Friday, April 30, 2021

Santo Yoseph Pekerja

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 01 Mei 2014 Diperbaharui: 25 Oktober 2019 Hits: 20024

  • Perayaan
    1 Mei
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad pertama
  •  
  • Kota asal
    Nazareth - Israel
  •  
  • Wafat
  •  
  • Nazareth - Israel - Sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    -
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

St. Yosef adalah seorang santo besar. Ia adalah bapa asuh Yesus dan suami Santa Perawan Maria. Yosef memperoleh hak istimewa untuk merawat Putra Allah sendiri, Yesus, serta BundaNya, Maria. Santo Yosef adalah seorang yang miskin sepanjang hidupnya. Walaupun darah bangsawan yang mengalir dalam tubuhnya dapat ditelusuri sampai pada Raja Daud bapa leluhurnya, kemiskinan membuat ia harus bekerja keras dalam bengkel tukang kayu demi menghidupi Keluarga Kudus yang dipercayakan Allah kepadanya.  

Ia amat mengasihi Yesus dan Maria. Kesucian dan kesalehannya terlihat di dalam ketaatannya pada kehendak Allah untuk menerima Maria sebagai istrinya serta mendampingi Maria dalam membesarkan Yesus, Putera Allah yang menjadi manusia. Kesederhanaannya terlihat dalam pekerjaannya sebagai seorang tukang kayu, dan cara hidupnya yang biasa-biasa saja di dalam masyarakat.

Dalam pribadi Yoseph, pekerjaan tangan memperoleh suatu dimensi Ilahi. Kerja meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah dan memungkinkan manusia turut serta di dalam karya penciptaan dan penyelamatan Allah.

Banyak negara menyisihkan satu hari dalam setahun khusus untuk menghormati para pekerja/buruh. Hal tersebut guna meningkatkan martabat dan penghargaan atas kerja. Gereja memberikan kepada kita seorang teladan mengagumkan bagi para pekerja, yaitu St. Yoseph.

Karena itulah pada tahun 1955,  Paus Pius XII memaklumkan pesta St. Yosef Pekerja untuk dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 Mei, sekaligus menetapkannya sebagai Hari Pekerja/Buruh. Santo Yoseph selanjutnya ditetapkan sebagai pelindung para buruh yang harus bekerja keras setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya.

Lamunan Paskah Pekan IV

Sabtu, 1 Mei 2021

Yohanes 14:7-14

Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." 8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." 9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, semua orang terutama kaum agamawan dan berkepercayaan tahu bahwa manusia adalah salah satu ciptaan ilahi. Manusia adalah ciptaan bersama dengan materi, tumbuhan, dan hewan.
  • Tampaknya, sekaya apapun dan setinggi apapun orang, dia bukan apa-apa di hadapan Tuhan. Bersama ciptaan lainnya manusia ada dibawah kuasa-Nya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun hanya sebagai ciptaan dibawah kekuasaan ilahi, orang sadar bahwa dalam diri Tuhan ada kehendak agar manusia selalu berada dalam kemanunggalan hakiki dengan-Nya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari bahwa hakikat kemanusiaannya adalah gambaran Tuhan karena dicipta dengan hembusan daya-Nya.

Ah, Tuhan itu Roh, maka manusia itu tak mungkin menyatu dengan-Nya karena pakai badan.

Santo Paus Pius V

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 01 Desember 2014 Diperbaharui: 04 Desember 2014 Hits: 5907

  • Perayaan
    30 April
  •  
  • Lahir
    17 January 1504
  •  
  • Kota asal
    Bosco, Lombardy, Italy
  •  
  • Wafat
  •  
  • 1 Mei 1572 di Roma, Italy
    Dimakamkan di the chapel of San Andrea, Saint Peter’s Basilica, Vatican City
  •  
  • Beatifikasi
    1 Mei 1672 oleh Paus Klemens X
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 22 Mei 1712 oleh Paus Klemens XI

Paus yang kudus ini dilahirkan di Italia pada tahun 1504. Ia dibaptis dengan nama Antonius Ghislieri. Antonius sungguh ingin menjadi seorang imam, tetapi tampaknya angan-angannya itu tidak akan pernah menjadi kenyataan. Orangtuanya miskin. Mereka tidak punya cukup uang untuk menyekolahkannya.

Suatu hari, dua orang imam Dominikan datang ke rumahnya dan bertemu dengan Antonius. Para imam itu amat suka kepadanya hingga mereka bersedia mengurus pendidikannya. Demikianlah, pada usia empat belas tahun, Antonius bergabung dalam Ordo Dominikan. Ia memilih nama “Mikhael”. Setelah menamatkan studinya, ia ditahbiskan sebagai imam. Kemudian ia ditahbiskan pula sebagai uskup dan kardinal.

Dengan gagah berani ia mempertahankan ajaran-ajaran Gereja dari mereka yang berusaha menentangnya. Ia senantiasa hidup dengan bermatiraga. Ketika usianya enam puluh satu tahun, ia dipilih menjadi paus. Ia memilih nama Paus Pius V. Dulu ia seorang bocah penggembala domba yang miskin. Sekarang ia adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik di seluruh dunia. Walaupun demikian, paus tetap rendah hati dan sederhana seperti sedia kala. Ia masih mengenakan jubah Dominikan-nya yang putih, jubah tua yang selama ini dikenakannya. Dan tak seorang pun dapat membujuknya untuk menggantinya.

Paus Pius V harus menghadapi banyak tantangan. Ia menimba kekuatan dari salib Yesus. Setiap hari ia merenungkan sengsara dan wafat Kristus. Ia membuka banyak Seminari baru, merevisi brevir, dan buku katekismus baru diterbitkan. Yayasan-yayasan didirikan untuk menyebarkan Iman dan melestarikan ajaran Gereja. Paus Pius V membangun rumah-rumah sakit dan menggunakan kas kepausan untuk merawat orang miskin.

