Monday, December 16, 2024
Lingkungan Santa Maria Tak Bernoda Paroki Nandan
Domus Pacis Santo Petrus memang biasa menerima tamu-tamu yang datang sebagai rombongan. Rombongan-rombongan biasa datang untuk para rama sepuh. Maka setiap ada rombongan tamu beberapa rama sepuh selalu ada yang bersama-sama menyambut. Dalam pertemuan biasa terjadi tanya jawab antara para tamu dan para rama. Para tamu bertanya dan para rama menjawab. Dalam bagian tanya jawab Rm. Hartanta, Direktur Domus, biasa meminta Rm. Bambang menjadi pemandu. Rm. Bambang akan menuliskan peristiwa menerima tamu yang dimasukkan dalam kolom "HISTORIA DOMUS" https://domuspacispetrus.blogspot.com. Banyak pertanyaan yang sama muncul di antara rombongan-rombongan tamu pengunjung Domus. Memang, jawaban dari para rama bisa bervariasi dan bisa terjadi jawaban pada satu hari kunjungan berbeda dengan kesempatan hari lain. Maklumlah, sebenarnya setiap rama punya inventarisasi pengalaman yang terdiri bermacam-macam butir yang dalam satu rombongan hanya butir tertentu yang dikeluarkan. Tetapi, dalam pengalaman Rm. Bambang, dia kerap menemukan pertanyaan khas dari masing-masing kelompok pengunjung. Misalnya yang terjadi pada Sabtu 14 Desember 2024. Pada hari itu ada kunjungan umat Lingkungan Santa Maria Tak Bernoda dari Paroki Nandan. Salah satu ibu terkesan dengan gedung Domus karena baru pertama kali masuk pada hari itu. Lalu beliau bertanya "Bagaimana perasaan para rama ketika masuk lalu tinggal pertama kali di sini?" Pada waktu itu rama yang menyambut adalah Rm. Harto, Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Hartanta, dan Rm. Bambang. Selain Rm. Yadi dan Rm. Bambang, semua mengatakan senang karena berbagai fasilitas sudah tersedia. Sementara itu ketika masuk pertama kali Rm. Yadi merasa tidak enak. Untuk tidur beliau membutuhkan tempat tidur yang dikonstruksi khusus. Ketika mulai tinggal di Domus, tempat tidur baru ada dalam proses penggarapan. Sedang Rm. Bambang adalah satu-satunya rama sepuh yang masih mandi sendiri. Yang lain sudah harus dibantu dalam mandi. Tetapi Rm. Bambang sudah tak dapat berdiri untuk mandi. Dia harus mandi dengan duduk. Selama hampir seminggu dia selalu merasakan posisi tak enak ketika mandi. Untunglah, kemudian dia bisa membeli dhingklik (tempat duduk dari beton) dibeli di Kasongan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pengembangan Pendamping PIA
Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...

-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...
No comments:
Post a Comment