Wednesday, December 7, 2022

Siapa yang membuat peyek kacang pertama kali?

diambil dari https://id.quora.com

penulis: Gisela Niken

Makanan ringan ini biasanya dibuat dengan campuran berbagai topping seperti kacang, teri dan lain sebagainya. Teksturnya yang kering dan rasanya yang gurih membuat nikmat jika disantap bersamaan dengan makanan utama apapun. Mari sejenak kita lupakan kenikmatan rempeyek dan kita cari tahu bagaimana asal usul makanan ini bisa muncul .

Nama rempeyek pun tidak sembarangan dinobatkan di makanan ini. Nama itu berasal dari kata rempah-rempah dan jiyek. Dengan bahan dasar rempah-rempah yang menjadi bahan masakan serta jiyek yang memiliki arti gepeng dan lebar rempeyek dibuat. Bicara soal bentuk ada berbagai macam bentuk mulai dari kotak bulat dan macam-macam, tetapi yang pasti rempeyek berbentuk gepeng.

Sejak abad ke 16 makanan ini sudah hadir di Jogja dengan sumber yang ditulis oleh De Graaf dalam tulisannya yang berjudul Mataram Islam. Bermula dari perjalanan Ki Ajeng Pamanahan bersama dengan rombongan untuk melakukan Bedhol Desa yang diperintahkan oleh Sultan Hadiwidjaya. Kala itu rombongan harus menempuh jarak dari wilayah Surakarta mneuju Alas Mentaok.

Di ujung perjalanannya rombongan dijemput oleh Ki Gede Karanglo, saat itu rombongan bertemu di pinggir sungai opak. Melihat sungai para rombongan yang setelah melakukan perjalan jauh diperintahkan untuk beristirahat dan bersih-bersih di sungai tersebut. Dengan begitu bisa melepas lelah dan membersihkan diri utnuk menghilangkan penat.

Sumber foto: Tokomesin

Untuk pertama kalinya, rempeyek dianggap sebagai makanan yang mudah untuk dibuat dan memberikan rasa asin di tengah-tengah makanan hambar seperti nasi dan sayur saja.

Sesampainya para rombongan di kediaman Ki Gede Karanglo mereka dipersilahkan untuk beristirahat dan disajikan makanan. Saat itu menu yang disajikan adalah nasi putih, sayur pecel, peyek, dan sayur kenikir. Untuk pertama kalinya, rempeyek dianggap sebagai makanan yang mudah untuk dibuat dan memberikan rasa asin di tengah-tengah makanan hambar seperti nasi dan sayur saja. Sejak saat itu para masyarakat Jawa bisa mengenal rempeyek dan bisa membuatnya.

Meski dibalut sejarah makanan ini lambat laun hilang karena banyaknya resto yang tidak menjual rempeyek , sehingga banyak orang lupa kalau kita punya olahan rempah senikmat rempeyek. Jangan takut kamu tidak bisa menikmatinya lagi, pada dasarnya makanan ini masih tetap eksis hanya saja butuh usaha untuk mencari dan menikmatinya.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...