 

Pertempuran Lepanto - Santa Maria Ratu Rosari

Pada masa itu, Gereja Kristus sedang dilanda ancaman besar dari bangsa muslim Turki yang ingin menguasai Eropa dan memusnahkan Kekristenan. Bapa Suci memberi peringatan kepada para raja dan pangeran di Eropa mengenai situasi bahaya yang sedang mengancam, namun saat itu tak seorang pun yang mempedulikannya.

Ketika Jenderal La Valette yang hebat itu mempertahankan Malta dari serangan bangsa Muslim Moor, tak seorang pun yang membantunya kecuali Paus Pius V yang mengirimkan uang dari Kas Vatikan untuk mempertahankan benteng Kristen yang penting tersebut. Ketika bangsa Turki berhasil dipukul mundur, Raja Turki, Selim II, mempersalahkan Paus dan menyatakan perang terhadap Italia dan mengancam akan menghancurkan setiap kota di Italia.

Menghadapi ancaman demikian, Paus Pius V memerintahkan setiap Gereja di Italia untuk mengadakan devosi selama 40 jam. Raja Selim II menertawakan cara paus menghadapi ancaman pertempuran seperti itu. Tapi setelah banyak tertawa, 3 hari kemudian Selim II wafat secara mendadak.

Kematian Selim II rupanya tidak menghentikan rencana invasi bangsa Turki ke Italia. Para panglima Turki : Müezzinzade Ali Pasha, Suluc Mehmed Pasha dan Uluç Ali Reis tetap memimpin armada perang dan bergerak menuju Italia. Paus Pius V kembali harus memohon pada para penguasa di Eropa agar bahu-membahu menghadapi ancaman ini. Para penguasa Kristen di Eropa kemudian membentuk sebuah aliansi untuk menghadapi ancaman ini. Armada perang Kristen yang terbentuk dari aliansi ini dipimpin oleh Don Luis de Requesens dan Don Álvaro de Bazán dari Kerajaan Spanyol, dan Gianandrea Doria dari Genoa. Ikut pula seorang pangeran muda dari Austria yang juga adalah adik tiri dari Raja Spanyol; bernama Don John of Austria.

Meskipun Don John belum berpengalaman, namun Paus Pius V mengangkatnya sebagai panglima dari Armada perang Kristen tersebut. Kepadanya Bapa Suci berkata: “Pergilah anakku, karena aku tahu Tuhan akan memberimu kemenangan. Rosario akan menjadi keselamatan bagi kita!”

Bapa Suci kemudian memberkati kapal-kapal dan seluruh armada diserahkan di bawah perlindungan Bunda Maria Ratu Rosario. Semua yang ada di kapal menerima komuni kudus setiap hari dan berdoa rosario berkali-kali dalam sehari.

Pada bulan Oktober 1571 armada perang Turki yang luar biasa besar berlayar menuju Eropa. Sasarannya adalah menaklukkan Italia, menduduki kota Roma dan menghancurkan kekristenan. Don John dan para komandannya segera menyongsong mereka. Kedua armada perang ini bertemu di suatu wilayah yang disebut Lepanto, dekat Yunani, dan terjadilah pertempuran laut yang sangat dahsyat yang saat ini dikenang dengan nama "Pertempuran Lepanto". Kekuatan kedua belah pihak sangat tidak seimbang dan armada perang Turki jauh lebih unggul. Turki memiliki 251 kapal perang dan 31.490 orang tentara, sedangkan armada Kristen hanya memiliki 212 kapal perang dan 28.500 orang tentara (Sumber: Wikipedia).

Sejak armada Kristen keluar menyongsong musuh, lonceng-lonceng Gereja diseluruh Italia terus menerus dibunyikan pada jam-jam tertentu. Para imam akan mengumpulkan segenap umatnya dan bersama-sama mereka berdoa rosario. Paus Pius V masuk kapel pribadinya dan tetap tinggal di sana sambil terus berdoa rosario.

Dalam peperangan, Don John tetap menyuruh anak buahnya bertempur sambil berdoa rosario. Dan hasilnya sungguh sangat luar biasa. Dari sudut pandang sebagai manusia, kemenangan bagi armada Kristen adalah sesuatu yang mustahil. Namun selama pertempuran berlangsung; Bapa Suci dan semua orang Katholik bersama-sama menggempur surga dengan doa rosario yang tanpa henti. Armada Kristen yang tak berdaya dengan jumlahnya yang jauh lebih kecil, sepertinya akan disapu bersih oleh armada musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Namun tiba-tiba bertiuplah angin dengan kencang dan membawa gelombang laut yang amat besar ke arah armada Turki. Satu demi satu kapal perang Turki pecah dan tenggelam ditelan ombak raksasa yang datang bersama angin kencang tersebut. Ketika para panglima Turki menyadari bahwa armada perang Kristen tengah dilindungi oleh sebuah Kekuatan yang tidak terlihat; mereka kemudian pontang-panting melarikan diri dan meninggalkan armada mereka yang porak-poranda.

Hasil pertempuran Lepanto tercatat; dari pihak Turki 20.000 orang mati, terluka dan tertawan, 137 kapal direbut, 50 kapal tenggelam dan 10.000 orang tawanan Kristen (yang dijadikan para pendayung) dibebaskan. Dari pihak Kristen tercatat 7.500 orang mati dan 17 kapal hilang (Sumber: Wikipedia).

Pertempuran Lepanto yang bersejarah itu terjadi pada siang hari Minggu tanggal 7 Oktober. Seharusnya berita kemenangan ini baru sampai di Roma dalam beberapa hari kemudian; tapi pada siang itu juga di Italia, tiba-tiba Paus Pius V mengakhiri doa rosarionya dan keluar dari kapel pribadinya dengan wajah yang penuh syukur. Ia memanggil mereka yang berada di sekitarnya dan berseru: “Cepat kemari! Ini bukan waktunya untuk bekerja. Marilah kita bersyukur kepada Allah Yang Maha Kuasa karena armada laut kita telah memperoleh kemenangan yang besar…!”

Dua minggu kemudian ketika Panglima Don John of Austria tiba di Roma untuk membawa berita gembira tersebut, ia terkejut saat diberitahu bahwa Bapa Suci telah mengumumkan berita kemenangan tersebut pada siang hari tanggal 7 Oktober 1571.  

