Sunday, December 4, 2022

Hati-hati Kalau Mendekat Kamar Rm. Bambang


Sebenarnya pertama-tama ada rasa tidak enak dalam diri Rm. Bambang terhadap yang dilakukan. Pada suatu saat ada tamu khusus untuk Rm. Suntara. Itu terjadi pada tanggal 27 November 2022. Rm. Suntara mendapatkan romongan tamu yang terdiri dari sekitar 30 orang. Mereka datang ketika para romo di meja makan, termasuk Rm. Suntara, menyelesaikan doa pembuka makan. Rm. Suntara langsung didorong dengan kursi rodanya menuju para tamu yang sudah duduk-duduk di kursi-kursi yang tertata di mula kamar Rm. Suntara. Para tamu sudah memberi tahu bahwa mereka juga ingin makan siang bersama Rm. Suntara dan mereka sudah membawa menu khusus yang dikemas dalam dos-dos. 

Para tamu dari Rm. Suntara ternyata terdiri dari para guru agama Paroki Jombor, Klaten. Pada sekitar jam 13.15, ketika Rm. Bambang sedang mengetik di kamarnya, terdengar suara dari luar "Lho, itu kan Romo Bambang". Rm. Bambangpun keluar dari kamarnya dan bersalaman dengan beberapa orang yang tampaknya melihat-lihat bangunan dalam Domus Pacis St. Petrus. "Menika saking Paroki Jombor, romo" (Ini kami dari Paroki Jombor, rom) salah satu berkata. Entah bagaimana tercetus kata-kata dari Rm. Bambang "Merga dha tekan kamarku, kowe takdhendha nyokong Domus nggo pesta ulang taun tahbisa romo-romo Domus" (Karena sampai kamarku, kamu saya denda menyokong Domus untuk beaya ulang tahun imama para romo Domus). Beberapa bilang "Nggih" (Ya). Rm. Bambang menyergah "Caranya dengan membeli batik yang ada diu kamarku". Maka merekapun melihat batik di kamar Rm. Bambang dan langsung membeli. Ternyata beberapa saat kemudian datang anggota-anggota lain rombongan dari Jombor untuk beli batik. Tumpukan batikpun dibawa keluar kamar. Ketika makan malam Rm. Bambang bilang ke Rm. Hartanta "Wau tamu-tamune Rm. Suntara sing dha mlaku-mlaku tekan nggen kula, kula begal kula ken tumbas batik" (Tadi ketika para tamu Rm. Suntara jalan-jalan sampai kamar saya, mereka saya begal dan saya minta membeli batik). Rm. Hartanta tertawa dan berkata "Sae! Sae!" (Bagus! Bagus!). Maka Rm. Bambang mengulang peristiwa itu terhadapa para peserta rekoleksi Sekolah Kitab Suci yang dibimbing Rmm. Hartanta di Kapel Domus.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...