Pada Senin sore 28 Maret 2022 ada pertanyaan dari Methodius Thodi, seorang teman Rm. Bambang di FB, "Minta infonya mo.. Sleman ujan gak?" Rm. Bambang menjawab "Paling tidak tempatku amat deras pakai angin". Beberapa saat kemudian Bu Ambar, salah satu pemeduli Domus Pacis St. Petrus, menyapa menanggapi status Rm. Bambang "Sugeng sonten Romooo ..." (Selamat sore Romo) yang langsung dijawab "Sugeng sonten lan nikmati jawah deres sanget buuuuu ha ha ha" (Selamat sore dan menikmati hujan yang amat deras). Ternyata sesaat kemudian Bu Ambar mengirim gambar tangan yang memegang butir-butir es disertai narasi "Inggih Romooo ..Jl. Kabupaten hujan es" (Ya Romooo .. Jalan Kabupaten hujan es). Sore itu hujan memang lebat sekali disertai angin yang terasa kuat serta geludug berkali-kali. Ternyata hal ini cukup merata baik dari berita Bu Ambar yang ada di wilayah Jogja Kota maupun Bu Rini yang tinggal di Sleman. Ketika pada jam 18.38 Rm. Bambang bertanya pada Bu Rini lewat WA "Sida latihan kor ora ha ha ha" (Jadi latihan kor tidak?), Bu Rini baru menjawab pada jam jam 21.35 "Ora la ora terang udane nganti tekan jam 7. Lampu iki $etengah 10 baru hidup" (Tidak, karena tidak reda hingga jam 7. Lampu listrik baru hidup jam 09.30 malam). Ternyata hujan memang mengerikan. Dari grup WA lain Rm. Bambang menemukan informasi dari gambar-gambar termasuk baliho besar yang roboh.
Peristiwa itu juga berdampak untuk Domus Pacis St. Petrus. Pada jam 15.12 Rm. Hartanta mengirim video di grup WA rama-rama praja Keuskupan Agung Semarang GUYUB UNIO KAS disertai narasi "Akibat hujan angin. Beberapa pohon di depan domus kentungan roboh. Beberapa kamar kemasukan air dan sedang dipel oleh karyawan. Lantai di refter, depan kapel domus "ngecembeng" air dan baru dikeringkan. Beberapa saluran air di lantai 2 tertutup daun sehingga air ga bisa mengalir melalui saliran air di lantai 2... Situasi dikendalikan hehehe... besok mungkin akan memotong beberapan pohon yang "rungkat"... terlebih yang nempel di depan rumah domus/wisma petrus lama." Ketika memimpin Misa Komunitas di sore hari, Rm. Hartanta memuji para karyawan yang cepat menanggapi keadaan. Mereka dengan gesit bisa langsung membuat lantai Domus yang cukup luas menjadi kering lagi. Dengan tangan mereka mengambil daun-daun pohon yang masuk saluran lantai 2 sehingga air langsung mengalir. Padahal pada saat ini karyawan yang bekerja baru kurang. Mas Ardy isolasi mandiri di rumahnya, Mas Abas menunggu Rm. Tri Hartono yang opname di RS Panti Rapih, Mas Haryono menjaga terus Rm. Supriyanto yang isoman di kamar lantai 3, Mbak Tri libur, Mbak Pipit masuk malam. Pada siang yang bekerja ada 8 orang dan pada malam hari hanya 4 orang. Peristiwa hari Senin 28 Maret 2022 itulah yang melatarbelakangi mengapa Selasa 29 Maret 2022 pagi ada kerjabakti para karyawan Domus dibantu oleh 1 orang frater Seminari Tinggi dan kemudian diselesaikan oleh Rm. Fajar, Minister Seminari, bersama karyawannya.
No comments:
Post a Comment