Ini juga berkaitan dengan keadaan Domus Pacis St. Petrus yang harus tertutup bagi datangnya tamu sejak 22 Februari 20 Maret 2022. Keadaan tutup selama 27 hari terjadi karena ada rama dan para karyawan Domus terpapar Covid, yang kemudian disusul oleh banyaknya frater dan 7 karyawan Seminari Tinggi. Para relawan penyedia snak dan masakan malam untuk Domus juga terna aturan tak bisa masuk Domus. Mereka harus menitipkan kirimannya di Satpam Seminari. Kalau Domus tertutup terhadap datangnya tamu, para penghuni Domus juga tak bisa keluar sampai dengan tanggal 6 Maret 2022, sehingga mulai tanggal 7 Maret 2022 Rm. Hartanta baru bisa mulai keluar untuk belanja kebutuhan rumah. Sebelumnya semua janjian dibatalkan dan permintaan pelayaan luar Domus ditolak.
Di Domus Pacis St. Petrus ada 2 orang relawati harian. Keduanya biasa siaga untuk membantu kebutuhan-kebutuhan Domus. Keduanya juga menjadi penggerak datangnya para pemeduli snak dan juga bantuan untuk penyediaan masakan makan malam. Mereka adalah Bu Titik dan Bu Rini. Sebenarnya mereka sudah bisa datang di Domus pada Senin 14 Maret 2022 dengan cacatan sudah PCR dengan hasil negatif. Hal ini juga menjadi syarat yang diberlakukan untuk para karyawan Domus. Sebenarnya semua penghuni Domus, rama dan karyawan, juga menjalani PCR. Dalam hal ini Bu Titik tampak mengikuti irama umum untuk mulai datang sesudah terbuka untuk umum. Untuk Bu Rini, kebetulan dia selama 2 minggu mengalami sakit yang menurut dokter akibat infeksi tiroid. Beberapa hari ini dia sudah cukup segar kembali. Pada Kamis 17 Maret 2022 Bu Rini menjalani PCR dan ternyata hasilnya negatif. Maka pada Jumat 18 Maret 2022 dia sudah datang di Domus sambil membawa makasan untuk makan malam pada hari itu. Bahkan Bu Rini ikut doa Jalan Salib di Kapel Domus dan dalam Misa minta ujub bersyukur sembuh dari tiroid dan negatif PCR.
No comments:
Post a Comment