Sebagai ungkapan terima kasih kepada Bunda Maria, St. Pius V menetapkan Pesta Maria Ratu Rosario yang kita rayakan setiap tanggal 7 Oktober.

Paus Pius V wafat di Roma pada tanggal 1 Mei 1572 dan dinyatakan kudus dua abad kemudian oleh Paus Klemens XI.

Thursday, April 29, 2021

Menuju Hidup Baru di Kentungan?

Sebenarnya hingga kini para rama Domus Pacis Puren belum tahu kapan pindah ke Domus Pacis St. Petrus Kentungan. Memang, sesudah menunggu cukup lama penyelesaian pembangunan gedung rumah tua Domus Kentungan, kepastian pernah datang. Hal ini terkait dengan undangan untuk menghadiri peresmian dan pemberkatan gedung Domus Pacis St. Petrus pada Kamis 22 April 2021. Tetapi ternyata peristiwa ini harus ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Penundaan ini terjadi tentu demi kebaikan semua karena ada yang terkena covid-19 pada diri seorang frater di Seminari Tinggi dan salah satu anggota panitia pembangunan.


Meskipun saat kepindahan ke Kentungan belium jelas, Rm. Bambang mengambil keputusan berkaitan dengan penyediaan makan tiga kali per hari untuk para rama dan tenaga di Domus Pacis Puren. Sebenarnya mulai dengan Januari 2021 Rm. Bambang sudah menghentikan model relawan masak yang sudah terjadi sejak 1 September 2013. Selama tujuh tahun lebih jatah uang masuk diserahkan kepada para relawan masak yang berjumlah 89 orang. Mereka menyediakan masakan yang diantar ke Domus Pacis Puren. Model ini dihentikan pada akhir Desember 2020 dan kemudian sejak 1 Januari 2021 ada tenaga masak di dapur Domus Pacis Puren. Hal ini dilakukan untuk pembiasaan menyantap masakan harian dengan tenaga masak sendiri yang katanya akan terjadi di Kentungan. Tetapi ternyata masih ada 24 orang ibu yang tetap menyumbang masakan dengan beaya sendiri sejak Januari 2021. Terhadap para penyumbang ini, untuk sungguh siap siaga pindah ke Kentungan, Rm. Bambang mengirimkan ucapan terima kasih dan mengatakan bahwa untuk Mei 2021 Domus hanya memakai tenaga masak sendiri (lihat gambar). Terhadap ucapan terima kasih yang dikirim oleh Rm. Bambang, datang pesan-pesan lewat WA dari para penyumbang :

  • Sugeng enjang Romo, dhawah sami".Mugi Para Romo sepuh langkung enjoy lenggah wonten Domus Kentungan. Berkah Dalem
  • Njih Rama, kula nyuwun pangapunten menawi wonten klenta klentu nipun.  Mugi 2 Rama mboten kesupen kaliyan kula. Berkah Dalem. 🌹🌹 
  • Injih Romo,namung meniko ingkang saget kulo aturaken........kulo sakeluarga nyuwun pangapunten mbokbilih kirang mranani  ing penggalih anggen kulo ngaturi dhahar katur Romo....Sugeng lenggah wonten papan enggal mugi poro Romo tansah sehat tambah bingah manahipun tambah semangat......kulo sakeluarga nyuwun berkahipun Romo,Matur Nuwun Berkah Dalem. 
  • Saya juga sanget matur nuwun sampun dipun paringi kesempatan menyiapkan masakan kagem paro romo ing Domus Pacis.🙏🙏 Nyuwun pangapunten ingkang kathah menawi masakan ingkang pun aturaken kirang mranani kagem para romo. 👏👏Mugi para romos ingkang jengkar dateng Kentungan tansah pinaringan kasarasan, amin. Berkah Dalem
  • Puji Tuhan bs menempati rumah baru Romo 
  • Ya RM pokoknya sblm jengkar saya setia melayani romo2 di Domus klu tdk nyuwun pangapunten njih sing masak wis OLD sing di caosi dahar ya  enak apa tdk enak  njih hrp maklum sdh kangen mo dngn homolinya enak tdk bkn ngantuk  kpn mo memberikan pertemuan kaya dulu lg 1 bln  1 x ?
  • Terima kasih juga Romo.  Selama ini kamu juga Romo bantu jika kami membutuhkan Semoga rencana kepindahan dpt berjalan dengan baik.  Dan membuat Romo2 dpt menjalani hidup dengan lebih sukacita. Berkah Dalem Romo. 
  • Sami2 romo, sugeng tindak ing papan enggal, mugi2 langkung kraos tuwin langkung mantap anggenipun ngrampungaken peziarahan meniko, kawulo sakbrayat tetep nyuwun pandonganipun, lan kawulo ugi nyenyuwun kagem kesehatanipun romo2 sepuh sadoyo langkung2 kagem Rm. Bambang, sugeng enjang , Berkah Dalem
  • Sami sami Romo Bambang sugeng enjang Berkah Dalem 
  • Injih romo 
  • Sami² romo...
  • Kami jg mohon maaf, jika selama melayani para rama sepuh banyak kesalahan, lupa kirim, masakan keasinan atau mlh kurang asin, wadah yg kurang sopan dll..
  • Amiin.... njih Romo makasih infonya. smg di Kentungan lebih Nyaman lebih baik dlm segalanya njih Romo...  apabila di kemudian hari ada sesuatu yg bisa kamu bantu jgn sungkan2 hub kami Romo... begitupun kami sewaktu2  butuh bantuan Romo ampun kapok njih 🙏😊
  • Njih romo,.. Sami-sami... Maturnuwun 🙏🏽
  • Waaduuh klu suatu ketika kami nanti mau kirim Mak kira²...prosedurnya bgmn Mo...itu juga mohon diinformasikan...matur nuwu...Berkah Dalem...🙏🙏

Lamunan Paskah Pekan IV

Jumat, 30 April 2021

Yohanes 14:1-6

1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." 5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" 6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kegelisahan adalah keadaan jiwa yang dialami oleh setiap orang. Orang dapat gelisah berhadapan dengan kenyataan yang tak jelas dan sulit dipahami.
  • Tampaknya, kegelisahan juga dapat dialami oleh orang ketika berhadapan dengan kemungkinan yang akan datang. Apalagi kalau hal itu berkaitan dengan kemungkinan yang tak sesuai dengan kehendaknya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun berhadapan dengan kemungkinan yang membingungkan bahkan menakutkan, apabila biasa mempercayakan diri pada nurani orang akan memiliki ketenangan menghadapi apapun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa dengan mempercayakan diri pada kekuatan gaib dalam rongga nurani ada keyakinan anugrah damai sejahtera dalam keadaan apapun.

