Santo
Benediktus, Abas
Jumat,
11 Mei 2025
Matius
10:16-23
16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus
seperti merpati. 17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena
ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka
akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke
muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian
bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 19 Apabila mereka
menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus
kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada
saat itu juga. 20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu;
Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. 21 Orang akan menyerahkan saudaranya
untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan
memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang
bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. 23 Apabila mereka menganiaya
kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak
Manusia sudah datang.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, ada keyakinan bahwa beriman
berarti hidup pasrah pada Tuhan. Orang mengandalkan hidup dalam tangan Tuhan.
- Tampaknya, ada keyakinan bahwa Tuhan adalah
penyelenggara hidup manusia. Beriman berarti yakin akan penyertaan dan
penjagaan Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang
biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun Tuhan diyakini selalu
menyertai hidup manusia, dalam menjalani amanat Tuhan orang harus juga mandiri
dengan kewaspaan berbekal kejujuran dan anugrah akal budi. Dalam yang ilahi
karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menjalani hidup dalam
kerangka amanat Tuhan disertai dengan segala kewaspadaan akan adanya bahaya
iman.
Ah,
dalam Tuhan orang pasti selalu ditolong.
No comments:
Post a Comment