Friday, December 13, 2024

Kerahiman Ilahi DIY di Domus Pacis

Sebenarnya kunjungan Jumat 13 Desember 2024 di Domus dimulai dengan suasana penuh kekhitmatan. Ini adalah kunjungan dari Kerahiman Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari wakil-wakil Simpul Kerahiman Ilahi Paroki-paroki. Sesudah dibuka oleh Rm. Hartanta dengan perkenalan tentang Domus Pacis Santo Petrus, para pengunjung mengadakan ibadat dengan Doa Koronka. Lagu Yesus Andalanku menutup ibadat. Pertemuan kemudian berisi acara tanya jawab sekitar kehidupan para rama Domus. Yang menjadi pertanyaan dan dijawab oleh para rama sepuh ada bermacam-macam. Para rama sepuh yang ikut menyambut adalah Rm. Ria, Rm. Harto, Rm. Yadi, Rm. Jarot, dan Rm. Bambang. Beberapa hal yang ditanyakan misalnya kegiatan harian para rama sepuh, kemungkinan rasa jenuh, dan omongan tentang doa-doa. Tetapi ada pertanyaan yang membuat suasana jadi cukup heboh penuh gelak tawa. Salah satu peserta bertanya "Rama-rama umur berapa?" Jawabannya ada yang 87 tahun, 78 tahun, 63 tahun, 70 tahun, dan 73 tahun. Ketika berbicara tentang umur Rm. Bambang ingat kisah yang diterima pada waktu masih imam 2 tahun. Kisah itu berasal dari rama yang sudah sepuh, yaitu almarhum Rm. Pusposugondo. Kisah ini disampaikan kepada para tamu hari itu : "Dulu ketika penciptaan selesai, kemudian Tuhan membagi-bagikan umur. Tetapi manusia datang terlambat dan hanya dapat 25. Kemudian manusia berjumpa kuda dan mendapatkan kerelaan kuda 25 tahun. Sesudah dapat 50 tahun, manusia masih merasa kurang dan kemudian berjumpa dengan anjing yang memberi 25 tahun. Masih kurang, jumpa kuda lalu dapat 25 tahun. Alhirnya jumpa ular yang bilang bebas mau ambil berapapun karena asal masih bisa ganti kulit ular tak akan kehabisan umur". Kemudian Rm. Bambang bilang "Maka umur manusia itu sebetulnya hanya sampai 25. Duapuluh lima sampai 50 itu umur kuda sehingga orang sukanya pergi ke sana-sini. Limapuluh sampai 75 adalah umur anjing sehingga suka bersuara kalau merasa terbahayakan. Selanjutnya umur kera yang membuat orang suka rewel pada kiri kanannya dan akan senang kalau ada yang lewat memberi kenikmatan kecil seperti kera dapat kacang. Di atas 100 seperti ular hanya beringsut-ingsut karena sudah lansia renta".  Akhirnya Rm. Bambang meminta bergantian angkat tangan sesuai kelompok umur itu. Ternyata ketika Rm. Bambang bilang "Siapa antara 50 sampai 75?", yang angkat tangah banyak sekali termasuk Rm. Jarot, Rm. Harto, dan Rm. Bambang sendiri. Pada saat Rm. Bambang bertanya "Kalau begitu mayoritas dari kita adalah .....", para tamu dan Rm. Bambang berseru "Anjiiiiiing ...." Tertawa terbahak-bahakpun berkepanjangan.

No comments:

Post a Comment

Pengembangan Pendamping PIA

Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...