Pada Selasa sore tanggal 8 Maret 2022 jam 17.01 Rm. Bambang mengirim pesan WA ke Mas Yoyok : "Mas Yok, kula jan-jane gadhah seratan ajar dadi seksi hari-hari akhir. Nanging Domus nembe isolasi ngantos tanggal 20 Maret. Napa saget kula kintun?" (Mas Yok, sebenarnya saya punya tulisan tentang belajar menjadi saksi hari-hari akhir. Tetapi Domus Pacis St. Petrus sedang isolasi untuk tamu hingga 20 Maret. Apakah dapat saya kirimkan?). Mas Yoyok adalah teman Rm. Bambang yang biasa menghubungkan tulisan Rm. Bambang ke Penerbit Pohon Cahaya. Untuk tulisan ini Rm. Bambang memberikan judul BELAJAR JADI LANSIA SAKSI BERHADAPAN HARI AKHIR Catatan dari Rumah Tua. Buku ini berisi enam tulisan renungan pada bulan Juni 2021. Renungan-renungan itu terjadi karena Rm. Bambang tersentak hatinya oleh kata-kata Rm. Bismoko, Staf Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan. Rm. Bismoko pada tanggal 2 Juni 2021 berkata bahwa keberadaan para rama sepuh di Domus Pacis St. Petrus dapat menjadi saksi eskatologis bagi para frater.
Kata-kata Rm. Bismoko membuat Rm. Bambang memikirkan apa yang harus terjadi menghadapi hari terakhir di dunia fana. Bagi dia ini berarti bagaimana menghayati usia lanjut dalam realita hidup yang kongkret ada di hadapannya. Sebetulnya tulisan-tulisan renungan itu hanyalah sekedar catatan yang tersimpan dalam dokumentasinya. Tetapi di kemudian hari Rm. Bambang berpikir barangkali itu dapat menjadi salah satu butir sharing ke tengah-tengah kaum lanjut usia terutama yang menjadi murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Setelah membaca kembali Rm. Bambang menghubungi Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis, dan Rm. Mudji Sutrisno SY, salah satu temannya. Kepada dua rama itu Rm. Bambang meminta tulisan untuk pengantar. Ternyata keduanya mengabulkan dan mengirimkan tulisan pengantar. Inilah tulisan yang diinformasikan ke Mas Yoyok pada Selasa 8 Maret 2022. Ternyata 2 menit kemudian datang jawaban dari Mas Yoyok "File saged pun kintun email romo" (File bisa dikirim lewat email, rama). Kemudian terjadi omong-omong tentang ukuran buku dan kebutuhan isbn, nihil obstat, dan imprimatur. Akhirnya Mas Yoyok bilang "Dalem antrikan proses njih ..... Mugi² isbn lan nihil obstat lancar romo" (Saya antrikan untuk proses ya ..... Moga-moga isbn dan nihil obstat lancar, rama).
No comments:
Post a Comment