Friday, April 2, 2021

Santa Theodosia dari Tirus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 11 April 2015 Diperbaharui: 11 April 2015 Hits: 4627

  • Perayaan
    02 April
  •  
  • Lahir
    Sekitar tahun 288
  •  
  • Kota asal
    Tirus, Phoenicia (Sekarang Wilayah Libanon)
  •  
  • Wilayah karya
    Caecarea (Kaisarea) - Israel
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir - Meningggal tahun 307 setelah disiksa dengan "Blaise Comb" lalu ditenggelamkan ke Laut
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santa Theodosia adalah seorang perawan dan martir Kristus dari abad ketiga. Menurut sejarahwan Eusebius, ia lahir sekitar tahun 288 di Tirus, Phoenicia, bagian Timur kekaisaran Romawi. (sekarang menjadi wilayah Libanon).

Dalam buku: Martyrs of Palestine; Eusebius menulis bahwa Santa Theodosia baru berusia tujuh belas tahun ketika ia datang ke kota Kaisarea Palestina pada hari Paskah tahun 307. Ia pergi ke alun-alun di mana ada sejumlah orang Kristen yang dirantai rantai dan sedang menunggu untuk di interogasi. Ia lalu menghibur mereka, berdoa bersama, dan menguatkan iman para saksi Kristus tersebut.

Para penjaga yang melihat kegiatan Theodosia kemudian menangkap dan membawanya ke hadapan Prefek (walikota) Kaisarea. Sang Prefek memerintahkan Thoedosia untuk meninggalkan iman Kristianinya dengan cara mempersembahkan korban kepada dewa-dewi Romawi. Theodosia menolak, dan dia pun ikut dirantai dan disiksa dengan kejam. Menurut catatan Eusebius, Santa Theodosia disiksa dengan “Cruel Comb” pada sisi tubuhnya hingga dari payudaranya "sobek sampai tulang rusuk dan isi perutnya terlihat”. Setelah disiksa dengan begitu mengerikan, tubuh Theodosia lalu ditenggelamkan di dasar laut.

×Note!

Cruel Comb = sisir besi yang dibuat dari paku-paku tajam. Di kemudian hari lebih dikenal dengan sebutan “Blaise Comb” atau “Sisir Santo Basilius” karena menurut tradisi; santo Basilius juga menjadi martir setelah disiksa dengan alat ini

Eusebius menambahkan bahwa sang walikota telah menghabiskan semua amarahnya pada Theodosia hingga orang-orang Kristen yang dirantai dialun-alun tidak jadi di interogasi. Mereka dikirim sebagai budak untuk bekerja di tambang tembaga, tanpa menjalani penyiksaan apapun.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...