Pada Jumat 11 Juli 2025 dalam https://domuspacispetrus.blogspot.com sudah ada berita HISTORIA DOMUS dengan judul Lepas Opname Langsung Masuk Domus. Dalam berita itu ada kisah tentang Rm. Djoko Setya Prakosa yang pada Jumat 4 Juli 2025 masuk Rumah Sakit Panti Rapih. Beliau sempat dirawat di ICU dan kemudian ruang stroke. Hingga tanggal 4 Juli 2025 beliau masih anggota Komunitas Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan. Tetapi karena tak ada pramurukti untuk Rm. Djoko, Bapak Uskup sudah memutuskan untuk menempatkan Rm. Djoko tinggal di Domus Pacis Santo Petrus.
Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus Pacis sudah menyiapkan kamar Domus no. 1-04 untuk Rm. Djoko Setya. Sebenarnya pada Senin 14 Juli 2025, menurut Rm. Hartanta, Rm. Djoko sudah diperkenankan oleh dokter untuk meninggalkan rumah sakit. Tetapi Rm. Hartanta meminta rumah sakit menunda ke hari berikutnya. Dengan bantuan para karyawan Domus Pacis, Rm. Hartanta harus menyiapkan perlengkapan di kamar 1-04 untuk kebutuhan Rm. Djoko. Tempat tidur khusus yang dipakai oleh Rm. Djoko di Seminari Tinggi diambil menggantikan tempat tidur biasa yang ada di Domus. Tabung berisi oksigenpun harus dipersiapkan untuk jaga-jaga. Maklumlah pada umumnya para rama yang tinggal di Domus sudah membutuhkan penjagaan khusus karena derita penyakitnya. Itulah sebabnya kebanyakan karyawan Domus dikursuskan untuk berkemampuan pramurukti di RS Panti Rini, Kalasan. Pada Selasa 15 Juli 2025 pagi jam 07.49 Rm. Hartanta mengirimkan gambar Rm. Djoko Setya di HP Rm. Bambang disertai narasi "Rm joko akan diantar pulang jam 08.30 pagi ini. Sudah mulai cerai oksigen dan nafas biasa. Baju sementara pakai baju pasien yang tidka berkancing". Dan pada jam 09.00 beliau sudah diantar oleh Sr. Konstan dan perawat dari RS Panti Rapih.
No comments:
Post a Comment