Ah, wajarlah orang menjadi gelisah kalau harus berhadapan dengan tantangan dan ancaman.

Santa Katarina dari Siena

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 11 Agustus 2013 Diperbaharui: 15 Oktober 2020 Hits: 24211

  • Perayaan
    29 April
  •  
  • Lahir
    25 March 1347
  •  
  • Kota asal
    Siena, Tuscany, Italy
  •  
  • Wafat
  •  
  • 29 April 1380 di Roma, Italia | karena penyakit misterius
    Dimakamkan di Gereja Santa Maria Sopra Minerva di Roma Italia
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Juli 1461 oleh Paus Pius II

Katarina dilahirkan pada tahun 1347. Santa yang termashyur ini adalah pelindung Italia, tanah airnya. Katarina adalah anak bungsu dalam keluarga yang dikaruniai dua puluh lima anak. Ayah dan ibunya menghendaki agar ia menikah dan hidup bahagia. Tetapi, Katarina hanya ingin menjadi seorang biarawati. Untuk menyatakan tekadnya, ia memotong rambutnya yang panjang dan indah. Ia ingin menjadikan dirinya tidak menarik. Orangtuanya amat jengkel dan seringkali memarahinya. Mereka juga menghukumnya dengan memberinya pekerjaan rumah tangga yang paling berat. Tetapi Katarina pantang menyerah. Pada akhirnya, orangtuanya menyerah dan memperbolehkan Katarina menjadi anggota Ordo Ketiga Dominikan

Engkau bagaikan misteri yang dalam sedalam lautan; semakin aku mencari, semakin aku menemukan, dan semakin aku menemukan, semakin aku mencari Engkau. Tetapi, aku tidak akan pernah merasa puas; apa yang aku terima menjadikanku semakin merindukannya. Apabila Engkau mengisi jiwaku, rasa laparku semakin bertambah, menjadikanku semakin kelaparan akan terang-Mu. ~ St. Katarina dari Siena.


St. Katarina seorang yang amat jujur dan terus terang di hadapan Yesus. Suatu ketika ia bertanya kepada-Nya, “Di manakah Engkau, Tuhan, ketika aku mengalami cobaan yang begitu mengerikan?” Yesus menjawab, “Puteri-Ku, Aku ada dalam hatimu. Aku membuatmu menang dengan rahmat-Ku.”

Suatu malam, sebagian besar penduduk Siena ke luar ke jalan-jalan untuk suatu perayaan. Yesus menampakkan diri kepada Katarina yang sedang berdoa seorang diri dalam kamarnya. Bersama Yesus, datang juga Bunda Maria. Bunda Maria memegang tangan Katarina lalu memberikannya kepada Putra-nya. Yesus menyematkan sebentuk cincin di jari tangan Katarina dan ia menjadi pengantin-Nya. Sejak saat itu Katarina mulai menerima penglihatan tentang neraka, api pencucian, dan surga.

Pada masa itu, Gereja mengalami banyak sekali masalah. Banyak pertikaian terjadi di seluruh Italia. Katarina menulis surat-surat kepada para raja dan ratu. Ia bahkan datang menghadap para penguasa agar berdamai dengan Paus dan mencegah peperangan. Katarina meminta Paus untuk meninggalkan Avignon, Perancis dan kembali ke Roma untuk memimpin Gereja. Ia mengatakan bahwa itulah yang dikehendaki Allah. Bapa Suci mendengarkan nasehat St. Katarina serta melakukan apa yang dikatakannya.

Katarina tidak pernah lupa bahwa Yesus ada dalam hatinya. Melalui dia, Yesus memelihara orang-orang sakit yang dirawatnya. Melalui dia, Yesus menghibur para tahanan yang dikunjunginya di penjara. Santa besar ini wafat di Roma pada tahun 1380. Usianya baru tiga puluh tiga tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius II pada tahun 1461. Pada tahun 1970, Paus Paulus VI mengangkatnya sebagai Doktor Gereja. St. Katarina menerima kehormatan besar ini karena ia melayani Gereja Kristus dengan gagah berani sepanjang masa hidupnya yang singkat.

Wednesday, April 28, 2021

Masalah 5-B Lansia Bisa Dilawan dengan 7-B

diambil dari https://health.detik.com/ulasan-khas/d-1376064

Jumat, 11 Jun 2010 08:57 WIB


Jakarta
 - Umur panjang tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga pola hidup yang sehat. Masalah kesehatan pada lansia (lanjut usia) umumnya hanya seputar 5-B, yang bisa dilawan dengan kiat sehat 7-B.

Salah satu anggota Komnas Lansia, Dr Boenjamin Setiawan memperkirakan populasi lansia di Indonesia saat ini tak kurang dari 17-18 juta jiwa. Jumlah tersebut merupakan 8,5 hingga 9,5 persen dari jumlah penduduk.

Bila dibandingkan dengan China dan Jepang, Dr Boen menilai jumlah itu relatif kecil. China misalnya, memiliki 91 juta lansia meski perbandingannya dengan jumlah penduduk hanya 7 persen. Sementara Jepang punya 34 juta, atau 27 persen.

Kecenderungan umur panjang di beberapa negara menurut Dr Boen sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Meskipun demikian, pola dan gaya hidup sehat menurutnya tak kalah penting.

