelah rosario tidak jarang aku membaca doa-doa yang ada dalam buku.

Seusai doa, aku meminum air putih. Kemudian aku menuju meja kerja dan membuka laptop. Biasanya ini terjadi di antara jam 02.30-03.00. Kukirimkan renungan model SMS ke WA 19 orang dan 1 WA Grup. Setelah itu aku melihat renungan untuk Injil hari berikut. Kebetulan aku selalu sudah menuliskan renungan-renungan Injil Misa Harian beberapa minggu sebelumnya. Aku meringkas teks renungan hari berikut dan kumasukkan dalam renungan model SMS untuk hari berikut. Teks renungan yang kutulis lengkap kumasukkan dalam Blog https://domuspacispetrus.blogspot.com sebagai draft untuk tayangan hari berikut. Sesudah itu aku mengambil kisah santo-santa dari internet kumasukkan dalam Blog sesuai dengan tanggal dan bulannya. Kemudian saya meneruskan kegiatan dengan merenungkan kutipan Injil Misa Harian beberapa minggu yang akan datang agar aku selalu memiliki stok. Aku ambil jeda sesaat untuk makan buah.

Satu hal yang biasa terjadi, di tengah-tengah pekerjaan itu aku terhenti dan dalam hati mengomongkan dengan Tuhan. Dan aku sering agak terkejut kalau melihat jam sudah menunjuk angka 04.00 atau 04.30. Aku kemudian melihat WA dan FB dan kerap harus menjawab dan berkomentar. Karena di rumah tua Domus Pacis Misa Harian terjadi pada sore hari, aku juga melakukan teleponan hingga jam 06.00. Kegiatan-kegiatan sesudah makan pagi dan sesudah makan siang biasanya cukup enteng dan tidak membutuhkan hati hening khusus. Semua yang terjadi pada dini hari hingga pagi sungguh berada dalam kondisi kesegaran jiwani dan pikiran ada dalam kejernihan penuh. Aku mengusahakan semua itu menjadi pembelajaran untuk mengisi kerutinan hidup di masa lansia. Dengan upaya ini aku berharap bisa memiliki keceriaan menghayati masa lansia.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...