Wednesday, December 28, 2022

Kunjungan Uskup


Ini terjadi pada Selasa 27 Desember 2022. Rm. Bambang melihat Rm. Suntara sudah duduk di ruang makan dan kemudian disusul oleh Rm. Ria dan Mgr. Blasius. Tiba-tiba Rm. Hartanta tampak bersama seorang lelaki berjalan sambil omong menjelaskan sesuatu. Keduanya masuk kamar Rm. Tri Hartono. Rm. Bambang melihat jam dinding yang jarum panjang sudah berada di tengah-tengah menit 25 dan 30. Padahal jarum pendek menuju angka 12.00. Pada waktu itu Rm. Bambang sedang melayani tamu yang banyak berceritera kepadanya sejak jam 10.00. Maka Rm. Bambang berkata "Nyuwun pangapunten, kula badhe wonten kempal kaliyan para romo" (Maaf, saya akan ikut kumpul dengan romo-romo). Tiba-tiba Rm. Hartanta bersama lelaki yang menyertai sudah di luar kamar Rm. Tri Hartono dan menghampiri Rm. Bambang. Lelaki yang bermasker itu menyalami Rm. Bambang dan omong sesuatu dengan suara yang pernah dikenal Rm. Bambang tetapi tak jelas siapa dia. Spontan Rm. Bambang berkata "Pripun kabare?" (Apa kabar?). Ketika lelaki itu menanggapi, Rm. Bambang cukup terkejut. Ternyata beliau adalah Mgr. Rubiyatmoko.

Ternyata Mgr. Rubi mengunjungi para romo Domus. Yang sudah harus berada di kamar masing-masing dikunjungi satu per satu. Yang lain (Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Ria, Rm. Harto, Rm. Suntara, Rm. Bambang, dan juga termasuk Rm. Hartanta) dijumpai dalam makan siang. Mgr. Rubi memang ikut makan siang di Domus. Kebetulan saja ada sajian beberapa macam lauk, yang sebagian besar adalah persediaan yang disimpan dalam lemari es. Selama makan memang terjadi berbagai macam kelakar yang muncul dari para romo. Dua hal bisa dikisahkan. Pertama, karena ada Mgr. Rubi, Mgr. Blasius bertanya kepada Rm. Hartanta "Apakah karena ada Uskup, saya diberi dispensasi makan yang tak masuk diet?" Semua tertawa karena di kamar makan yang paling diketati dalam santap 3 kali sehari adalah Rm. Ria, Mgr. Blasius, dan Rm. Yadi. Lalu terjadi informasi ke Mgr. Rubi bahwa Mgr. Blasius akan ke Sidoharjo, Surabaya, dan Probolinggo untuk mengunjungi saudara. Kisah lain dari kelakar disampaikan oleh Rm. Bambang "Monsinyur, njenengan sok digrenengi lho" (Monsigneur, Anda sering dibicarakan di belakang lho). Ketika Mgr. Rubi bertanya "Bab napa?" (Perkara apa?), Rm. Bambang menjawab "Yen pas nyare Seminari Tinggi lajeng wonten ingkang criyos 'Kok ra tekan kene ya?'" (Kalau kebetulan menginap di Seminari Tinggi ada yang bilang 'Mengapa tidak menengok Domus, ya?'). Rm. Hartanta langsung menyergap "Ingkang criyos nggih Romo Bambang" (Yang bilang itu ya Rm. Bambang sendiri). Dan semua tertawa.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...