"Negara-negara Mediterania seperti Italia, Spanyol dan Turki memiliki persentase lansia cukup tinggi, karena warganya gemar mengkonsumsi tomat, ikan dan minyak zaitun," ungkap Dr Boen, saat berbincang dengan media di kantornya, Jl Letjen Soeprapto, Jakarta Pusat, Kamis (10/6/2010).

Meski usia harapan hidup berbeda-beda, masalah yang dihadapi lansia di manapun pada umumnya sama saja. Menginjak usia tertentu, lansia akan menghadapi berbagai gangguan kesehatan yang oleh Dr Boen disebut dengan 5-B.

5-B yang dimaksud merupakan singkatan dari beberapa istilah dalam bahasa Jawa, yang menggambarkan kondisi kesehatan yang sering dihadapai para lansia. Kelima kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Budeg (pendengaran berkurang)
  2. Blawur (penglihatan kabur)
  3. Beser (buang air kecil tidak terkontrol)
  4. Bingung (pikun/alzheimer)
  5. Bablas (jika 'B' yang lain sudah tidak teratasi, bisa meninggal sewaktu-waktu)


Kelima masalah di atas memang sulit untuk dihindari, namun bisa dilawan untuk menunda kemunculannya. Untuk melawan 5-B, Dr Boen punya kiat yang dirumuskan dalam 7-B:

  1. Banyak makan buah
  2. Bekerja dengan semangat
  3. Berolahraga secara rutin
  4. Beristirahat yang cukup
  5. Belajar terus
  6. Banyak maunya
  7. Berbahagia


Menurut Dr Boen, belajar terus dan banyak maunya itu baik bagi lansia karena menunjukkan adanya semangat hidup. Ia sendiri mencontohkannya dengan terus menekuni hobi memelihara burung, mulai dari mencari tahu informasi tentang satu spesies hingga berusaha untuk memilikinya.

Dr Boen juga mencontohkan bagaimana bekerja dengan penuh semangat bisa membuatnya awet muda. Dr Boen yang pada 23 September tahun ini akan genap berusia 77 tahun, hingga saat ini masih aktif memimpin sebuah perusahaan farmasi.

Sedangkan untuk membatasi kalori, Dr Boen mengaku tidak pernah makan nasi maupun roti. Kebutuhan karbohidrat dan nutrisi lainnya ia penuhi dengan banyak makan sayur dan buah-buahan.

"Kiat saya yang lain ada pada pola makan. Saya menerapkan diet CRAN, Calorie Restriction with Adequate Nutrition. Sejak usia 70 tahun saya tidak makan nasi sama sekali," pungkas Dr Boen.

(up/ir)

Lamunan Peringatan Wajib

Santa Katarina dari Siena

Kamis, 29 April 2021

Yohanes 13:16-20

16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.  Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. 18. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. 19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. 20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang dapat memiliki gambaran bahwa kebersamaan membuat orang-orang yang terlibat menjadi akrab satu sama lain. Mereka menjalin hubungan persaudaraan dan persahabatan.
  • Tampaknya, di dalam kebersamaan orang akan mengalami kepedulian satu sama lain. Kalau ada ancaman terhadap salah satu anggota, yang lain akan melindungi dan membela.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dalam kebersamaan ada persaudaraan dan persahabatan, tetapi ada anggota yang sering tidak jujur, orang akan tetap terbuka bersahabat tetapi juga siaga mengalami pengkhianatan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan membenci orang dekat, yang materialistis dan mata duitan bahkan sering tidak jujur, tetapi juga akan tetap memiliki antisipasi pengkhianatan pada suatu saat.

Ah, asal akrab pasti mau saling berkorban.

Beato Luchesius

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 April 2016 Diperbaharui: 18 Jun 2017 Hits: 4833

  • Perayaan
    28 April
  •  
  • Lahir
    Sekitar tahun 1180
  •  
  • Kota asal
    Poggibonsi, Umbria, Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 28 April 1260 di Poggibonsi, Umbria, Italia - Sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    Tahun 1273 oleh Paus Gregorius X
  •  
  • Kanonisasi

Luchesio Modestini awalnya adalah seorang pedagang di kota kecil Poggibonzi, Tuscania, Italia. Seperti kebanyakan pedagang, Luchesio begitu terobsesi untuk mengumpulkan banyak uang. Ketamakannya membuat ia dikenal sebagai seorang yang rakus dan pelit. Isterinya, Buonadonna, juga bersifat demikian. Dikemudian hari, rahmat Tuhan menyentuh hati Luchesio. Ia menjadi sadar bahwa selama ini ia telah melupakan keselamatan jiwanya. Ia telah hidup demi mengejar harta duniawi yang tidak dapat dibawa ke dalam kehidupan kekal. Kata-kata Yesus bergema dalam hatinya :

Maka Luchesio pun mulai berubah. Ia bertekad untuk mempersembahkan sisa hidupnya kepada Yesus. Ia juga berhasil menginsyafkan isterinya untuk mulai berubah dan mengikuti cara hidupnya yang baru. Setiap hari orang akan melihat suami-isteri pedagang yang terkenal pelit ini hadir dalam misa kudus di gereja. Luchesio dan Buonadonna juga membuat penduduk kota Poggibonzi terheran-heran ketika mereka mulai membagi-bagikan sedekah kepada para fakir miskin dan mengerjakan banyak karya amal.

Karena khawatir dapat jatuh kembali kedalam ketamakan, mereka memutuskan untuk meninggalkan dunia bisnis. Luchesio dan Buonadonna lalu menjual semua harta mereka dan membagi-bagikannya kepada orang-orang miskin. Mereka hanya menyisakan sebidang tanah kecil yang kiranya cukup untuk menopang kehidupan mereka. Luchesius beralih profesi menjadi seorang petani sederhana dan menggarap lahannya dengan kedua-tangannya sendiri.

