Domus Pacis Santo Petrus memang rumah untuk para rama sepuh. Memang ada yang muda, yaitu Rm. Hartanta. Tetapi Rm. Hartanta berada di Domus sebagai Direktur untuk mengurus para rama sepuh. Para rama sepuh Domus tak hanya lansia karena usianya. Lebih dari itu kondisinya juga sudah terjangkiti penyakit-penyakit. Kelemahan fisik memang amat mewarnai. Semua sudah berkursi roda. Kecuali satu oran,g yang lain mandipun sudah harus dibantu. Meskipun demikian, tampaknya di hadapan para tamu para rama tampak hepi. Sebenarnya dalam keseharian para rama sepuh juga tampak merasa enak di Domus. Hal itu ditengarai ketika Rm. Hartanta menawarkan kesempatan libur pulang ke keluarga di hari Natal atau Paskah atau Idul Fitri. Tak ada satupun rama sepuh Domus mendaftarkan diri untuk liburan pulang ke keluarga barang semalam atau dua malam. Barangkali realita seperti itu menarik salah satu anggota rombongan tamu Kelompok Prodiakon Paroki Mlati yang berkunjung pada Minggu 1 Desember 2024. Beliau adalah seorang bapak yang sudah tampak masuk golongan tua atau mungking masuk lansia. Bapak itu bertanya "Rama, sebagai orang yang sudah tua saya sering mengalami rasa jenuh. Bagaimana cara mengatasi rasa jenuh?" Dari sharing Rm. Yadi, Rm. Harta, Rm. Jarot, Rm. Ria, Mgr. Blasius, Rm. Suntara, dan Rm. Bambang, ada beberapa hal yang untuk hidup para rama menghadirkan rasa hepi dalam menghayati kelansiaan :
- Dalam keadaan apapun tak lupa doa.
- Baca buku. Ini akan menghadirkan dinamika cakrawala hidup.
- Berpikir riil. Menerima apa adanya.
- Sadar karunia. Memupuk kesadaran bahwa banyak hal dalam hidup merupakan karunia dari Tuhan.
- Nonton TV. Hiburanpun amat dibutuhkan.
- Tekun dan bertahan menjalani kerutinan. Setiap orang yang memiliki keseriusan hidup pasti memiliki hal-hal rutin yang harus dilakukan setiap hari. Bertahan menjalaninya sungguh menghadirkan kesegaran hidup.
No comments:
Post a Comment