Friday, December 30, 2022

Asal Usul Perayaan Tahun Baru Masehi, Sejak Kapan Dirayakan 1 Januari?

diambil dari  https://news.detik.com/berita/d-6475907

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 22 Des 2022 17:56 WIB

Foto: Getty Images/Nikada

Jakarta - Tahukah kamu asal usul perayaan tahun baru masehi? Perayaan tahun baru masehi merupakan perayaan yang dilakukan sebagian besar masyarakat di seluruh dunia untuk menyambut pergantian tahun baru masehi.

Tahun baru masehi merupakan hitungan tahun yang baru dalam kalender masehi, atau kalender yang umum digunakan secara universal di seluruh dunia pada saat ini. Pergantian tahun baru masehi ini biasa dirayakan oleh sebagian masyarakat di seluruh dunia dengan berbagai macam kegiatan.

Lantas bagaimana asal usul perayaan tahun baru masehi? Sejak kapan pergantian tahun baru masehi dirayakan? Simak serba-serbi sejarah perayaan tahun baru masehi berikut ini.

Asal Usul Perayaan Tahun Baru Masehi

Melansir situs History, berikut ini pemaparan sejarah asal mula pergantian tahun baru masehi dirayakan:

Dirayakan Sejak 4.000 Tahun Lalu

Asal usul perayaan tahun baru pertama kali tercatat sejak sekitar 4.000 tahun lalu atau sejak 2.000 tahun sebelum masehi (SM). Tujuan perayaan tahun baru ini dalam rangka menghormati kedatangan tahun baru yang dilakukan oleh bangsa Babilonia (1696-1654 SM).

Tradisi perayaan tahun baru oleh bangsa Babel ini dilakukan dengan mengikuti penanggalan pada bulan pertama vernal equinox (perpotongan lingkaran ekuator dan ekliptikal). Pada saat itu, tahun baru dirayakan pada pertengahan bulan Maret, karena pada masa itu adalah pergantian musim.

Dirayakan dengan Berbagai Ritual

Tradisi perayaan tahun baru oleh bangsa Babilonia kala itu diselenggarakan dengan berbagai macam ritual. Mereka menggelar perayaan tersebut dengan festival keagamaan besar-besaran yang disebut Akitu yang melibatkan berbagai ritual berbeda selama 11 hari.

Bagi bangsa Babilonia perayaan tahun baru dianggap sebagai kemenangan Dewa Langit Marduk melawan Dewi Laut yang jahat, Tiamat. Selama perayaan tersebut Raja Babilonia menerima mahkota baru sebagai simbol pembaharuan mandat dari sang ilahi.

Ilustrasi Asal Usul Tanggal 1 Januari Dirayakan sebagai Awal Tahun Baru Masehi Foto: detikcom/Dikhy Sasra

Sejarah 1 Januari Jadi Awal Tahun

Asal usul perayaan tahun baru ditetapkan pada 1 Januari tak lepas kaitannya dengan pengembangan penanggalan bangsa Romawi kuno. Tak luput pula peran dari sosok Julius Caesar.

Kala itu, pendiri Roma bernama Romulus masih menerapkan penanggalan Masehi terdiri dari 10 bulan dan 304 hari. Lalu pada abad ke-8 SM, Numa Pompilius menambahkan dua bulan dalam penanggalan kalender Romawi, yakni Januarius dan Februarius.

Selanjutnya Julius Caesar berkonsultasi dengan ahli astronomi dan matematika untuk menyempurnakan penanggalan Masehi tersebut. Ia menamai bulan pertama kalender Romawi dengan nama Janus, yang berasal dari nama dewa Romawi yang memiliki dua muka untuk memandang ke depan dan belakang.

Penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru itu dilakukan sebagai penghormatan kepada dewa Janus, dewa permulaan Romawi. Kala itu, bangsa Romawi memperingati tahun baru dengan berbagai pengorbanan kepada Janus, bertukar hadiah, mendekorasi rumah, dan mengunjungi beberapa pesta.

Pada masa abad pertengahan, Kekuasaan Kekristenan di Eropa memberi makna religius di sekitar pergantian tahun seperti tanggal 25 Desember sebagai Hari Natal dan antara 22 dan 25 Maret sebagai perayaan Paskah.

Lebih lanjut, penetapan 1 Januari sebagai tahun baru pertama kali dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Hingga kini pada tanggal 1 Januari dirayakan sebagai awal tahun baru oleh sebagian besar masyarakat dunia.

Perayaannya Tahun Baru di Seluruh Dunia

Asal usul perayaan tahun baru masehi dari masa ke masa di banyak negara dimulai pada malam hari tanggal 31 Desember (malam tahun baru) dan berlanjut hingga dini hari tanggal 1 Januari. Tradisi perayaan tahun baru masa kini biasa dimeriahkan dengan berbagai pesta hingga pertunjukan kembang api.

Berikut ini berbagai tradisi perayaan tahun baru di berbagai tempat:

  • Spanyol : Di Spanyol dan beberapa negara berbahasa Spanyol lainnya, masyarakat merayakan tahun baru dengan memakan selusin buah anggur. Buah anggur tersebut melambangkan harapan mereka untuk 1 tahun yang akan datang.
  • Kuba, Austria, Hongaria dan Portugal : Di sejumlah negara ini, masyarakat merayakan tahun baru dengan menyantap babi. Mereka menganggap babi mewakili kemajuan dan kemakmuran.
  • Swedia dan Norwegia : Masyarakat Swedia dan Norwegia merayakan tahun baru dengan menyajikan puding nasi dengan kacang almond yang tersembunyi di dalamnya. Dikatakan bahwa siapa pun yang menemukan kacang almond tersebut akan mendapatkan keberuntungan selama 1 tahun ke depan.
(wia/imk)

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...