Pada waktu itulah Santo Fransiskus dari Asisi datang dan berkotbah di Tuscania. Kotbahnya tentang pertobatan begitu memukau, sehingga setelah ia selesai berkotbah, banyak orang ingin meninggalkan semua harta duniawinya dan masuk biara. Tetapi Santo Fransiskus menasihati mereka untuk tetap hidup sesuai dengan panggilan hidup mereka. Ia sudah berpikir untuk memberi mereka peraturan khusus yang dapat membimbing mereka untuk hidup melayani Tuhan dengan sempurna sambil tetap hidup di dunia ramai.

Dalam lawatannya ke Tuscany, Santo Fransiskus menyempatkan diri untuk mengunjungi Luchesius di Poggibonzi. Luchesius dan isterinya sudah dikenal oleh sang santo ketika ia membeli bahan bangunan untuk gereja yang sedang diperbaikinya. Santo Fransiskus sangat bergembira mendapati orang yang dahulu begitu rakus kini telah berubah. Dihadapan santo Fransiskus, Luchesius meminta petunjuk agar ia dan isterinya dapat menjalani hidup di dunia ini dengan lebih berkenan pada Tuhan.

Santo Fransiskus lalu menerangkan kepada mereka perihal rencananya untuk mendirikan sebuah ordo bagi kaum awam. Menurut tradisi, seketika itu juga Luchesius dan isterinya meminta untuk diterima dalam ordo tersebut. Karena itulah Luchesius dan Buonadonna disebut sebagai anggota perdana dari Ordo Pertobatan, atau yang di kemudian hari dikenal sebagai Ordo Ketiga Fransiskan (Tertiaris Fransiskan atau disebut juga Ordo Fransiskan Sekular).

Regula (aturan hidup) yang diberikan oleh santo Fransiskus bagi para Tertiaris perdana ini amat sederhana. Pada 1221 regula bagi para tertiaris ini diperbaharui oleh Kardinal Hugolino dalam rumusan-rumusan hukum. Dan pada tahun yang sama Paus Honorius III menyetujui aturan hidup ini. Karena inilah tahun 1221 sering dinyatakan sebagai tahun berdirinya Ordo Ketiga Fransiskan.

Setelah Luchesius mengenakan jubah Tertiaris Fransiskan yang berwarna abu-abu itu, dia pun dengan cepat maju dalam kehidupan rohaninya. Dia menjalankan laku silih dengan keras sebagai tanda pertobatan. Ia sering berpuasa dengan hanya makan roti dan minum air putih. Ia tidur pada lantai kasar, dan dalam setiap kegiatannya ia selalu membawa Tuhan didalam hati.

Kemurahan hatinya pada orang-orang miskin tidak mengenal batas. Pada suatu hari tidak tersisa sepotong roti pun bagi ia dan isterinya. Ketika masih juga seorang miskin datang, ia meminta isterinya untuk mencari makanan apa saja yang bisa mereka berikan kepada orang miskin ini. Buonadonna kalut dan menyalahkan Luchesius.

“Matiraga!”, umpat sang isteri. “Hal itu telah membuatmu gila. Kita terus saja membagi-bagikan makanan sehingga tidak ada lagi yang tersisa. Kini kita sendiri yang harus kelaparan..”.

Dengan lemah lembut Luchesius meminta isterinya untuk kembali ke ruangan tempat mereka menyimpan bahan makanan. Betapa takjubnya Buonadonna ketika mendapati ruangan yang tadinya kosong kini penuh dengan roti kualitas terbaik. Sejak saat itu Buonadonna seakan berlomba dengan suaminya dalam menjalankan laku silih, matiraga dan karya amal. Luchesius kemudian diberkati Tuhan dengan karunia ektase rohani, levitasi dan penyembuhan.

Ketika suatu wabah penyakit berkecamuk di Poggibonzi dan daerah sekitarnya, Luchesius pergi ke sana dengan seekor keledai yang penuh dengan bahan makanan dan obat-obatan untuk orang-orang sakit. Ketika semua yang dibawanya tidak cukup untuk semua orang, dia mengemis di pinggir jalan demi kepentingan mereka yang menderita itu.

Pada suatu hari Luchesius menggendong seorang cacat yang sakit, yang ditemukannya di pingir jalan. Seorang pemuda urakan berpapasan dengannya dan dengan nada mengejek bertanya, “Iblis malang macam mana pula yang kau gendong itu?” Dengan tenang Luchesius menjawab, “Saya sedang menggendong Tuhanku Yesus Kristus.” Seketika itu juga wajah pemuda itu rusak bentuknya, dan ia menjadi bisu. Dengan penuh penyesalan dia menjatuhkan diri di kaki Luchesius. Dengan tanda Salib, Luchesius memulihkannya dan ia pun dapat berbicara lagi.

Suatu saat Luchesius terbaring dalam keadaan sakit keras. Ia dapat merasakan bahwa waktunya untuk berpulang sudah tiba. Saat ia hendak berpamitan kepada isterinya, Buonadonna berkata kepadanya, “Mohonlah kepada Tuhan, yang telah menganugerahi kita untuk saling mendampingi dalam hidup, semoga ia mengijinkan kita untuk bersama-sama kembali kepadaNYA.”

Luchesius pun berdoa seperti yang diminta, dan beberapa saat kemudian, Buonadonna tiba-tiba jatuh sakit. Setelah dengan khusuk menerima sakramen ekaristi dan minyak suci, Buonadonna meninggal dunia mendahului suaminya. Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tanggal 28 April 1260, dengan senyum kebahagiaan Luchesius menutup matanya untuk selama-lamanya.

Banyak mujizat dilaporkan terjadi di makamnya di gereja Fransiskan di Poggibonzi. Penghormatan yang terus menerus pada dirinya mendapat pengukuhan dari gereja saat ia digelari Beato (yang terberkati) pada tahun 1273 oleh Paus Gregorius X.

Tuesday, April 27, 2021

Kunjungan-kunjungan Kelompok

Beberapa kali dikatakan bahwa dengan adanya pandemi covid-19 Domus Pacis sepi dari kunjungan-kunjungan. Sebelum pandemi Domus telah menjadi semacam tempat khusus untuk bersantai hati bagi kelompok-kelompok umat. Ada yang sekedar berkunjung. Ada yang mampir ketika akan pergi ke tempat peziarahan. Ada yang datang untuk minta pendampingan semacam rekoleksi termasuk misa. Itu semua tak memasukkan kunjungan-kunjungan personal kepada rama-rama penghuni tertentu. Meskipun demikian, di masa pandemi,lebih-lebih sesudah sekitar 6 bulan berjalan, kunjungan kelompok kecil beberapa kali terjadi. Bahkan pada bulan April ini hingga tanggal 25 terjadi tiga kali. Tanggal 8 kelompok ibu-ibu dari Paroki Administratif yang ditemui oleh Rm. Hartanta dan Rm. Bambang. Kemudian pada tanggal 15 ada 6 orang umat Lingkungan Bligo, Paroki Salam, mengunjungi Rm. Bambang. Tetapi mereka juga diajak mendatangi Rm. Tri Hartono, Rm. Supriyanta, dan Rm. Yadi di kamarnya masing-masing.


Ternyata Rm. Suntara juga mendapatkan giliran dikunjungi. Ibu Theresia dari Paroki Palur pada tanggal 21 dan 23 dua kali mengontak Rm. Bambang lewat WA selain sekali lewat telepon. Beliau mengatakan akan berkunjung ke Rm. Suntara pada Minggu 25 April 2021. Beliau bilang akan berangkat dari Palur, Sala, sekitar jam 11.00. Tetapi pada hari itu rombongan telah datang pada sekitar jam 11.20. Mereka datang bersepuluh orang sesuai jumlah yang dikatakan oleh Rm.Bambang lewat telepon. Mereka datang mau berjumpa dengan Rm. Suntara karena mendengar kondisi rama yang cukup lama menderita sakit. Para tamu dari Palur ditemui di ruang pertemuan dalam bangunan induk Domus Pacis Puren. Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis, ikut mendampingi Rm. Suntara. Terhadap kunjungan ini Rm. Hartanta mengirimkan 13 gambar foto kepada Rm. Bambang yang disertai kata-kata "Judulnya 'aku sehat' aku wis sehat, ora kurang apa-apa" yang barangkali kalau diterjemahkan "Judulnya 'aku sehat'. aku sudah tidak sakit, bebas dari sakit". Judul ini pasti disarikanoleh kata-kata Rm. Suntara kepada para tamu.  Rm. Hartanta juga memberikan cerita :

  • Umat meminta berkat dahi dan meminta berkat air
  • Ada yang minta berkat agar diberi cucu
  • Kalimat umat, "rindu kotbah sing cespleng, galake sing menerke" (rindu kotbah yang mengena, sikap galaknya membuat hidup benar).

Lamunan Paskah Pekan IV

Rabu, 28 April 2021

Yohanes 12:44-50

44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; 45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. 46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. 47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. 48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. 49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. 50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang baik akan berjuang untuk hidup benar dan mulia. Dengan baik, benar, dan mulia orang akan memiliki harga diri.
  • Tampaknya, dengan menjadi baik, benar, dan mulia, orang akan mudah diterima oleh banyak orang. Banyak orang akan mempercayainya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, meskipun yang dihadapi hanya manusia biasa, dalam diri orang baik banyak orang mempunyai jalan untuk bersekutu dengan Tuhan karena dalam dirinya ada tugas perutusan dari-Nya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menyadari bahwa identitas utama dari orang beriman adalah menjadi duta sorgawi.

Ah, kalau sungguh baik orang akan banyak dipakai jasanya sehingga makin besarlah penghasilannya.

Santo Petrus Armengol

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 31 Agustus 2014 Diperbaharui: 07 Maret 2017 Hits: 4251

  • Perayaan
    27 April
  •  
  • Lahir
    Tahun 1238
  •  
  • Kota asal
    Tarragona, Urgell - Spanyol
  •  
  • Wilayah karya
    Barcelona, Afrika Utara
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tahun 1304 di Tarragona, Urgell - Oleh sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    28 Maret 1686 oleh Paus Innosensius XI
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 8 April 1687 oleh Paus Innosensius XI

Petrus Armengol (Pedro Armengol) adalah seorang Santo dari Ordo Mercedarians (Latin : Ordo Beatae Mariae de Mercede Redemptionis Captivorum, Inggris : Order of Our Lady of Mercy and the Redemption of the Captives).

Ia lahir dari keluarga bangsawan Spanyol di abad ke-13, dan dibesarkan dalam tradisi katolik yang kuat. Namun saat remaja, Petrus muda jatuh ke pergaulan yang salah, yang membuatnya menjadi seorang yang suka membangkang. Sikapnya ini akhirnya membuat ia lari dari rumah untuk hidup di jalanan.

Hidup yang keras di jalanan membuat Petrus banyak terlibat dalam tindakan kriminal. Remaja ini kemudian menjadi sangat terkenal kerena menjadi gembong perampok yang diburu oleh aparat keamanan. Sepak terjang Petrus dan geng banditnya semakin meresahkan, hingga pada tahun 1258  Raja James I (Jaume el Conqueridor) harus mengirim pasukan yang terdiri dari para ksatria untuk menangkapnya.  Salah seorang kapten dari pasukan ini adalah Arnaldo Armengol, ayah Petus sendiri. Ketika mereka bertemu, terjadilah pertarungan pedang yang sengit antara ayah dan anak. Namun Petrus akhirnya membuang pedangnya dan menyerahkan diri.

Karena kedudukan ayahnya, Petrus terhindar dari hukuman berat. Di hadapan pengadilan ia menyatakan penyesalan dan pertobatannya. Untuk menebus  semua kesalahannya ia berencana untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan masuk biara.  Petrus kemudian dibebaskan dari semua hukumannya dan ia kemudian masuk biara Ordo Mercedarian sebagai seorang bruder.

Bruder Petrus, begitu ia kini dipanggil,  segera menunjukkan dirinya sebagai seorang biarawan yang  saleh dan berbudi luhur,  memiliki iman yang kuat  serta pikiran yang cerdas. Juga karena dulu ia pernah berurusan dengan orang-orang muslim  Moor,  maka para atasannya dalam biara  memilihnya memimpin misi membawa uang tebusan bagi orang Kristen yang menjadi tawanan bangsa muslim Moor.  

Misi pertamanya sukses. Ia dan rekan-rekan biaranya berhasil membawa pulang para tawanan kristen dari penjara bangsa Moor.  Pada misi kedua di tahun 1266, orang-orang Moor meminta jumlah uang  tebusan yang lebih besar dari kesepakan mereka sebelumnya.  Karena itu Bruder Petrus merelakan dirinya untuk ditawan oleh kaum Moor, sebagai ganti bagi pembebasan beberapa orang Kristen yang sudah tidak berdaya karena berbagai siksaan dalam penjara dan berada dalam bahaya kemurtadan.

Rekan Bruder Petrus,  Bruder Guillermo, diminta pulang untuk mengambil lagi sejumlah uang tebusan bagi kebebasan Bruder Petrus.  Pada hari  yang ditentukan,  Bruder Guilermo belum juga datang, sehingga Bruder Petrus pun digantung oleh para Moor. Guillermo baru tiba sehari setelah penggantungan berlangsung.  Secara ajaib,  Bruder Petrus ditemukan masih hidup  meskipun telah sehari dihukum gantung.  Bunda Maria sebagai Pelindung  dari Ordo mereka,  telah menyelamatkan hidup para pelayannya. Karena mujizat inilah, ia sering digambarkan sedang terikat ditiang gantungan dengan kedua kaki disanggah oleh para malaikat.

Bruder Petrus lalu dilepaskan dari tiang  gantungan dan  kembali  bersama Bruder Guillermo ke Spanyol, dimana ia disambut sebagai seorang martir hidup.  Penggantungan dialaminya telah membuat tulang lehernya bengkok permanen, tetapi tidak mencegahnya untuk hidup selama 40 tahun lagi.

Bruder Petrus Armengol kemudian menjalani hidupnya sebagai seorang pertapa di biara Santa Maria dels Prats, sampai saat ia tutup usia pada tahun 1304.

Monday, April 26, 2021

Memiliki Rasa yang Pahit, Ini Manfaat Daun Pepaya

diambil dari  https://www.halodoc.com/artikel

Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli
                                                                          21 Februari 2020



Halodoc, Jakarta – Buah pepaya dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya mengatasi konstipasi alias susah buang air besar. Selain itu, dalam satu buah pepaya juga terkandung banyak nutrisi, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan serta kecantikan. Namun jangan salah, selain buahnya, ternyata daun pepaya juga memiliki kandungan yang tidak kalah. 

Meski memiliki rasa yang pahit dan tidak banyak dikonsumsi, daun pepaya nyatanya menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Rutin mengonsumsi daun pepaya, misalnya direbus atau dijadikan jus, disebut bisa membantu menurunkan risiko kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, anti malaria, serta menghambat pertumbuhan bakteri. 

Manfaat Rutin Konsumsi Daun Pepaya 

Daun pepaya dikenal memiliki rasa yang pahit, sehingga jarang ada yang mau mengonsumsinya. Namun jangan salah, dibalik rasa pahit tersebut ternyata ada banyak nutrisi yang bisa didapat. Kandungan nutrisi dalam daun pepaya bisa membantu mengatasi berbagai gangguan kesehatan dan membuat tubuh tetap bugar. Berikut ini beberapa manfaat sehat dari konsumsi daun pepaya:

  • Menurunkan Risiko Kanker 

Salah satu manfaat yang bisa didapat dari konsumsi daun pepaya adalah tubuh menjadi lebih sehat dan mencegah risiko kanker. Pasalnya, daun pepaya memiliki kandungan sifat anti-kanker yang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan kanker. Konsumsi daun pepaya juga disebut bisa membantu membuang racun dalam tubuh yang bisa menyebabkan kanker. 

  • Anti Malaria 

Selain kanker, daun pepaya ternyata juga bisa berperan sebagai anti malaria. Konsumsi daun pepaya bisa membantu mencegah dan mengobati malaria. Untuk mendapat manfaat ini, cobalah untuk rutin mengonsumsi jus daun pepaya satu kali sehari. Biar khasiatnya maksimal, hindari menambahkan gula atau zat lain pada jus daun pepaya. 

  • Anti Bakteri 

Daun pepaya bisa membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit di tubuh. Daun pepaya disebut memiliki kandungan senyawa yang bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme, seperti jamur, cacing, bakteri, parasit, dan jenis bakteri lainnya. Selain itu, daun pepaya juga memiliki kandungan tanin yang bisa menghilangkan cacing yang bisa merusak dinding usus. 

  • Mencegah Demam Berdarah 

Konsumsi jus daun pepaya juga bisa membantu mencegah penyakit demam berdarah. Penyakit ini terjadi karena infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti dan bisa berakibat fatal. Nah, rutin mengonsumsi daun pepaya disebut bisa membantu tubuh dalam mengatasi serangan virus penyebab penyakit ini. 

  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh 

Buah pepaya dikenal bisa melancarkan sistem pencernaan, tetapi daunnya ternyata tidak kalah berkhasiat. Rutin mengonsumsi daun pepaya disebut bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga lebih kuat dalam mencegah infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit. Dengan begitu, tubuh tetap bugar dan terhindar dari penyakit. Selain itu, daun pepaya juga bisa membantu meregenerasi sel-sel darah putih secara alami. 

Meski kaya akan manfaat, konsumsi buah dan daun pepaya tetap harus diimbangi dengan pola hidup sehat, yaitu konsumsi makanan sehat dan berolahraga. Dengan begitu, tubuh akan senantiasa bugar dan kuat dalam melawan penyakit. 

Kalau kamu sakit dan butuh saran ahli, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
Papaya Leaf Tea. Diakses pada 2020. Treat Yourself to Tropical Healing.
NDTV Food. Diakses pada 2020. 9 Incredible Benefits of Papaya Leaf Juice.

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...